MEMAHAMI KONSEP ANARKISME MONKEY D. LUFFY

FROYONION.COM – One Piece adalah salah satu manga terpopuler di dunia, tak terkecuali negara asalnya negeri sakura, Jepang. Manga yang bercerita tentang bajak laut ini memberikan perspektif-perspektif berbeda tentang berbagai macam ide, dari mulai keadilan, pemerintah korup, dan bahkan konsep kepahlawanan. 

Bajak laut yang distereotipkan dengan hal kriminal dan juga kejahatan, malah menjadi protagonist utama yang justru cenderung melakukan aksi heroik. 

Kesan dari para penjaga perdamaian di dunia One Piece seperti Marine/angkatan laut malah berperilaku kebalikannya.

Tapi apa pesan yang berusaha disampaikan oleh Eiichiro Oda dalam karyanya?

ANARKISME

Secara definisi anarkisme adalah salah satu aliran filsafat politik yang menganjurkan masyarakat hidup tanpa negara atau pemerintahan. Tapi beberapa pakar lebih mendefinisikan sebagai sistem tanpa hirarki.

Monkey D. Luffy sendiri memiliki hasrat untuk hidup bebas. Bajak laut dan bendera hitamnya adalah simbol kebebasan non-hirarki yang berusaha disampaikan oleh Eiichiro Oda.

Di dunia nyata banyak dari para pemimpin revolusi atau kaum progresif di berbagai belahan dunia menggunakan bendera hitam. Tapi memang masih banyak asumsi mengapa bendera hitam diasosiasikan sebagai simbol anarkisme dengan simbol A di dalam lingkaran.

KENAPA LUFFY BERPAHAM ANARKISME?

Hal yang paling mendasar untuk dilihat adalah secara implisit sistem kepemimpinan dari kru topi jerami. Mereka terlihat tidak memiliki hirarki absolut dan lugas. Pembagian tugas mereka hanya berdasar kemampuan bukan level otoritas, seperti koki, musisi, navigator, dokter, arkeologis, samurai dan lainnya. 

Dalam kapalnya Luffy meskipun seorang kapten tak memiliki kehendak lebih besar dari para nakamanya. 

Justru banyak keputusan yang lebih sering dipimpin oleh Nami sebagai navigator, Zoro sebagai penasihat dan salah satu pengambil keputusan tegas saat Luffy masih terbawa emosi. 

Konsep non-hirarki berada dalam banyak bajak laut selain topi jerami. Mereka melakukan loyalitas sebagai satu kesatuan bukan hanya kepada kapten. Masing-masing di antara mereka memiliki mimpi besarnya sendiri.

Luffy pun malah terkadang lebih sering pasif dalam keputusan-keputusan tertentu.

Di One Piece Luffy lebih pantas dipercaya sebagai anarkisme kolektif yang percaya bahwa manusia ditekankan hidup dalam solidaritas sosial. Bukan otorisasi sepihak. 

ALIANSI SETARA

Luffy yang sempat diajak bertukar cawan setelah bertarung dengan Doflamingo tak ingin di anggap sebagai ketua, atau pemegang otoritas tertinggi. Dan ia hanya mengatakan:

 “Kalau suatu saat kami dalam masalah, aku akan berteriak memanggil kalian sekeras yang kubisa! Jadi datanglah pada saat itu! Kita tak harus membuatnya jadi seperti ini, kan? ”

Joseph Proudhon seorang tokoh anarkisme mengatakan bahwa relasi dari kontrak sosial yang hadir hanya berdasar pada motif ekonomi atau intrik tertentu. Sehingga membatasi adanya solidaritas sosial.

KONSEP KEADILAN

Setiap karakter di One Piece memiliki konsep keadilannya sendiri, preferensi mereka dengan keadilan sangatlah berbeda. 

Marine organisasi yang bertujuan memberikan kedamaian hanya sebagai organisasi korup yang tunduk pada bangsawan.

Masalahnya anarkisme sendiri sangat menentang monarki. Inilah yang membuat Tenryuubito atau kaum bangsawan di sana amat dibenci oleh Luffy. 

Otorisasi yang mengikat dan absolute dalam diri bangsawan tidak pantas berada dalam kehidupan masyarakat. Inilah yang membuat kedua kubu ini bertentangan. 

Tapi di sini Luffy berbeda dengan Monkey D. Dragon sebagai kaum progresif aktif. Yang mana Luffy lebih condong sebagai progresif pasif. Maksudnya ketika otorisasi tersebut mengganggu orang sekitarnya ia akan bertindak. 

Masalahnya muncul ketika semakin Luffy bertindak menciptakan peristiwa berantai. Yang memaksa Luffy harus terus bergerak maju dengan konsistensi ideologinya.

Tapi salah satu kritik yang paling jelas, Oda sudah mulai menurunkan idealismenya. Konsep anarki Luffy sudah mulai terasa hambar dan lebih terkesan menye-menye dibanding dulu. 

Namun, tetap saja bukan berarti mengurangi keseruan dan pesan Oda dalam manganya. Karena One Piece sebenarnya hanya replica dan bagaimana dunia nyata bekerja dalam perspektif Eiichiro Oda. Makanya konsep One Piece dalam dunia nyata terasa sangat dekat pada diri pembacanya.(*/)