Jika kata orang jatuh cinta itu sulit, ternyata nggak juga. Buktinya dengan nonton sekali MV lagu Sal Priadi yang ‘Mesra-Mesraannya Kecil-Kecilan Dulu’, bisa tuh gue jatuh cinta dalam 3 menit 38 detik.
FROYONION.COM - Scene dibuka dengan sosok seorang remaja laki-laki yang sedang duduk di halaman rumah. Ia tampak murung memainkan HP jadulnya, dikelilingi tanaman rumahan yang tampak murung juga.
Dilanjut dengan beberapa adegan saat anak laki-laki itu bermain dengan tiga orang anak yang umurnya jauh lebih kecil darinya. Mungkin teman? Tetangga?
Hingga akhirnya latar menunjukkan malam hari, barulah gue tahu kalau tiga orang anak kecil itu adalah adiknya.
Keempat bersaudara ini tinggal di rumah yang asri dan sederhana. Mereka tampak bisa mengandalkan satu sama lain, namun seperti ada yang kurang. Iya, tidak ada sosok orang tua di rumah kecil itu.
Kira-kira begitulah Sal Priadi dan Aco Tenriyagelli menyambut kita dalam music video Mesra-Mesraannya Kecil-Kecilan Dulu. Rilis pada 4 Desember lalu, music video Sal–yang memang selalu menyuguhkan cerita dibalik lirik dan musiknya–sukses membuat ratusan ribu orang tersentuh bahkan menangis.
Video musik ini berhasil memperkuat cerita yang ingin Sal sampaikan lewat lagunya. Dibuka dengan lirik:
Ba, sementara
Kita mesra-mesraannya
Kecil-kecilan dulu ya
Tunggu sampai semua mereda
Lagu ini diciptakan Sal secara khusus untuk buah hatinya (Barat), saat dia harus terbiasa untuk mesra dalam kondisi yang paling sederhana dalam ruang gerak yang sangat terbatas.
BACA JUGA: “BISAKAH LO BERDAMAI DENGAN ‘MONSTER’ LO?”: SEBUAH PESAN DARI FILM PENDEK ‘SERTA MULIA’
Jika dalam video, diceritakan ibu dari tokoh utama harus mendekam di penjara. Kondisi ini membuat sang tokoh utama yang adalah seorang kakak harus terdesak oleh situasi agar bisa merawat ketiga adiknya. Termasuk mengurus pekerjaan rumah, mencuci, menyiapkan makanan, hingga menemani adik-adiknya tidur.
Sosok kakak ini tampak selalu senyum dam punya segudang solusi untuk membuat adik-adiknya bertahan. Tapi dalam kesendiriannya, sebenarnya dia juga bingung, dia juga hancur. Satu-satunya waktu baginya untuk istirahat dan terhibur adalah saat mengunjungi ibunya di penjara.
Walaupun diceritakan dengan elok sedemikian rupa, lagu ini bisa punya banyak makna.
Bisa menggambarkan hubungan dua orang yang terpisah jarak dan waktu, sehingga mesranya hanya bisa lewat video call-an dulu.
Bisa menggambarkan keadaan keluarga yang belum bisa menghabiskan waktu seperti biasanya. Entah karena kesibukan, tempat tinggal, atau kondisi lainnya sehingga harus terbiasa untuk mesra lewat sepotong kalimat dalam doa sebelum menyelesaikan hari yang panjang.
Bisa menggambarkan pesan orang tua untuk anak-anaknya. Rasa maaf karena belum bisa memberikan yang terbaik jika dibandingkan dengan keluarga lain sehingga mesra yang bisa diberi hanya kebersamaan makan lesehan dengan nasi dan ikan tongkol aja.
Serta aneka kondisi lain yang mengharuskan kita terbiasa untuk mesra-mesraannya kecil-kecilan dulu. Tapi cintanya tetap besar-besaran.
Buat gue, sangat mudah untuk jatuh cinta dengan lagu dan video musik Sal Priadi satu ini. Diarahkan dengan apik sama Aco, semakin bikin lagu ini punya tempat spesial di hati setiap pendengarnya.
Coba deh, lo dengerin. Abis itu, coba tanya ke diri sendiri. Apa makna lagu ini buat lo? (*/)