Movies

MENGUPAS ARTI MARVEL JESUS, BENARKAH DEADPOOL & WOLVERINE JADI JURU SELAMAT MCU?

Film Deadpool & Wolverine menyita perhatian penggemar Marvel. Terlebih diperkenalkan istilah Marvel Jesus di sini. Benarkah film ini merupakan penyelamat bagi MCU yang merugi belakangan ini?

title

FROYONION.COM - Tak diragukan lagi, Deadpool & Wolverine membawa kemeriahan yang ditunggu-tunggu oleh fans Marvel Cinematic Universe. Terlebih belakangan ini beberapa rilisan mereka berujung anyep dan loyo.

Sebagai buktinya, meskipun sudah dua mingguan tayang, hype film ini tak kunjung padam. Di media sosial, misalnya, masih banyak yang menirukan koreografi NSYNC saat Deadpool menghabisi satu persatu tentara TVA.

Masih banyak yang membocorkan dengan gagah berani, siapa saja cameo yang dirangkul oleh Ryan Reynolds. Kebanyakan dari mereka dicomot dari superhero lawas Marvel ketika mereka tercerai-berai dan belum kumpul dalam satu universe.

BACA JUGA: SEDERET KARAKTER MARVEL YANG HAK LISENSINYA MASIH ADA DI STUDIO LAIN

Namun, bagi penulis, yang mengusik dari film garapan Shawn Levy adalah ucapan Wade Wilson alias Deadpool yang dengan mantap mengaku sebagai “Marvel Jesus” di depan Mr. Paradoks.

Yang jika diartikan, berdasarkan keterangan Ryan Reynolds, adalah Sang Juru Selamat Marvel. Tapi benarkah film ini menjadi penyelamat Marvel?

APA YANG DISELAMATKAN?

Film ini ikutan mengandalkan konsep perjalanan lintas semesta yang menjadi core dalam Multiverse Saga, bahkan sebagian besar durasi film berlangsung di The Void yang akrab dengan serial “Loki”.

Namun, hal itu tak lekas bikin Deadpool menjadi bagian penting dalam arus utama penceritaan MCU, tempat kumpulnya Dr. Strange, regu Avengers lainnya, hingga Kang The Conqueror (meski kita tahu bagaimana nasibnya).

Kisah Deadpool & Wolverine rasanya tidak punya kontribusi apa pun pada “perang besar” multi-semesta yang dibangun oleh MCU lewat rilisan mereka sebelumnya.

Mengambil jalan aman, film ini terjadi di semesta alternatif yang berbeda. Bahkan kisah perpisahan Wolverine di Logan (2017) yang begitu dikultuskan oleh penggemar X-Men, sama sekali tak disentuh (kecuali tulang-tulang adamantium).

Dengan kata lain, Deadpool & Wolverine merupakan cerita yang berdiri sendiri, sebuah spin-off yang harus diakui sangat meriah dan penuh nostalgia.

Penceritaan bukan menjadi fokus utama dalam film ini. Jujur saja ceritanya terkesan asal ada, medioker, dan dikebut menjelang ending.

Bahkan sutradara film Logan, James Mangold, mengomentari film ini sebagai sebuah kematian storytelling.

BACA JUGA: SCARLETT JOHANSSON BUKAN LAGI BLACK WIDOW, FANS MARVEL GELISAH

Kalau dipikir ulang, film ini memang hanya berperan sebagai kendaraan. Ia mengangkut fans service yang memanjakan, cameo dan tokoh pendukung ikonik, joke sarkas yang ngawur, hingga aksi laga yang banjir darah.

Tanpa segala hal di atas, penulis yakin, durasi film tersebut akan berkurang separuhnya.

Tentu saja, jika dilihat dari segi penceritaan, Deadpool & Wolverine tidak dapat menyelamatkan Multiverse Saga MCU, setelah The Marvels dan Quantumania yang gagal bersinar.

Belum lagi, kasus yang dialami oleh Jonathan Majors (pemeran Kang) nyaris membuat Saga ini kehilangan harapan buat dilanjutkan. Dan Deadpool, meskipun mengaku sebagai Marvel Jesus, tak cukup mampu menyelamatkan.

Lalu apa yang kemudian diselamatkan oleh Sang Juru Selamat Marvel ini?

Tentunya, dengan hype yang sangat besar dan kemampuan film ini mengeksploitasi inner child penggemar, membuat Deadpool & Wolverine punya potensi untuk menyelamatkan keuangan Marvel yang agak goyang usai banyak rilisan mereka sebelumnya gagal bersinar.

Dengan menghabiskan ongkos produksi sekitar USD 200 juta, hingga saat ini film Deadpool & Wolverine sukses memuncaki tangga box office dengan penghasilan sekitar USD 824 juta.

Penghasilan yang rasanya cukup untuk menutupi kerugian Marvel karena film mereka sebelumnya tak mengumpulkan banyak keuntungan.

MARVEL JESUS YANG MENGHIDUPKAN KEMBALI SUPERHERO LAMA

Namun, “Marvel Jesus” yang diungkapkan oleh Wade Wilson bisa juga merupakan simbol bahwa Deadpool mampu menghidupkan kembali superhero lama Marvel, sebagaimana mukjizat yang dimiliki Jesus.

Sebagai catatan, film superhero Marvel di era tahun 90-an akhir hingga awal tahun milenium cenderung merupakan film yang berdiri sendiri, layaknya film DC.

Hingga kemudian muncullah Iron Man pertama (2008) yang memimpin superhero Marvel lainnya yang muncul selanjutnya, bersatu dalam satu universe yang saling berkaitan dan bertempur melawan Thanos di Infinity Saga.

Namun, kemunculan superhero anyar ini pada akhirnya membuat Marvel harus melupakan superhero lama mereka yang tidak terkonsep dalam satu universe, seperti Elektra, Fantastic Four dan lainnya.

Tak heran jika The Void menjadi latar paling tepat bagi Deadpool & Wolverine. Tempat ini menjelma sebagai kuburan atau tempat pembuangan untuk para superhero lama.

Di sinilah Deadpool mengambil perannya sebagai Marvel Jesus. Ia tak sekadar menyelamatkan keuangan Marvel. Melainkan juga menggunakan “mukjizatnya” untuk menghidupkan lagi kenangan kita pada para superhero lama tersebut. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Shofyan Kurniawan

Shofyan Kurniawan. Arek Suroboyo. Penggemar filmnya Quentin Tarantino. Bisa dihubungi di IG: @shofyankurniawan