Mengulang plot yang hampir sama dengan Gladiator (2000), Gladiator II akhirnya hadir setelah lebih dari 2 dekade absen. Namun rupanya, film ini tak sepenuhnya sesuai dengan sejarah yang tercatat.
FROYONION.COM - Setelah 24 tahun, “Gladiator 2” akhirnya tayang di layar lebar.
Melanjutkan kisah dari “Gladiator” (2000), kali ini Hanno (Paul Mescal) menjadi gladiator kuat yang menghibur rakyat Roma.
Setelah istrinya dibunuh oleh tentara Romawi di bawah pimpinan Marcus Acacius (Pedro Pascal), Hanno harus kembali ke Colosseum sebagai gladiator.
Tak diduga-duga, Hanno sebenarnya adalah pewaris takhta Kekaisaran Romawi yang telah lama hilang.
Usai menonton filmnya, harus diakui bahwa “Gladiator 2” dapat memberikan kesan yang hampir sama dengan film sebelumnya.
Film ini mampu membuat jantung berdegup dan darah mendesir dengan kencang–perasaan familiar yang muncul ketika menonton film dengan genre action.
Beberapa adegan sadis di film ini memang sengaja dipotong agar lulus sensor, namun tidak mengurangi esensi dari cerita yang ingin disampaikan.
Akting Paul Mescal sebagai Hanno/Lucius Verus juga sangat memukau, membuat penonton memaklumi dendam yang dialami oleh karakter yang ia mainkan.
BACA JUGA: REVIEW ‘BILA ESOK IBU TIADA’: DRAMA KELUARGA YANG SUKSES BIKIN NANGIS
“Gladiator 2” tak hanya menarik untuk ditonton, tapi juga menarik untuk dikulik sejarah aslinya.
Jika kalian bertanya-tanya siapakah Lucius Verus sebenarnya dan apakah ia benar anak dari Lucilla dan Maximus, ini adalah jawaban yang kalian butuhkan.
Dilansir dari World History Encyclopedia, Marcus Aurelius adalah salah satu caesar kekaisaran Roma yang memimpin dari 7 Mar 161 CE - 17 Mar 180 CE.
Sebelum memerintah sebagai caesar, Marcus adalah seorang yang mendalami filosofi. Ia kemudian diadopsi oleh Antonius Pius, caesar Roma yang memimpin sebelumnya, bersamaan dengan Lucius Verus yang adalah anak dari Lucius Aelius Caesar.
Bersama Lucius Verus, Marcus Aurelius memimpin Roma sebagai caesar atau emperor–sedangkan Lucius Verus menjadi co-emperor. Ini adalah pertama kalinya kekaisaran Roma dipimpin oleh 2 pemimpin sekaligus.
BACA JUGA: REVIEW FILM ‘NO MORE BETS’: KELAM DAN SULITNYA KELUAR DARI PUSARAN JUDI ONLINE
Marcus kemudian menikah dengan Faustina the Younger, anak dari Antonius Pius alias ayah angkatnya. Dari istrinya ia memiliki dua orang anak yakni Commodus dan Lucilla.
Kisah tentang Commodus sudah pernah diceritakan sebelumnya di “Gladiator” (2000), sedangkan kisah Lucilla (Connie Nielsen) masih berlanjut di film kedua.
Lucilla kemudian menikah dengan sang co-emperor, Lucius Verus, dan dikisahkan dalam film memiliki seorang anak bernama Lucius Verus II. Memang suatu hal yang lumrah kala itu untuk menamai anak dari nama ayahnya.
Namun menurut sejarah, Lucius Verus II meninggal di usia muda dan tidak menjadi penerus dari kekaisaran Roma. Sebagaimana dilansir dari Useful Charts, seusai Commodus meninggal Roma dipimpin oleh Severus yang mengawali Dinasti Severan.
Hal ini menjadi pembeda antara sejarah dengan cerita di “Gladiator 2” yang mengisahkan Lucius Verus II (Paul Mescal) yang menjadi gladiator.
Di dalam “Gladiator 2” dikisahkan bahwa latar waktu yang diambil adalah saat masa pemerintahan Caracalla dan Geta.
Penjelasan setelah ini mengandung spoiler, kalian bisa melewati bagian ini jika keberatan.
Di dalam film, kepemimpinan Caracalla dan Geta tidak jauh dari kata buruk. Kakak-beradik itu tidak pernah akur dan saling iri satu sama lain. Caracalla kemudian dikisahkan membunuh Geta karena rayuan Macrinus, seorang master of gladiator yang berhasil mendapat jabatan dari posisinya sebagai budak.
BACA JUGA: REVIEW ‘RED ONE’: UPAYA MENDAMAIKAN INNER CHILD LEWAT MISI PENYELAMATAN NATAL
Sayangnya, plot twist ini tidak benar adanya. Ada beberapa kesalahan di “Gladiator 2” yang tidak sesuai dengan sejarah, terutama tentang Caracalla, Geta, dan Macrinus.
Pertama, Caracalla tidak down syndrome. Penggambaran Caracalla di dalam film sangat kontroversial dan tidak sesuai sejarah. Sebagaimana dilansir dari World History Encyclopedia, Caracalla adalah salah satu kaisar Romawi paling kejam waktu itu.
Ia juga memiliki sejumlah prestasi di bidang militer dan diakui memiliki kemampuan memimpin yang baik di medan perang. Sehingga karakter Caracalla pada film yang digambarkan sebagai seseorang dengan down syndrome yang berbicara pada monyet peliharaannya tidak sesuai dengan Caracalla yang tercatat pada sejarah.
BACA JUGA: PENJELASAN ENDING DON’T COME HOME, HATI-HATI SPOILER!
Begitu juga dengan Macrinus yang dikisahkan sebagai budak yang ditaklukan tentara Romawi pada masa pemerintahan Marcus Aurelius. Faktanya, Macrinus adalah seorang yang lahir dan besar di Roma dan bekerja sebagai pengacara sebelum menggantikan Caracalla sebagai caesar.
Sehingga karakter Macrinus yang mendapat tahta setelah mengais kehidupan sebagai budak hanya karakter yang dibuat untuk mendramatisir cerita “Gladiator 2”.
Pertanyaan ini menjadi salah satu pertanyaan yang membayangi benak penonton seusai menonton “Gladiator 2”.
Sayangnya menurut sejarah, Lucius Verus II adalah anak sah dari Lucius Verus dan Lucilla. Tidak pernah tercatat juga dalam sejarah bahwa Lucilla menikahi Acacius sepeninggalan suaminya. Melainkan Lucilla menikah kembali dengan Claudius Pompeianus, seorang jenderal Roma.
Sedangkan kisah cinta Maximus dan Lucilla terkonfirmasi fiksi dan tidak benar adanya. Hal ini membuat “Gladiator 2” tidak sepenuhnya sesuai dengan kisah nyata.
Walaupun begitu, “Gladiator 2” masih sangat bagus sebagai sebuah film. Ridley Scott berhasil kembali membangunkan rasa semangat yang berkobar di hati para penggemar Gladiator. Setelah lebih dari 2 dekade menunggu, film ini termasuk must watch di tahun 2024. (*/)
BACA JUGA: 9 KARAKTER STUDIO GHIBLI YANG TERINSPIRASI DARI MITOLOGI RAKYAT JEPANG