Movies

MENYELAMI ALASAN BUNUH DIRI DARI BERBAGAI PERSPEKTIF (SEBUAH ULASAN FILM ‘KEMBANG API’)

Film Kembang Api rilis di Indonesia pada 2 Maret 2023. Menceritakan empat orang yang ingin bunuh diri, tapi tidak berhasil. Mereka berempat malah kembali ke tempat dan waktu yang sama.

title

FROYONION.COM - Masalah kesehatan mental menjadi persoalan yang selalu dibicarakan terutama oleh anak muda. Film Kembang Api pun mengangkat persoalan tersebut, masalah gangguan kesehatan mental yang membuat penderitanya ingin bunuh diri.

Cerita film Kembang Api dimulai dari tokoh Fahmi (Donny Damara) yang ingin melakukan percobaan bunuh diri bersama tiga orang lainnya, yaitu Raga (Ringgo Agus Rahman), Sukma (Marsha Timothy) dan Anggun (Hanggini Purinda Retto).

Masalah yang mengganggu kesehatan mental mereka datang dari hal-hal yang berbeda. Mulai dari merasa kehilangan, intimidasi dari lingkungan sekitar, trauma masa lalu, hingga lilitan masalah ekonomi. 

Cara bunuh diri yang akan mereka lakukan dalam film ini adalah dengan ikut meledak bersama bola kembang api berukuran jumbo. Mereka percaya ledakannya akan sangat besar dan tidak menyakitkan bagi mereka dibanding cara bunuh diri lainnya.

Namun, begitu kembang api tersebut diledakkan, yang terjadi malah mereka kembali ke tempat dan waktu yang sama. Mereka berempat mengalami time loop dengan alasan yang tidak mereka tahu.

Time loop yang terjadi membuat Fahmi dan lainnya bingung. Mereka bertanya-tanya “Apa yang membuat mereka mengalami time loop?” Lebih dari sekali kalian akan mendengar Raga mengucapkan “Kita harusnya mati!” saking merasa kesalnya.

Dalam upaya menjawab pertanyaan tersebut, 4 orang yang ingin mencoba melakukan bunuh diri itu menjadi terlibat dalam diskusi yang panas. Konflik pun hadir, satu sama lain menanyakan alasan ingin bunuh diri. Dengan alasan yang berbeda-beda, satu sama lain malah memberikan kritik bahkan ejekan. 

Penonton turut sadar bahwa ketika seseorang ingin melakukan bunuh diri, mereka kerap berpikir singkat. Diskusi di saat time loop tanpa keempatnya sadari malah membawa mereka ke dalam diskusi yang sebetulnya mereka butuhkan.

Diskusi yang terjadi membuat masing-masing mereka mendefinisikan ulang “apa tujuan mereka melakukan bunuh diri?”, “apakah tujuan tersebut akan tercapai?”, “apakah masalahnya akan selesai dengan bunuh diri?” dan “apakah bunuh diri adalah satu-satunya jalan?”

Masing-masing tokoh juga berasal dari kalangan usia dan generasi yang berbeda. Tiap-tiap mereka tentu memiliki masalah yang berbeda, yang membuat mereka satu sama lain, menjadi sulit untuk merasa relevan.

Sutradara Herwin Novianto berhasil membawa penonton merasakan time loop yang terjadi dalam film Kembang Api. Sinematografi yang dihadirkan pun apik. Hal yang paling berkesan dalam film Kembang Api adalah kualitas akting setiap aktornya yang bagus, terutama Ringgo Agus Rahman dan Marsha Timothy.

Film Kembang Api merupakan adaptasi dari film Jepang berjudul 3ft Ball and Soul. Herwin Novianto turut menghadirkan aktor dan aktris lainnya sebagai pemeran pendukung, seperti Vino G. Bastian dan Imelda Therinne.

Perubahan atau pengembangan karakter pada keempat tokoh rasanya begitu singkat. Walau produksi film terlihat seadanya, Kembang Api masih bisa dinikmati tanpa mengurangi esensi cerita dan filmnya.

Pada akhirnya, film Kembang Api tetap layak untuk ditonton, terutama oleh kalian yang memiliki perhatian pada isu tersebut. Nantinya Kembang Api juga akan hadir di platform layanan KlikFilm. Tetap saja kalau menonton film di bioskop bakal lebih seru tentunya. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Fadhil

Content writer Froyonion, suka pameran seni dan museum, sesekali naik gunung