Alternatif tontonan horor buat kamu nih, Civs. Nggak ada hantunya sih, tapi nggak kalah serem juga!
FROYONION.COM - Tontonan horor versi saya itu bukan yang ada hantu-hantunya, melainkan yang berisi manusia-manusia yang tega menyakiti manusia lain tanpa motif jelas. Bukan berarti saya penggemar gore, tapi lebih ke kriminal nyata. Alasannya, sederhana. Kita nggak tiap hari bertemu hantu, apalagi mendapat gangguan dari mereka.
Tapi, tiap hari pasti kita bertemu dengan manusia, dan kita nggak pernah tahu secara pasti apakah manusia yang kita temui itu punya maksud baik atau enggak. Menurut logika saya, lebih besar kemungkinan kita untuk mendapat ancaman dari sesama manusia dibanding makhluk halus.
Dokumenter kriminal nyata bisa dibilang sebagai my kind of horror movies. Kejadiannya benar-benar pernah terjadi dan bikin nggak habis pikir sama kelakuan manusia-manusia yang diceritakan di dalamnya. Kok bisa ya, ada manusia sekejam itu?
Pertanyaan yang lebih bikin ngeri adalah: gimana kalau (amit-amit) kita jadi korban berikutnya? Dibanding film horor berisi hantu yang hanya sukses menakut-nakuti saya di bagian jumpscare, dokumenter kriminal nyata lebih bikin overthinking berhari-hari setelah nontonnya. Level seremnya beda!
Seenggaknya ada enam dokumenter kriminal nyata yang sejauh ini bisa saya sebut sebagai yang terbaik. Penceritaannya apik tanpa kesan glorifikasi pada kejahatan pelaku. Bisa nih jadi rekomendasi tontonan buat kalian yang penasaran sama genre ini.
Oiya, buat kalian yang menebak akan ada Dahmer – A Monster Story: The Jeffrey Dahmer Story di daftar ini, jawabannya adalah enggak ada, ya. Dahmer lebih berformat docu-drama karena diperankan oleh aktor, jadi bukan termasuk dokumenter.
1. DON’T F**K WITH CATS: HUNTING AN INTERNET KILLER
Dokumenter satu ini terbilang viral di tahun 2019 dan bahkan termasuk salah satu Top 5 Most-Watched Documentaries di Netflix pada tahun yang sama. Kasus yang diangkat adalah kekerasan pada hewan yang dilakukan oleh seorang pengguna YouTube dan bagaimana sekelompok netizen berusaha melacak keberadaannya.
Luka Magnotta, pelaku dalam dokumenter ini, memvideokan dirinya tengah memasukkan dua anak kucing ke dalam wadah plastik lalu mem-vacuum mereka. Jelas, hal ini memancing amarah para cat lovers. Melalui grup Facebook, dua orang dengan nama samaran Baudi Moovan dan John Green memulai usaha panjang mereka untuk menemukan lokasi Luka Magnotta demi mendapat keadilan.
Poin plus utama dari dokumenter ini adalah menyaksikan langsung the power of netizen. Baudi, John dan teman-teman online mereka secara cermat mengamati tiap frame video yang diposting untuk mendapatkan clue sampai menganalisis tiap foto yang diunggah terduga pelaku di akun media sosialnya.
Gercep, keren dan detailnya para netizen ini bekerja bener-bener bikin salut, sekaligus mengingatkan kita untuk nggak macem-macem sama kucing!
2. CATCHING KILLERS
Berbeda dengan Don’t F##k With Cats yang hanya membahas satu kasus, Catching Killers berisi beberapa kejahatan berbeda dalam satu season. Tiap episode berisi sepak terjang penyelidik di balik kasus pembunuh berantai kondang dan bagaimana mengerikannya proses penangkapan pelaku.
Dokumenter satu ini sudah dibuat dalam dua season yang masing-masing terdiri dari empat episode. Termasuk di dalamnya adalah kisah penangkapan Aileen Wuornos, The Green River Killer dan BTK Killer. Buat penggemar kisah-kisah kriminal nyata, saya yakin kamu nggak akan asing dengan tiga nama di atas.
Fokus ke penangkapan pelaku, Catching Killers nggak banyak menggali motif dan latar belakang para psikopat di sini. Berita baiknya, penonton nggak akan dibuat kasihan atau sedikit mewajarkan tindakan mereka. Berharap masih akan dibuat season tiganya, sih.
