KENAPA DRAMA KOREA JADI PUNYA BANYAK SEASONS?

FROYONION.COM - Buat kalian yang sudah nonton drama Korea The Glory, gimana nih Civs tanggapannya? Ada yang greget juga gak pas tahu harus nunggu musim (seasons) kedua buat lihat karma si pem-bully?

Drama Korea ini mengisahkan tentang Moon Dong Eun yang mengalami kekerasan di sekolahnya dan berniat melakukan balas dendam ketika dewasa. Belum sempat menjalankan balas dendam, drama yang dibintangi oleh Song Hye Kyo itu tamat di episode 8 untuk musim pertamanya.

Berdasarkan data dari Flix Patrol, drama The Glory berhasil puncaki TV Show Netflix secara global di minggu pertama perilisannya. Drama tersebut menjadi buah bibir di kalangan penonton berkat alur cerita, akting para pemain sampai ending drama yang sukses buat penontonnya geram. 

Beberapa penontonnya mengaku merasa tidak puas dengan ending musim pertama drama The Glory. Penonton merasa pemotongan musim pertama drama The Glory mengganggu aliran tontonan. Penonton akhirnya harus bersabar menantikan aksi balas dendam Song Hye Kyo di musim kedua nanti.

PERKEMBANGAN PENAYANGAN DRAMA KOREA

Kalau kalian sadar nih Civs, tren drama Korea mulai berubah. Pada tradisi sebelumnya, buat nonton drama Korea penonton harus menunggu 2 episode per minggu dan nyesuaiin jam tayangnya dari saluran televisi.

Selain itu pada tradisi sebelumnya, durasi drama Korea hanya ada satu musim saja dan umumnya ada 16 atau 20 episode. Sekalipun drama itu jadi terkenal dan dapat rating tinggi, jarang ada drama Korea yang memperhitungkan untuk musim keduanya. 

Misalnya saja nih, drama Korea Goblin, The Producers, Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo, Descendants of the Sun ataupun My Love from the Star. Semua drama terkenal itu hanya menayangkan 1 musim saja. 

Sebenarnya hal itu yang jadi salah satu daya tarik dari drama Korea. Tayangannya pas ditonton dalam 1 musim, tanpa meninggalkan tanda tanya di akhir episode.

Tapi penayangan drama Korea mulai berubah sejak layanan OTT semakin populer. Drama Korea mulai ditayangkan dalam 1 musim sekaligus. Contohnya saja drama Korea Love Alarm, Squid Game, dan All of Us Are Dead yang semua episodenya dirilis dalam satu waktu sekaligus.

Tren yang ternyata gak terlalu menguntungkan penyedia layanan OTT itu, kemudian berubah lagi. Drama Korea mulai diproduksi menjadi lebih dari 1 musim.

Kayak yang sebelumnya sudah dibahas, ada drama The Glory yang akan tayang dengan 2 musim. Ada juga ada drama The First Responder 2 yang dijadwalkan tayang bulan Juli mendatang.

Kemudian akan ada sekuel dari drama Strong Woman Do Bong Soon dengan judul Strong Woman Kang Nam Soon. Musim kedua drama terkenal Squid Game juga direncanakan akan tayang tahun depan dan masih banyak lagi drama sekuel yang akan ditayangkan terutama pada tahun ini. 

PERMINTAAN PENONTON UNTUK MUSIM BERIKUTNYA

Buat penikmat series barat mungkin penayangan sekuel ini gak asing ya? Kayak series Stranger Things, Avengers Assemble, Avatar ataupun Emily in Paris, mereka memiliki beberapa musim.

Dikutip dari pernyataan rumah produksi Studio Dragon, tren sekuel drama Korea ini dilatarbelakangi oleh kebiasaan penonton dalam menyaksikan series barat. Penonton terbiasa disajikan beberapa musim dalam series Barat, menyebabkan banyak penonton drama Korea akhirnya menginginkan hal yang serupa.

Permintaan ini sebenarnya menawarkan kesempatan kedua bagi para produser untuk menarik lebih banyak pemirsa. Penayangan sekuel drama Korea ini diharapkan bisa memuaskan hati para penonton internasional.

PENURUNAN PELANGGAN LAYANAN OTT

Kalau alasan di atas berdasarkan sudut pandang rumah produksi, selanjutnya berdasarkan sudut pandang dari penyedia layanan OTT. Media Korea Selatan yang sadar atas tren ini, kemudian mengusut dari sudut pandang penyedia layanan OTT.

Penurunan pengguna layanan OTT menjadi alasan lainnya kenapa drama Korea ditayangkan lebih dari 1 musim. Layanan OTT sempat mengalami penurunan pelanggan di semester pertama tahun 2022 jika dibandingkan dengan akhir tahun 2021.

