Setelah memenangkan Best Supporting Actor lewat film Everything Everywhere All at Once (EEAAO) pada Academy Awards 2023, nama aktor Ke Huy Quan semakin melejit dan mampu menjadi representasi Asia dalam panggung bergengsi dunia.
FROYONION.COM - Bagi kalian yang suka dengan film aksi legendaris Indiana Jones and the Temple of Doom yang diperankan Harrison Ford di tahun 80-an, pasti nggak asing dengan karakter Short Round, seorang anak kecil yang jadi sidekick andalan yang tampil keren, menyelamatkan Indy dari bahaya yang ditimbulkan sekte rahasia dalam mencari batu keramat ‘Sankara’.
Sosok itu diperankan oleh Ke Huy Quan, aktor keturunan Tionghoa yang lahir di Saigon, Vietnam, yang sekarang sudah berumur 51 tahun. Setelah 30 tahun berkarier di dunia perfilman, akhirnya Quan berhasil memenangi penghargaan Best Supporting Actor dalam Academy Awards 2023 kemarin. Semua berkat akting ciamiknya sebagai sosok ayah ‘sayang keluarga’ di film Everything Everywhere All at Once (EEAAO), yang diproduksi rumah film A24 pada 2022 lalu.
BACA JUGA: KEAJAIBAN KEMBALI TERULANG, FILM GENRE FANTASI MENANG BEST PICTURE OSCAR 2023
Aktor yang juga dikenal dengan nama Jonathan Ke Quan ini menjalani kariernya dengan berbagai hambatan.
Di masa kecilnya, tepatnya di tahun 1978, Quan hanyalah seorang anak kecil Vietnam biasa. Tiba-tiba, orang tuanya memutuskan untuk ‘kabur’ dari Vietnam akibat konflik dan peperangan yang terjadi pada tahun 70-an.
Sayangnya, dirinya terpisah dengan ibunya dan beberapa saudara-saudarinya saat kabur dari Vietnam.
Lalu, dengan ayahnya serta beberapa saudara laki-lakinya yang lain, Quan kabur dengan menggunakan perahu menuju Hong Kong. Mereka tinggal di sebuah kamp pengungsi yang dikelilingi penjaga dan polisi Hong Kong selama 1 tahun. Lalu, setahun setelahnya, mereka mendapatkan suaka, dan pindah menuju Los Angeles di tahun 1979.
“Saat itu, saya belum cukup dewasa untuk memahami pengorbanan yang dilakukan orang tua saya demi masa depan kami. Nggak ada yang menyangka, empat tahun setelahnya, saya mendapatkan peran dalam film Indiana Jones, yang ternyata mengubah hidup saya,” ujar Quan, dikutip dari Variety.
Tapi, hidupnya nggak serta merta berjalan mulus. Setelah debut aktingnya yang sukses dalam film Indiana Jones di tahun 1984, Ke Huy Quan ternyata mengalami kesulitan dalam mengikuti audisi pada film-film selanjutnya, dan namanya sebagai aktor pun meredup.
“Saya diajarkan untuk tidak pernah menyalahkan orang lain. Jika sesuatu tidak berjalan sesuai yang kamu inginkan, penyebabnya antara kamu tidak bekerja dengan keras, atau memang kamu tidak cukup ‘oke’,” ujar Ke Huy Quan, mengomentari kariernya sebagai aktor yang redup sebelum membintangi EEAAO.
“Saya lebih baik berfokus pada saat ini dan terus berjalan ke depan. Banyak hal yang telah berubah dalam hidup saya,” lanjutnya.
BACA JUGA: PERNAH DI-BLACKLIST HOLLYWOOD, BRENDAN FRASER MENANGKAN AKTOR TERBAIK OSCAR 2023
Dirinya sempat membintangi film The Goonies setahun setelahnya. Namun, terlepas dari penghargaan yang diraih oleh film yang disutradarai Steven Spielberg itu, sekuelnya batal diproduksi, sehingga potensi Ke Huy Quan dalam membintangi film sukses selanjutnya pun tersendat.
Di usia remajanya, Quan berkuliah di University of Southern California (USC) lalu lulus di tahun 1999.
Saat kuliah, dirinya memproduksi film pendek bergenre comedy horror dengan teman kuliahnya. Beruntungnya, film pendek berjudul Voodoo yang diproduksinya itu memenangi Audience Award pada Slamdance Film Festival di tahun 2000.
Di tahun yang sama pula, Quan bekerjasama dengan koreografer film aksi asal Hong Kong, Corey Yuen, dalam film X-Men. Dan melalui film ini, Ke Huy Quan memulai transisi kariernya sebagai assistant fight choreographer sekaligus assistant director.
Untuk beberapa tahun setelahnya, Ke Huy Quan berkarier di belakang layar untuk beberapa produksi film di Asia dan Amerika. Bersama Corey Yuen, dirinya kembali bekerja sebagai stunt choreographer untuk film Jet Li yang cukup terkenal di tahun 2001, yang berjudul The One. Lalu, dirinya juga sempat bekerja sebagai assistant director pada film karya Wong Kar-wai yang berjudul 2046.
Di titik ini, dirinya nggak pernah berpikir akan menjadi aktor yang bisa merepresentasikan Asia dan memenangi Piala Oscar. Namun ternyata, pemikiran itu salah, dan takdir berpihak kepadanya.
Pada tahun 2018, film Crazy Rich Asian tayang di layar lebar, dan mampu memenangkan berbagai penghargaan film terbesar di dunia. Hal inilah yang menginspirasi Quan untuk kembali berakting.
Untungnya, di tahun yang sama, film director Daniel Kwan dan Daniel Scheinert yang lebih dikenal sebagai The Daniels memulai casting untuk film Everything Everywhere All at Once. Mereka berdua ternyata kesulitan dalam mencari pemeran Waymond Wang, hingga akhirnya Daniel Kwan berinteraksi dengan Ke Huy Quan lewat media sosial Twitter.
Setelah mengikuti audisi, di tahun 2020, Ke Huy Quan akhirnya diperkenalkan sebagai pemeran Waymond Wang dalam Everything Everywhere All at Once.
Lalu pada tahun 2022 kemarin, EEAAO mendapatkan review positif dari banyak kritikus dan sinefil terkenal, begitupun dengan akting Quan yang menerima banyak pujian dan perhatian dari media-media besar.
Ke Huy Quan berhasil memenangi Golden Globe Award, Screen Actors Guild Award, dan yang terakhir adalah Academy Awards untuk kategori Best Supporting Actor lewat perannya sebagai Waymond Wang.
“Lupakan 30, 40 tahun yang lalu. Lihat di mana kita [Asian representative] berada sekarang. ‘Suara’ kita didengar, paras kita dilihat, dan rasanya sungguh luar biasa,” ujar Quan, tentang dirinya yang berhasil merepresentasikan Asia dalam panggung Oscar.
Meskipun begitu, Quan tetap memiliki kekhawatiran di masa depan. Dirinya takut bahwa ini semua hanya ‘mimpi’, dan kemenangannya di panggung Oscar hanyalah keberuntungan sesaat.
Tetapi memang nggak ada yang pasti ketika bicara Hollywood. Ke depannya, Quan sudah mengantongi 3 projects, yaitu series American Born Chinese, season ke-2 dari Loki, serta sci-fi film berjudul The Electric State bersama Millie Bobby Brown dan Chris Pratt.
Yang pasti, kemenangan Ke Huy Quan di panggung besar perfilman menjadi hal yang mampu menginspirasi aktor serta aktris Asia lainnya untuk mengikuti jejak Quan. (*/)