3. WORST ROOMMATE EVER
Sama seperti Catching Killers, Worst Roommate Ever juga menghadirkan kasus yang berbeda di tiap episodenya. Bedanya, dokumenter ini fokus pada kisah pengalaman terburuk dari beberapa orang terkait kawan sekamarnya semasa tinggal bersama di sebuah hunian.
Pernah membayangkan gimana rasanya serumah bareng penipu atau pembunuh bayaran? Jangan sampai deh ya, tapi itulah yang terjadi di dalam dokumenter ini. Episode pertamanya aja udah cukup bikin mual di mana seorang nenek yang mengelola penginapan untuk para tunawisma ternyata memiliki motif lain yang jauh lebih jahat.
Sempat ramai diperbincangkan di Twitter sejak dirilis resmi pada 1 Maret 2022 lalu, pembuatan dokumenter ini sekaligus dimaksudkan sebagai peringatan bahwa nggak semua orang yang dianggap baik pasti bisa dipercaya. Tetap waspada, Civs!
4. NIGHT STALKER: THE HUNT FOR A SERIAL KILLER
Dokumenter satu ini sempat diprotes penonton karena dianggap terlalu banyak berisi graphic images. Ada gambaran palu yang penuh darah sampai foto-foto asli dari tempat kejadian perkara yang mungkin akan cukup mengganggu beberapa penonton.
Terlepas dari gambarannya yang too graphic, Night Stalker dengan apik menyusun proses penyelidikan atas serangkaian kasus pembunuhan, pembobolan rumah hingga pelecehan seksual yang meneror warga Los Angeles di tahun 1985. Yang bikin lebih horor, semua kejahatan ini ternyata dilakukan oleh satu orang yang sama!
Tanpa banyak menceritakan latar belakang tersangka, Night Stalker lebih menyorot tindak kejahatan yang dilakukan dan juga trauma para korban selamat. Bagus nih, biar nggak ada kesan glorifikasi pada pelaku.
5. GIRL IN THE PICTURE
Saya yakin dokumenter ini pernah nongol di beranda Netflix kalian, atau teman kalian di Instagram sempat merekomendasikannya, atau konten kreator Youtube favorit kalian pernah membahasnya. Wajar, karena kasus yang diangkat memang sangat mind-blowing.
Berawal dari kejadian tabrak lari yang menewaskan seorang wanita bernama Tonya Hughes, penyelidikan polisi membawa mereka pada kasus yang jauh lebih rumit. Nama asli wanita itu ternyata bukan Tonya Hughes, pria yang selama ini dikenal sebagai suaminya bukanlah suami asli, dan anak laki-lakinya menghilang entah kemana.
Nonton ini memang harus sambil konsentrasi penuh. Penonton akan dibawa menguak satu demi satu lapisan misteri yang ada di dalamnya. Menjelang akhir, nggak terasa air mata akan jatuh menetes karena rasa simpati pada korban. Kalau ada penghargaan untuk dokumenter kriminal nyata terbaik, Girl in the Picture sangat layak jadi pemenangnya.
6. OUR FATHER
KESEL, pakai capslock. Itulah perasaan saya setelah selesai menonton dokumenter berdurasi 97 menit ini. Kesel sekaligus ngeri juga sih, karena film setan manapun bakal kalah sama kehororan Our Father.
Kisahnya berpusat pada dokter kesuburan Donald Cline di Indianapolis yang menggunakan spermanya sendiri untuk menghamili belasan pasien wanitanya tanpa sepengetahuan mereka. Parahnya lagi, jumlah anak yang dimiliki Donald Cline nyaris mencapai angka 100 orang.
Udah tau kan kenapa ngeri banget, Civs? Kebayang nggak kalau kamu nikah sama saudara kandung sendiri tanpa kamu tahu? Yang bikin kesel, Donald Cline bisa dibilang nggak dapet ganjaran setimpal atas perbuatannya. Artinya, selain para korban nggak mendapat keadilan, besar kemungkinan praktik yang sama akan kembali terulang.
Walau memang kontennya ngeri-ngeri sedap, tapi dari true crime documentaries kita juga akan belajar banyak hal. Mulai dari pentingnya pola pengasuhan orangtua pada anak, selalu waspada di tiap kondisi sampai senantiasa berdoa meminta perlindungan Tuhan. Dokumenter kriminal nyata mana yang bakal kamu tonton dulu nih, Civs? (*/)