Movies

MIGHTY MORPHIN POWER RANGERS ONCE & ALWAYS: ORIGINAL DAN EMOSIONAL

Masa-masa terindah yang pernah penulis lewati adalah saat tumbuh besar bersama-sama dengan Power Rangers. Kini, setelah 30 tahun lamanya akhirnya mereka kembali.

title

FROYONION.COM - Sungguh penulis begitu berbahagia dilahirkan di era tahun 90-an, siaran televisi negeri pada saat itu berada dalam puncak kewarasan. Terutama bagi para bocil-bocil, momentum tersebut bak harta karun yang paling berharga. Saking berharganya banyak yang berharap masa-masa keemasan tersebut kembali terulang di hari ini. Tak ada sinetron ku menangis, tak ada geng motor dengan kebrutalannya, hingga yang paling penting belum ada K*I (Komisi *en*iaran Indonesia).

“It’s morphin time”, password berubah bentuk (transform/henshin)  yang selalu teringat dari dulu hingga sekarang. Kalau nonton versi TV Indonesianya dulu “saatnya berubah”. Menggunakan alat berubah bentuk yang disebut power morpher dengan kerennya 5 remaja berusaha menyelamatkan dunia. 

Kini untuk mengenang kembali nostalgia tersebut, Hasbro selaku pemegang hak cipta power rangers bersama sutradara Charlie Haskell menghidupkan kembali bagaimana kebanggaan menjadi pahlawan bumi. Mighty Morphin Power Rangers (MMPR) Once & Always menjadi perayaan anniversary 30 tahun power rangers yang paling ditunggu, terutama bagi para generasi Y.

Karakter utama dari film ini berfokus pada seorang remaja perempuan bernama Minh (Charlie Kersh) yang merupakan anak kandung dari Trini (Thuy Trang/ranger kuning). Mengetahui sang ibu tewas dalam pertarungan melawan Rita Repulsa, Minh berencana ingin membalaskan dendam ibunya. 

Namun, niat Minh untuk membalaskan dendam terhalang oleh Zack (Walter E. Jones/ranger hitam) dan Billy (David Yost/ranger biru) yang berperan sebagai mentornya. 

Merasa frustasi karena Billy dan Zack tak mengizinkannya untuk ikut membantu, akhirnya Zack yang memiliki kedekatan lebih dengan Minh memberikan nasehat atau quote ala pahlawan untuk menyadarkannya. Quote tipe spirit booster inilah yang lenyap dari dunia pertelevisian +62 sekarang.

“Kamu pikir apa artinya menjadi seorang ranger? hanya untuk bertarung, meledek atau seru-seruan? balas dendam itu tak akan pernah berakhir dengan baik Minh. Seorang pahlawan harus memiliki jiwa rela berkorban”.

Minh dengan inisiatifnya diam-diam membantu para rangers, namun ia malah tertangkap oleh Rita. Terjadilah pertarungan sengit antara para rangers vs Rita, Billy yang dalam keadaan terpojok tiba-tiba diselamatkan oleh Minh yang berhasil meloloskan diri dari anak buah Rita. 

Serangan dari Rita menghantam Minh, bukannya terluka ia malah terselamatkan oleh power morpher milik ibunya. Setelah mengetahui esensi sebenarnya menjadi seorang power rangers, akhirnya Minh berhasil berubah menjadi ranger kuning. 

PLUS DAN MINUS CERITA

Storyline episode spesial ini memang cukup ringan, singkat dan padat. Durasi waktunya tak sampai 1 jam termasuk credit title. Tak ada yang spesial, penulis yakin sang sutradara memang ingin mempertahankan originalitas MMPR. Tujuannya hanya satu, untuk membangkitkan efek nostalgia dan indahnya masa lalu era 90-an kepada penonton yang sekarang sudah memasuki usia mutu alias mulai tua.

Tak ada kostum baru, tak ada ranger baru dan tak ada kejutan di dalam ceritanya. Kostum ranger dengan bahan spandex dengan helmnya pun masih tetap dipertahankan.

Minus dari episode ini adalah komposisi pemain yang dirasa agak kurang, ranger merah generasi pertama yang diperankan oleh Jason (Austin St. John) diganti dengan ranger merah generasi ke-2 yaitu Rocky (Steve Cardenas). Ranger pink yang seharusnya diperankan oleh Kimberly (Amy Jo Johnson) diganti dengan Kat (Catherine Sutherland) dari generasi ke-3. 

Terakhir the one and onlythe legends of power rangers Tommy (Jason David Frank) yang tak ikut in frame karena sudah tiada tahun 2022 kemarin. Koreografi yang tercipta juga terlihat standar, tak ada yang spesial selain tendangan salto ke belakang ranger merah pada saat melawan si monster. Bentuk megazord juga masih sama persis.

Plusnya dari aspek sinematografi terlihat adanya peningkatan dengan pengambilan gambar yang dilakukan menggunakan drone, kualitas gambar juga terlihat lebih jernih dan tajam dibandingkan dengan era 90-an dulu (ya pastilah). 

Rotten Tomatoes memberikan penilaian 87% dari perspektif penonton dan 87% dari para kritikus film. 13 komentar kritikus berkategori fresh dan 2 komentar lainnya rotten. Cukup oke, kenapa? nama besar power rangers itu sendiri, kalau film lain mungkin bisa lebih parah. Soundtrack ikonik go go power rangers dari Ron Wasserman juga tetap dipertahankan dengan epik.

POWER RANGERS DI MATA GENERASI Y

Bagi penonton yang lahir di tahun 2000-an mungkin power rangers tak terlalu berkesan, tapi bagi penonton generasi Y seperti penulis power rangers adalah segalanya. Bahkan disaat itu banyak sekali anak-anak yang bercita-cita menjadi pahlawan penyelamat bumi termasuk penulis. Ketika guru di sekolah bertanya “apa cita-citamu nak? sang murid menjawab menjadi pahlawan seperti power rangers Bu…”  

Sah-sah saja sebagian penonton yang menilai MMPR Once & Always standar, kurang greget dan biasa-biasa aja, tapi bagi penulis MMPR serasa mengingat kembali betapa indah dan emosionalnya masa kecil era 90-an dulu. No internet, no smartphone, permainan tradisional masih merajalela di seluruh mata angin. Anak-anak benar-benar masih memiliki fitrah jati dirinya, that’s wonderful moments. Terakhir, MMPR Once & Always: once a ranger, always a ranger. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Muhammad Adib

Seorang PNS (Pegawai Ngeri Swasta), guru ngaji, sarjana komputer yang suka nulis