Film ‘1 Kakak 7 Ponakan’ Bercerita tentang sekumpulan remaja yang berjuang untuk hidup. Berikut review film 1 Kakak 7 Ponakan yang akan tayang pada 23 Januari.
FROYONION.COM - Film 1 Kakak 7 Ponakan adalah karya sutradara Yandy Laurens produksi Mandela Pictures dan Cerita Films. Akan tayang pada Kamis minggu depan (23/1), berikut review film 1 Kakak 7 Ponakan.
Bercerita tentang Moko (Chicco Kurniawan) yang terpaksa harus menjadi orang tua tunggal untuk menghidupi para keponakannya.
BACA JUGA: FILM ‘AMBYAR MAK BYAR’ ANGKAT BUDAYA MUSIK CAMPURSARI DI TENGAH MASYARAKAT MODERN
Di satu sisi, Moko juga harus mengejar karier dan kisah cintanya bersama Maurin (Amanda Rawles. Namun, di sisi lain, Moko harus selalu hadir untuk para keponakannya menggantikan sosok ayah.
Film 1 Kakak 7 Ponakan sekaligus mengangkat tema sulitnya menjadi single father atau single mother di Indonesia. Bagaimana mereka harus bekerja sambil mengurusi pekerjaan rumah.
Walau Moko adalah tokoh utamanya, Yandy sebagai sutradara turut menyoroti perjalanan emosional dan pergolakan pikiran para keponakannya.
Para keponakannya: Woko (Fatih Unru), Nina (Freya JKT48), Ano (Ahmad Nadif), dan Ais (Kawai Labiba) juga tidak serta merta menjadi “beban” di dalam hidupnya Moko.
BACA JUGA: FILM SUTRADARA MOULY SURYA AKAN JADI PENUTUP DI FESTIVAL FILM ROTTERDAM 2025
Masing-masing dari ponakannya berupaya untuk tidak manja, di tengah kehidupan yang tampak sulit untuk dilalui, bagi remaja seusia sekolah dan kuliah seperti mereka.
Film 1 Kakak 7 Ponakan rasanya tidak menghadirkan “gong besar” yang bikin bersedu-sedu, melainkan “gong kecil” berkali-kali yang membuat penonton merasa haru di scene yang berbeda-beda. Tergantung pada kedekatan penonton dengan masing-masing tokoh.
Di dalam kesehariannya, Moko dan para keponakannya kerap membantu dan dibantu. Lantaran tidak banyak dialog antara satu sama lain di scene awal, pihak yang dibantu kerap merasa membebani yang lainnya.
Lewat dialog yang mengalir perlahan hingga menjelang akhir film, Moko dan para keponakannya mulai memahami, bahwa tidak ada yang namanya “beban keluarga” karena yang mereka lakukan adalah berkorban atas dasar rasa cinta.
BACA JUGA: REVIEW FILM ‘KETINDIHAN’, ANGKAT FENOMENA SLEEP PARALYSIS DENGAN BALUTAN HOROR
Menonton 1 Kakak 7 Ponakan membuat frasa “beban keluarga” jadi kata yang terdengar sangat jahat untuk diucap.
Alih-alih mengucap frasa tersebut, Yandy mengajak penonton untuk mendukung dan memeluk anggota keluarga dan orang terkasih yang kita miliki untuk menguatkan mereka.
Tayang di bioskop mulai hari Kamis, 23 Januari, film 1 Kakak 7 Ponakan sangat cocok untuk ditonton bersama keluarga, pasangan, maupun teman. (*/)