Movies

NGGAK SEMUA TEMPAT COCOK DIPUTARKAN MUSIK EDM JEDAG-JEDUG

Sebagian lagu lebih cocok buat senam ibu-ibu daripada buat suasana yang syahdu. Begini curhat seseorang soal menjamurnya musik EDM (electronic dance music) yang makin nggak kenal sikon.

title

Perkembangan aliran musik memang sudah sangat masif dan bermacam-macam. perkembangan aliran musik juga nggak lepas dari perkembangan kreativitas para pegiat-pegiat musik didalamnya. beberapa macam aliran musik yang telah ada sejak dulu adalah pop yang ada sejak tahun 1918 di Amerika, ada juga jazz, blues hingga rock yang muncul pada tahun 1940-an.

Pada perjalanan di kancah permusikan modifikasi-modifikasi dari kreativitas para pegiatnya juga telah menciptakan aliran musik baru. Seperti halnya pop rock, soft rock, rock alternatif dan sebagainya membuat begitu berwarnanya aliran musik yang ada sampai saat ini.

Kalo ngomongin permusikan di Indonesia pastinya nggak akan luput dari aliran musik dangdut yang dilabeli aliran musik asal Indonesia. Selain itu dalam ranah kreativitas para pegiat musik di Indonesia juga telah menerapkan metode ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). Salah satunya adalah musik EDM (Electronic Dance Music) yang di aransemen menjadi aliran musik jedag-jedug.

Musik jedag-jedug jadi populer di Indonesia karena negara-negara Barat sedang naik-naiknya musik EDM yang dimainkan oleh DJ (Disc Jockey) ternama kayak Allan Walker (Marshmellow) maupun DJ-DJ lain. sejak saat itulah aliran musik ini juga telah merasuk ke kancah permusikan Indonesia.

Ciri khas sentuhan pegiat musik Indonesia pada musik EDM juga terlihat pada musik jedag-jedug yang sampai saat ini sangat sering diputar di mana-mana. Pada tahun 2019 suara gagak yang diselipkan pada alunan musik menjadi ciri khas musik jedag-jedug di Indonesia.

Ke-viral-an musik jedag-jedug di Indonesia juga nggak akan lepas dari platform Tiktok yang menyajikan video pendek yang memiliki konten-konten joget-joget yang dibarengi dengan musik jedag-jedug itu sendiri. Kalo kita nge-cek FYP (for your page) pasti di salah satu video ada aja yang kasih musik jedag-jedug walaupun bukan konten joget-joget.

Hari ini musik jedag-jedug udah menembus berbagai platform baik online maupun offline. Sampai-sampai di berbagai tempat yang sering kita datangi maupun sesekali juga menyuguhkan musik jedag-jedug dengan full bass. Dan perlu digaris bawahi bahwa musik jedag-jedug nggak cocok diputar di semua tempat dan kondisi.

Pernah suatu ketika aku pengen nyari perabotan-perabotan rumah. Berangkatlah ke semacam toko perabot di dekat rumah. Sesampainya mendekati parkiran motor mulai tuh, dug… dug… jedug…jedug…, yang sudah menyambut dengan suara bass yang dominan.

Bukannya nggak seneng dengan pendengar musik jedag-jedug tapi aneh aja kalau di suatu tempat jual beli diputar-in musik beginian. Masalahnya kita jadi mau ngobrol sama temen jadi agak teriak-teriak, selain itu juga mau nanya tempat peralatan rumah sama karyawannya juga harus sedikit teriak-teriak. Selain itu juga sering kali ditemui di jalan raya ketika mobil-mobil muter musik jedag-jedug dengan volume keras dan kaca mobil terbuka sedikit. Dari kejauhan udah terdengar juga suara jedug-jedug. Ini juga perlu diperhatiin karena bisa membuat kita nggak fokus dengan sekitar saat mengemudi.

 Keresahan sama musik jedag-jedug juga karena udah overuse diputer dimana-mana. Pasti kita juga tau lah kalau semua yang berlebihan itu juga nggak baik begitupun juga aliran musik yang gak ganti-ganti. Tapi biar bagaimanapun keresahan ini juga cuma bisa terpendam dan hanya senyum-senyum sendiri kalau tiba-tiba di suatu tempat terdengar sayup-sayup musik jedag-jedug.

Kalaulah tempatnya tepat dengan aliran musik yang diputar pasti juga enak diikuti alunan musiknya juga kan. Misalkan senam-senam minggu pagi pake musik jedag-jedug sepertinya akan cocok dengan gerakan-gerakan senamnya. Atau memang pas ada acara-acara khusus seperti konser musik jedag-jedug.

Pada akhirnya, tulisan ini semoga bisa mewakili diriku sendiri dan orang-orang di luar sana yang memiliki keresahan yang sama terhadap musik jedag-jedug. Juga lebih bijak menempatkan sesuatu sesuai pada tempatnya dan selama itu nggak ngerugiin orang di sekitar kita. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Rifki Alfian Wicaksono

Mahasiswa pertengahan yang mencari wadah untuk menitipkan buah pikiran