Movies

KENAPA VISUAL GHIBLI BEGITU NYAMAN DINIKMATI?

Fantasi banget, tapi kok kayak nyata? Studio Ghibli memakai berbagai teknik dalam animasinya untuk memberikan kesan realistis pada penontonya.

title

FROYONION.COM - Buat para wibu, pecinta film, atau pop culture enthusiast barangkali sudah tak asing lagi dengan kata Ghibli. Nah, bagi para Civs yang belum tau, jadi Ghibli merupakan sebuah nama studio animasi asal Jepang yang didirikan pada tahun 1985 oleh Hayao Miyazaki. 

Sudah lebih dari 20 film animasi diciptakan Studio Ghibli yang mayoritas film-filmnya pun mendapat rating yang tinggi di berbagai website kritikus film. 

Film-film terkenalnya antara lain ada Spirited Away (1988), My Neighbour Totoro (2001), Ponyo (2009), Only Yesterday (1991), Princess Mononoke (1988), dan yang dijamin bakal bikin lo mewek Grave of the Fireflies (1988). 

Berbagai film animasi dari Studio Ghibli begitu dicintai banyak kalangan karena berbagai alasan. Dari film-filmnya yang mencakup semua kalangan usia dan memiliki cerita yang ringan, hingga menciptakan tokoh-tokoh aneh tapi kok, ya, keren. Tengok aja Catbus, Totoro, atau Kaonashi, kurang aneh apa coba. Tapi, ya, keren nan estetik serta loveable banget, kan.

Visual pada animasi Ghibli juga nggak boleh dilupakan. Visual jadi faktor penting yang bikin film-film animasi Ghibli memiliki keunikan tersendiri. Mengandalkan visual cerah ala lukisan cat air menjadikan Studio Ghibli jadi ikonik sampai sekarang. Melihat beberapa visual di bawah ini tanpa tau judul filmnya, lo pasti bakal langsung bisa nebak, “Ini pasti bikinan Ghibli, nih.” 

BACA JUGA: GHIBLI THEME PARK RESMI BUKA DI JEPANG

Animasi di berbagai film produksi Studio Ghibli. (Sumber: Pinterest, Edited by: Pasthiko Pramudhito)
Animasi di berbagai film produksi Studio Ghibli. (Sumber: Pinterest, Edited by: Pasthiko Pramudhito) 

Kalo lo perhatiin, animasi dari Studio Ghibli, nih, memanjakan banget buat dipandang. Memancarkan rasa nostalgia, hangat, dan nyata kalau melihatnya. Melihat animasi latar tempat pada film Ghibli pasti pikiran lo rasanya pengen banget ke sana. Padahal, ya, beberapa latar tempat pada filmnya tuh fantasi banget. Ga mungkin ada tuh tempat di dunia nyata.

Bahkan, nih, di Jepang sana sampai didirikan Ghibli Theme Park yang memamerkan latar-latar tempat dan tokoh yang ada di film-film garapan Studio Ghibli supaya kita bisa setidaknya merasakan hidup di dunia Ghibli. 

Tapi kenapa, ya, kok nontonin visual Ghibli itu menarik dan betah banget sampai bisa bikin pikiran ini merasa bahwa itu semua nyata?

Colour palette berperan penting membentuk mood dan tone dalam setiap film-film Ghibli. Colour palette gampangnya adalah kombinasi warna yang dipilih oleh seniman untuk digunakanya. 

Medium warna bisa digunakan untuk menyampaikan dan menggambarkan pesan tentang karakter dan lokasi pada film-filmnya. Setiap warna memiliki maksudnya masing-masing. 

Melihat animasi di Kiki’s Delivery Service (1989) dengan warna cerah akan membuat perasaan semangat dan menyenangkan. Beda lagi dengan Grave of the Fireflies yang memakai warna gelap yang menggambarkan suasana sedih dan suram. 

Tapi afh iyah cuman dari warna doang? Nggak dong, lebih jauh lagi Ghibli bisa bikin kita masuk ke dunianya!

Esai video berjudul “The Immersive Reality of Studio Ghibli” dari Asher Isbrucker mencoba menerka keajaiban visual dari Studio Ghibli ini. Menurut Ishbrucker, Studio Ghibli mengandalkan visual yang dikenal dengan Immersive Realism’. 

Jadi singkatnya, Immersive Realism merupakan sebuah ide yang menghadirkan sebuah dunia artifisial tapi tetap ada unsur realistisnya. Jadi walaupun terasa fantasi kita tetap menerimanya karena, ya, ada unsur-unsur logisnya. 

