Dua tahun lamanya dunia hiburan sempat terseok-seok termasuk event-event massal karena Covid-19. Joyland Music Festival menjadi angin penyegar bagi kita yang udah bosen ama konser online.
FROYONION.COM - Sudah dua tahun pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Tak disangka bahwa Covid-19 menjadi virus paling memakan banyak korban. Hal ini tidak terjadi di Indonesia saja namun ke seluruh penjuru Dunia. Kasus kematian di Indonesia mencapai 191.000 lebih jiwa. Perjuangan demi perjuangan belum selesai namun terus harus ditingkatkan. Sejak awal adanya Covid-19 diberlakukanlah PSBB hingga PPKM berstatus level 4. Hal ini sangat berpengaruh pada mobilitas masyarakat untuk menjalani kehidupannya terutama dalam bidang ekonomi kreatif.
Bidang ekonomi kreatif yang meliputi festival, konser dan event besar lain sebagainya terkena dampak dikarenakan memang melibatkan banyak orang dan kerumunan. Seperti yang diketahui, industri ini sempat dilarang pemerintah pada waktu yang lalu. Maka dari itu bidang ini menjadi tak berdaya dan tak memiliki pendapatan yang besar. Seiring berjalannya waktu berbagai cara dilakukan terutama untuk festival ataupun konser tetap ada dan tidak hilang. Mulai dari secara daring hingga pembatasan pengunjung.
Setelah menurunnya angka kasus Covid-19 di Indonesia, kini pemerintah mulai melonggarkan untuk kegiatan-kegiatan besar seperti festival dan konser dengan tentu kewajiban protokol kesehatan yang perlu ditaati. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno membenarkan bahwasanya Konser musik bisa digelar. Namun ada pemberian pedoman dan tata cara penyelenggaraan dengan kewajiban protokol kesehatan tetap dilaksanakan. Kebijakan ini guna pemulihan ekonomi di bidang ekonomi kreatif.
Joyland Music Festival diselenggarakan di Taman Bhagawan Nusa Dua, Bali yang dilaksanakan pada tanggal 25-27 Maret 2022. Joyland merupakan music festival berskala besar pertama setelah 2 tahun Pandemi Covid-19 setelah absen dari festival terakhir yang digelar pada tahun 2019. Di tahun 2022, festival ini ramai dipenuhi penonton dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Joyland menghadirkan banyak musisi populer seperti Raisa, Isyana Sarasvati, Kunto Aji, Pamungkas dan pemusik hebat lainnya. Tentu sangat membayar kerinduan masyarakat Indonesia untuk menonton sebuah pertunjukkan secara langsung.
Selain festival music, Joyland juga mengadakan diskusi, pemutaran film, pertunjukkan komedi hingga lokakarya kreatif. Meskipun dengan ramainya pengunjung yang datang tentu ada persyaratan yang perlu penonton taati di Joyland Music Festival yakni harus menerima dosis lengkap, menggunakan masker, temperature tubuh dibawah 37,2 C.
Joyland Music Festival juga dihadiri secara langsung oleh Presiden Joko Widodo yang didampingi Menteri lainnya seperti Sandiaga Uno, Erick Thohir, Luhut Panjaitan dan beserta jajarannya. Pada diskusinya Menteri BUMN Erick Thohir sangat mengapresiasi acara Joyland Festival. Ia menyebutkan bahwa Joyland Festival merupakan angin segar bagi para pekerja industry kreatif. Atas supportnya kepada acara Joyland, ia berharap Joyland Festival dapat mendorong kebangkitan ekonomi serta meluasnya lapangan kerja di dalam bidang ekonomi kreatif. Begitupun Presiden Joko Widodo yang juga mendukung dan memerintahkan pihaknya untuk memfasilitasi musik dan ekonomi kreatif dalam hal perizinannya.
Festival yang diadakan dengan menghadirkan lima area yang terdiri dari Joyland Stage, Lily Pad, Cinerillaz, Shrooms Garden, dan White Peacock. Tidak tanggung-tanggung dengan puluhan pemusik yang tampil dalam 3 hari berturut-turut. Begitupun pemutaran film yang berjudul Memories of the sea, Lika Liku Laki, Rojer dan masih banyak lagi. Serta hiburan dari stand up comedy yang terdiri dari Abdel, Dicky Difie dan lainnya. Dan diskusi bersama Vincent, Desta dan Isyana dengan pembicara Menteri BUMN Erick Thohir. Ada juga beberapa stand UMKM juga yang disuguhkan bagi para penonton. Sampai kunjungan Presiden Joko Widodo beserta jajarannya merupakan hal yang tak terduga bagi para pengunjung
Mengingat Covid-19 yang membuat berbagai keadaan menjadi sulit, hal ini memberikan keterpurukan bagi kelangsungan perekonomian di Bidang Industri Kreatif. Pekerja kreatif banyak mengalami kehilangan pekerjaan hingga pembatalan proyek. Situasi yang sangat pelik, maju atau mundur menjadi hal perlu dipikirkan karena pekerja kreatif belum mendapatkan jaminan sosial yang melindungi. Perlahan perjuangan untuk segera pulih terus dilakukan melalui siasat bentuk proyek baru.
Joyland membawa angin segar yang mulai terlihat dalam Bidang Ekonomi Kreatif, dengan adanya kegiatan-kegiatan di bidang lain juga yang mulai dilonggarkan. Musik festival ini kembali membangun semangat baru serta kebahagiaan tersendiri bagi para pemusik dan juga penikmat music. Sangat diharapkan bahwa acara-acara seperti ini akan terus ada untuk peningkatan dan membangkitkan kestabilan ekonomi dan membangun lapangan kerja serta berdampak positif bagi masyarakat sekitar. (*/)
BACA JUGA: KABAR BAHAGIA INDUSTRI MUSIK INDONESIA: KEMBALINYA KONSER OFFLINE