Berdasarkan data yang dibagikan Money Today, pengguna Netflix di bulan Desember 2021 mencapai 856 ribu pengguna, sedangkan di bulan Mei 2022 mengalami penurunan hingga 74 ribu. Begitu pula dengan layanan OTT lainnya yang juga mengalami penurunan.

Jumlah pengguna layanan OTT berdasarkan pengguna Android di Korea Selatan (Sumber: Money Today)

Penurunan jumlah pengguna layanan OTT tersebut akhirnya membuat beberapa di antara mereka melakukan kerja sama dengan rumah produksi. Disebutkan oleh media Korea Selatan News1, mereka akhirnya mengimplementasikan strategi lock-in.

Strategi yang diterapkan yaitu dengan merilis sekuel dari drama Korea. Penerapan strategi ini diharapkan bisa mempertahankan penonton untuk tetap berlangganan layanan OTT.

Ha Jae Geun, seorang analis Budaya Pop pun berpikiran hal yang serupa. Ha Jae Geun berkata, “Alasan terbesar layanan OTT membagi seri menjadi beberapa bagian adalah untuk menahan penonton,”.

“Merilis episode pada satu waktu memungkinkan penonton untuk menonton serial tersebut sekaligus. Oleh karena itu tidak sesuai dengan model keuntungan OTT,” lanjutnya.

Kesuksesan penayangan musim pertama biasanya akan menarik penonton untuk menyaksikan musim berikutnya. Benar saja kalau ada musim berikutnya secara gak langsung bakalan nahan para penontonnya untuk berhenti berlanggan layanan OTT, bukan?

MENILIK KESUKSESAN PENAYANGAN SEKUEL DRAMA KOREA

Kali ini muncul pertanyaan apakah penayangan sekuel drama Korea bisa memuaskan hati para penonton? Kalau menurut kalian gimana nih, Civs?

Oke kita lihat saja beberapa drama Korea yang sudah menayangkan musim keduanya. Ada drama Alchemy of Souls yang musim keduanya sudah tamat 8 Januari 2023. 

Drama Alchemy of Souls 2 berhasil mencatat rating tertinggi di episode terakhir. Menurut Nielsen Korea drama yang dibintangi oleh Lee Jae Wook dan Go Yoon Jung tersebut berhasil mengalahkan musim pertamanya bahkan menjadi tayangan terpopuler.

Beruntung kedua musim Alchemy of Souls sukses mendapatkan banyak perhatian. Musim pertama dan kedua drama Alchemy of Souls masing-masing memperoleh rating 9,2% dan 9,7% di episode terakhirnya.

Drama Korea lainnya yang dinilai sukses menayangkan musim berikutnya ada drama Penthouse yang bahkan tayang 3 musim. Ada juga drama Hospital Playlist, Yumi’s Cells, dan Poong the Joseon Psychiatrist yang berhasil mencapai rating tinggi. Penayangan drama-drama tersebut dinilai berhasil mengikuti kesuksesan musim pertamanya.

Kalau ada yang sukses, biasanya ada yang gagal juga, nih. Media Korea Selatan K-odyssey menyebutkan kalau drama Money Heist: Korea – Joint Economic Area 2 gagal total. Drama yang diadaptasi dari series Spanyol tersebut bahkan dinilai gagal bahkan sejak musim pertamanya. 

Meskipun mendapat banyak perhatian, drama Money Heist: Korea – Joint Economic Area 2 yang dirilis hanya 6 episode tersebut dinilai terlalu memadatkan cerita. Sangat berbeda dengan series aslinya yang dirilis dalam 23 episode. 

Selain drama Money Heist: Korea – Joint Economic Area 2, penayangan drama Youth Of Age 2, Voice 2, dan Welcome to Waikiki 2 juga dirasa tidak cukup menandingi musim pertamanya. Drama tersebut gagal mendapatkan banyak perhatian sebanyak musim pertamanya.

PENAYANGAN SEKUEL DRAMA JADI TANTANGAN BAGI PRODUSER DRAMA

Penayangan sekuel drama Korea sebenarnya memberikan kesempatan sekaligus tantangan bagi para produser dan tim produksi lainnya. Kayak yang sudah diulas sebelumnya, gak semua penayangan sekuel drama berhasil mendapatkan banyak perhatian.

Kritikus drama Gong Hwi Jung mengatakan agar tim produksi bisa memperluas cerita dengan menarik. Tim produksi harus bisa memberikan impresi yang berbeda dari cerita drama di musim sebelumnya.

Pada tahun 2023 ini, bakalan ada banyak sekuel drama yang akan tayang, nih. Kira-kira bisa gak ya para tim produksi sukses dengan beberapa musim berturut-turut?

Kalau menurut kalian gimana nih, dengan gebrakan baru penayangan drama Korea kali ini? Drama mana saja nih Civs, yang menurut kalian sukses dan juga gagal buat musim keduanya? (*/)