Konten ini mungkin berisi sedikit spoiler ya. Skip aja kalau kamu tipikal orang yang enggak suka spoiler. IMHO, tidak ada sesuatu yang baru dari “Qodrat” selain akting Marsha Timothy yang keren pas lagi kesurupan.
FROYONION.COM - “Semoga enggak kenapa-kenapa ya Kak..” balas teman saya ketika saya kirim pesan kalau mau nonton “Qodrat” (2022).
Dia tahu kalau nonton film horor saya suka teriak-teriak. Dan kadang memang semacam sengaja begitu nonton horor. Bila ingin meneriaki hidup dan memaki, tapi nggak ada obyek yang bisa diteriaki.
Menurut teori ilmiah, salah satu alasan kenapa orang pada umumnya senang menonton horor adalah untuk menghidupkan kembali insting kewaspadaan purba yang kita miliki sejak dulu kala.
Terus juga, dengan nonton film horor kita bisa mendapatkan kepuasan telah melewati momen krisis setelah film habis ditonton. Ada kesenangan karena telah berhasil melewati ketegangan yang ada. Apakah kamu juga merasakan sensasi yang demikian?
Anyway, Qodrat adalah salah satu film horor yang masuk list setelah Pengabdi Setan 2 yang B aja itu. Trailer Qodrat sangat menjanjikan, terutama karena yang main Vino G Bastian dan Marsha Timothy. Kira-kira gimana sih pasutri ini bermain film horor?
Ternyata, setelah menonton Qodrat, respon saya hanya, “Oh gitu aja”. Walaupun akting Marsha Timothy sebagai orang yang kesurupan oke banget. “Assalamualaikum Ustad Qodrat,” gitu katanya pas kesurupan.
Konten ini mungkin berisi sedikit spoiler ya, skip aja kalau kamu tipikal orang yang enggak suka spoiler.
Jadi, film ini bercerita tentang Qodrat (Vino G. Bastian) mantan ustaz yang baru keluar dari penjara karena menjadi tersangka pembunuhan anaknya Alif Al-Fatanah (Jason Bangun). Anak laki-laki Qodrat meninggal saat prosesi ruqyah.
Melewati masa sulit di penjara dan mengalami mati suri, Qodrat mendapat “panggilan” untuk kembali ke pesantren tempat dia belajar dan mengajar dulu. Ternyata dia menemukan kalau pesantren yang dia tinggali dulu sudah tidak sama seperti sebelumnya.
Tidak ada lagi anak-anak yang belajar di sana, bahkan penduduk desa di sana sering mengalami kesurupan. Yang setelah diruqyah sekalipun bukannya sembuh malah semakin gawat dan bahkan sampai meninggal dirasuki iblis.
So, bisa ditebak, kalau film ini seputar perjalanan ustadz Qodrat yang berusaha membantu orang-orang di desa yang kesurupan sementara dia memulihkan iman dan trauma dari kematian anaknya.
Film ini cukup religius, karena mengingatkan kita untuk kembali kepada Tuhan. Walaupun saya seorang Kristiani, saya bisa merasakan feel religius pada film ini. Ada banyak ayat-ayat kitab suci, kurang lebih begini, segala yang bernyawa kembali kepada Allah.
Hanya saja, dari segi cerita terlalu dramatis. Alurnya juga ‘bolong-bolong’—menurut saya. Misalnya, kenapa Qodrat meninggalkan pesantren, apa yang terjadi kepada istrinya? Kenapa anaknya bisa dirasuki setan, secara dia ustadz, kok bisa anaknya kesurupan? Apalagi sampai meninggal?
Hal-hal ini menjadi tanda tanya ketika menonton film ini. Yah, walaupun dari sisi-sisi ketegangan yang dibangun lewat musik ataupun sound-nya cukup bikin bulu kuduk merinding.
Kemudian tampilan setan-setannya juga okelah, walau untuk anak yang kerasukan si Alif pertama menurut saya makeup setannya terlalu berlebihan. Nah, anak kedua yang kerasukan cukup lumayanlah. Tapi, yang paling top adalah Marsha Timothy yang kerasukan setan Assuala. Sangat menjiwai sekali!
Meski buat saya film “Qodrat” B aja, seenggaknya adalah hikmah yang bisa diperoleh dari menonton film ini:
1. Dekatlah dengan Tuhan, Civs…ini bukan dalam edisi religi ya. Soalnya, kalau enggak dekat dengan Tuhan hidup bisa berabe…
2. Jangan zalim jadi manusia! Dalam salah satu adegan (ntar kamu tonton aja sendiri kalau tertarik), kalau mau membantu ya bantu aja. Jangan sampai menjual jiwa manusia untuk setan.
3. Jangan suka menyalahkan keadaan. Pernah nggak kamu merasa mau menyerah karena hidup yang begini-begini aja. Terus bawaannya mau marah-marah, dan memutuskan untuk menyerah? Jangan pernah berpikir begitu.
Selama hidup ya kita bakal mengalami hal-hal yang menyedihkan dan menguras emosi. Marah-marah dan mengumpat kepada dunia enggak akan membuat masalah kita selesai kok. Terus kudu ngapain? Legowo aja, ikhlas dan lakukan apa yang bisa kita lakukan.
Nah lho, ini film horor atau film drama ya, kok ada pesan moralnya? Tapi emang gitu sih, kesan yang saya dapatkan saat menonton film ini.
4. Jangan dendam—even sama setan ya hihihi. Dendam nggak akan menyelesaikan masalah, justru hanya akan membuat perasaan makin acakadut dan membuat masalah jadi semakin ngadi-ngadi. Yuk, belajar memaafkan walau sama manusia setan sekalipun hehehe…
5. Belajar memaafkan diri sendiri itu penting. Kalau soal maaf-memaafkan, kayaknya manusia paling susah ya, bahkan kesalahan sendiri. Memaafkan diri sendiri bagian dari penerimaan dan perjalanan untuk move on.
Itu sih beberapa pesan moral yang berhasil saya rangkum dari menonton “Qodrat”. Saya berusaha mengumpulkan pesan-pesan moral ini karena saya tidak tahu lagi apa yang bisa saya dapatkan selain akting Marsha Timothy yang jempolan.
Akhir kata, tontonlah film ini untuk mendapatkan jump scare dan akting cadas Marsha Timothy. Jangan berharap terlalu banyak untuk alur dan logika cerita, karena sesungguhnya hanya begitu-begitu saja. (*/)
BACA JUGA: PENJELASAN FILM PENGABDI SETAN 2 BESERTA TEORI-TEORINYA, HATI-HATI SPOILER!