Untuk mendukung ide Immersive Realism menurut Isbrucker dibutuhkan beberapa teknik animasi, seperti world-building, animation movement, dan character design. Ketiga teknik tersebut direalisasikan oleh Studio Ghibli. 

Pertama world building. Sesuai namanya, world building, secara harfiah membangun dunia. Para animator Studio Ghibli harus merealisasikan imajinasi penulis script ke dalam bentuk animasi secara detail dan “bernyawa”. 

“Anime mungkin digambarkan sebagai dunia fiksi. Bahkan ketika dunia digambarkan begitu fiksi, triknya adalah membuatnya menjadi senyata mungkin. Animator harus mengarang kebohongan tampak begitu nyata, hingga penonton berpikir bahwa dunia itu betul-betul ada,” tulis Miyazaki dalam bukunya Starting Point.

World building bisa dibilang sangat sulit, karena menurut Ishbrucker para animator harus membuatnya dari dasar dan harus teliti menafsir ide penulis script-nya. 

Makanya, film-film animasi garapan Studio Ghibli tuh lebih seringnya memfokuskan dalam menciptakan adegan demi adegan yang perfect. Daripada fokus di alur cerita atau pengembangan karakter. Supaya animasinya tuh detail banget dan terasa nyata.

Kedua, animation movement. Setiap gerakan di film-film Ghibli berusaha menyamakan dengan gerakan-gerakan yang ada di dunia nyata bahkan sampai ke detailnya.

Seperti wejangan Spongebob Squarepants saat ia selalu berhasil mendapatkan boneka dari mesin capit, “Jadi mesin…jadi mesin.” Miyazaki mengamini wejangan itu, ia bilang jika animator harus menggambarkan dirinya sebagai karakter tersebut sehingga ia bisa meresapinya. 

“Emosi (karakter) menjadi milik animator. Animator sendiri itu adalah aktor,” tulisnya dalam Starting Point

Salah satu contoh gerakan detail dalam animasi Ghibli bisa ditemukan pada film Spirited Away saat Chihiro memakai sepatunya. Alih-alih sepatunya langsung terpasang, ada detail kecil seperti Chihiro menyelip-nyelipkan tangan ke sepatunya agar terpasang dengan lebih proper dan nyaman di kaki. Tentu kondisi ini relate banget kan sama kita kalo sedang memasang sepatu.

Detail dalam Spirited Away saat Chihiro memakai sepatunya. (Sumber: screenshot via YouTube Asher Isbrcuker)
Detail dalam Spirited Away saat Chihiro memakai sepatunya. (Sumber: screenshot via YouTube Asher Isbrcuker)

Adegan berlari dari tiap tokoh juga diperhatikan. Animasi tokoh yang berlari dibuat berbeda-beda tergantung motivasinya. Maksud ada motivasinya yakni tokoh yang lari karena dikejar hantu sama yang lagi lari kebelet pipis kan beda. Itu yang menjadi perhatian detail dari Ghibli, gils banget ya.

Terakhir ialah character designOke, desain karakter pada film-film animasi Ghibli gak cuman di karakter utama aja. Pada karakter-karakter background juga dipikirin mateng-mateng. Tujuannya untuk menciptakan dunia yang hidup. 

Detail desain karakter background ditunjukkan saat Ghibli menggunakkan shot jarak jauh, terutama pada landscape kota yang penuh dengan banyak orang. Dapat dilihat karakter background nggak cuman jadi pajangan aja, semuanya ada karena memiliki tujuan. 

Shot landscape jarak jauh pada salah satu film Ghibli, Whisper of the Heart (1995). (Sumber: Pinterest)
Shot landscape jarak jauh pada salah satu film Ghibli, Whisper of the Heart (1995). (Sumber: Pinterest

Jadi, visual Ghibli mampu menghadirkan kenikmatan yang hakiki bagi kita dalam menonton animasi-animasi garapan mereka, sehingga kita bisa menganggapnya begitu nyata dan hidup. Ghibli bisa mematahkan ekspektasi pandangan tentang anime “Gambar gerak doang” dan semacamnya. Karena itulah membuat Ghibli tak lekang oleh zaman dan bisa begitu berdampak pada dunia pop culture sekarang ini. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Pasthiko Pramudhito

Sedang belajar jadi Content Writer. Penggemar sepakbola dan pop culture.