
Bagaimana jadinya jika pahlawan yang berjuang demi keadilan justru dianggap pelanggar hukum? 'My Hero Academia: Vigilantes' menghadirkan sisi gelap dunia pahlawan yang jarang tersorot.
FROYONION.COM - Film My Hero Academia: Vigilantes menjadi angin segar bagi penggemar dunia My Hero Academia (MHA). Anime ini akan menawarkan perspektif yang lebih gelap dan realistis tentang konsep pahlawan.
Spinoff anime ini dijadwalkan tayang perdana pada 7 April 2025 dan akan tersedia di Crunchyroll untuk wilayah Amerika, Eropa, Afrika, Oceania, Timur Tengah, dan CIS.
Cerita berpusat pada Koichi Haimawari, seorang mahasiswa yang bermimpi menjadi pahlawan meski sudah menyerah pada impian tersebut. Di dunia di mana 80% populasi memiliki Quirk (kekuatan super), hanya sedikit yang berkesempatan menjadi Pro Hero dengan lisensi resmi.
Hidup Koichi berubah saat ia dan Pop☆Step diselamatkan oleh Knuckleduster, seorang Vigilante yang kemudian merekrut mereka. Bersama, mereka menjadi bagian dari Naruhata Vigilantes, sebuah kelompok yang beroperasi di luar hukum demi menegakkan keadilan.
Keunikan cerita ini terletak pada dilema antara hukum dan moralitas. Meski dianggap ilegal, tindakan para Vigilantes sering kali menyelamatkan nyawa di saat Pro Hero tidak hadir.
Koichi, dengan identitas pahlawannya sebagai The Crawler, tumbuh menjadi simbol harapan bagi mereka yang terabaikan. Dalam perjalanannya, ia menghadapi berbagai tantangan, mulai dari konflik dengan penjahat hingga ketegangan dengan otoritas yang menganggap mereka pelanggar hukum.
Vigilantes adalah bagian integral dalam sejarah dunia MHA. Sebelum sistem Pro Hero terbentuk, orang-orang dengan Quirk yang membantu masyarakat tanpa lisensi disebut Vigilantes.
Namun, penerapan "Rhode Island New State Statute" di Amerika Serikat mengubah segalanya, hanya mengakui tujuh dari 189 Vigilantes sebagai Pro Hero resmi.
Meski mereka sering kali menjadi penyelamat, keberadaan Vigilantes menjadi perdebatan. Beberapa Pro Hero, seperti Eraser Head dan Midnight, memahami pentingnya mereka dalam situasi tertentu.
Sebaliknya, Endeavor melihat mereka sebagai ancaman yang setara dengan penjahat. Detektif Naomasa Tsukauchi juga kerap berusaha menangkap Naruhata Vigilantes, meski kadang terpaksa mengabaikan tindakan mereka demi kebaikan yang lebih besar.
BACA JUGA:
5 FAKTA TENTANG SLUR, PEMBUNUH BAYARAN MISTERIUS DALAM ANIME SAKAMOTO DAYS
Di sisi lain, masyarakat juga terpecah dalam menilai tindakan Vigilantes. Setelah Perang Pembebasan Paranormal dan runtuhnya kepercayaan pada Pro Hero, banyak warga sipil yang mulai menggunakan Quirk mereka untuk membela diri.
Sayangnya, kurangnya pelatihan membuat mereka sering menyebabkan kerusakan besar dan salah sasaran, memperumit pandangan publik terhadap Vigilantes.
Anime ini menghadirkan karakter-karakter menarik dengan pengisi suara ternama:
Diproduksi oleh studio Bones, anime ini diarahkan oleh Kenichi Suzuki (JoJo’s Bizarre Adventure), dengan skenario ditulis oleh Yosuke Kuroda (My Hero Academia), desain karakter oleh Takahiko Yoshida (Cells at Work!), dan musik oleh Yuki Hayashi, Shogo Yamashira, serta Yuki Furuhashi.
Dengan tim produksi yang berpengalaman, kualitas animasi dan pendalaman cerita diharapkan mencapai standar tinggi.
Meski ada jalur resmi untuk menjadi pahlawan melalui sekolah dan lisensi, beberapa individu memilih menjadi Vigilantes karena alasan mendalam. Chizome Akaguro, misalnya, menjadi Vigilante karena kecewa dengan sistem Hero yang hanya mengejar ketenaran dan uang. Oguro Iwao menjadi Vigilante demi mencari putrinya yang hilang dan membalas dendam pada kelompok yang menghancurkan hidupnya.
Koichi sendiri menjadi Vigilante karena kebetulan dan keberanian. Setelah gagal masuk akademi Hero karena menolong anak yang tenggelam, ia tetap melakukan perbuatan baik di lingkungannya. Tindakan heroiknya menarik perhatian Knuckleduster, yang kemudian membimbingnya menjadi Vigilante sejati.
Dalam beberapa kasus, Vigilantes akhirnya dapat menjadi pahlawan resmi. Koichi, misalnya, direkrut oleh Captain Celebrity untuk bergabung dengan agensi Hero-nya. Ini menunjukkan bahwa meskipun tindakan mereka ilegal, potensi mereka untuk menjadi pahlawan sejati tetap diakui.
Berbeda dengan Pro Hero yang didukung perusahaan teknologi, Vigilantes membuat kostum mereka sendiri dari pakaian biasa atau perlengkapan seadanya. Beberapa bahkan terpaksa menggunakan pasar gelap untuk mendapatkan perlengkapan tambahan, menunjukkan keterbatasan dan kreativitas mereka dalam menghadapi bahaya.
BACA JUGA:
ANIME ‘DEMON SLAYER: INFINITY CASTLE’ AKAN RILIS TANGGAL 18 JULI DI JEPANG
Namun, kostum ini memiliki makna lebih dari sekadar penyamaran. Mereka menjadi simbol perlawanan, keberanian, dan tekad untuk menegakkan keadilan meskipun tanpa pengakuan hukum. Setiap Vigilante membawa cerita dan motivasi unik yang tercermin dalam identitas mereka di medan aksi.
Dengan animasi berkualitas dari studio Bones dan tim kreator berpengalaman, spinoff ini berpotensi menjadi salah satu seri paling berkesan di semesta MHA. Adanya karakter yang mendalam, dilema moral yang kuat, dan aksi yang memukau, Vigilantes siap menghadirkan pengalaman tak terlupakan bagi para penggemar. Jangan lewatkan penayangannya pada 7 April 2025 di Crunchyroll! (*/)