Hayao Miyazaki batal pensiun setelah memutuskan akan membuat satu film terakhir yang berjudul How Do You Live? Akan bercerita tentang apakah film ini nantinya? Dan akankah ini benar-benar jadi film terakhir Hayao Miyazaki?
FROYONION.COM - Dari sekian banyak omong kosong di dunia anime dan manga, selain ucapan Eiichiro Oda yang bilang bakal segera menamatkan One Piece, omong kosong lainnya yang nggak patut dipercayai adalah pensiunnya Hayao Miyazaki dari membuat anime untuk Studio Ghibli. Meski gue harus akui bahwa itu merupakan kabar gembira.
Berkali-kali Hayao Miyazaki (Spirited Away, My Neighbor Totoro, dan Howl's Moving Castle) mengatakan ingin pensiun dari membuat anime. Ia betulan mengumumkannya setelah merampungkan "film terakhirnya" berjudul The Wind Rises yang rilis pada tahun 2013 lalu.
Akan tetapi ia comeback lewat sebuah film pendek berjudul Boro the Caterpillar yang ia kerjakan sejak tahun 2015 lalu. Kemudian ia kembali mengumumkan bakal pensiun.
Dan pada tahun 2017 nyatanya Hayao Miyazaki kembali turun gunung dari masa pensiunnya untuk menggarap "satu film terakhirnya" lagi berjudul How Do You Live? yang awalnya direncanakan bakal rilis pada tahun 2020. Namun sampai sekarang film itu masih belum rampung juga.
Dalam sebuah wawancara, saat ditanya alasan ia kembali membuat film, Hayao Miyazaki memberi jawaban yang menunjukkan bahwa ia nggak bisa lepas dari pekerjaannya sebagai animator yang sudah menjadi bagian dalam hidupnya. Hayao Miyazaki menjawab:
"Saya memang benar-benar ingin pensiun. Karena saya rasa tubuh saya sudah tidak sanggup lagi. Setelah mengumumkan pensiun, saya mulai sering jalan-jalan dan kesehatan saya pun membaik. Namun kemudian saya teringat ada sesuatu yang belum pernah saya coba. Saya menyadari ingin mencoba sesuatu yang baru dalam proyek berikutnya."
Bisa dibilang, dalam proyek terbarunya kali ini Hayao Miyazaki ingin mencoba sesuatu yang baru dari yang selama ini ia hadirkan di film-film sebelumnya. Dan mungkin "sesuatu yang baru" inilah yang kemudian membuat proses produksi film ini memakan waktu yang sangat lama. Lebih lama dari film-film Studio Ghibli sebelumnya yang biasanya selesai dalam kurun waktu satu hingga tiga tahun.
Kabarnya, Hayao Miyazaki nggak cukup percaya diri dengan proyek baru ini sehingga pengerjaannya membutuhkan waktu yang sangat panjang. Selain karena film ini digambar secara hand-drawing sepenuhnya.
Toshio Suzuki, salah satu produser Studio Ghibli, juga kolega Hayao Miyazaki, mengakui hal itu di salah satu wawancaranya bersama Entertainment Weekly. Katanya, meski dikerjakan bersama 60 animator, nyatanya dalam sebulan mereka hanya mampu membuat maksimal satu menit durasi film.
Berdasarkan wawancara tersebut, meskipun beberapa media menyebut film ini sebagai proyek maha megah, gue melihat ini sebagai proyek paling emosional bagi Hayao Miyazaki.
Sebagai orang yang lama bekerja di industri media kreatif, pada suatu masa Hayao Miyazaki pasti merasa jenuh dan stuck. Terlebih ia sudah meraih banyak hal: uang, pride, dan popularitas. Rasa jenuh yang muncul merupakan akibat dari nggak adanya lagi yang mesti ia kejar.
Maka nggak heran, Hayao Miyazaki berniat pensiun. Meski begitu gue yakin, dalam masa pensiunnya, Hayao Miyazaki gatal betul ingin mengambil pensil dan membuat sebuah anime.
Dan gagasan soal proyek film ini seenggaknya telah memberinya gairah kembali. Mungkin benar akan muncul sesuatu yang beda di sana nantinya, mengingat progres film ini begitu lambat, begitu hati-hati. Gue rasa Hayao Miyazaki melihat proyek ini sebagai sebuah tantangan besar.
Hal ini tampak dari betapa totalitasnya Hayao Miyazaki menggarap film ini, seolah ia siap mempertaruhkan semua yang dimilikinya untuk merampungkan film ini sesuai harapannya. Dan sepertinya besar kemungkinan, film ini bakal betulan jadi film terakhirnya.
Film How Do You Live? ini sendiri diadaptasi dari sebuah novel klasik Jepang karya Yoshino Genzaburo yang terbit pada 1937. Novel tersebut merupakan buku kesukaan Hayao Miyazaki semasa kecil.
Sesuai novelnya, film ini nantinya akan mengangkat kisah seorang anak laki-laki bernama Junichi Honda, alias Koperu atau Copper (yang diambil dari nama ilmuwan Copernicus), yang hidup bersama pamannya setelah kematian sang ayah.
Dari pamannya, Koperu belajar berbagai pengetahuan, belajar makna kehidupan, belajar menjadi manusia yang hebat–dalam hal ini, menjadi bijaksana dan bermoral–sebagaimana yang diharapkan mendiang ayahnya. Bisa dibilang novel ini mengisahkan pengalaman spiritual seorang Koperu yang nantinya bakal membantunya tumbuh menjadi orang dewasa yang bijaksana.
Beberapa pembaca buku ini mengatakan bahwa novel ini punya vibes yang sama dengan novel pendek The Little Prince karya Antoine de Saint-Exupéry, mengingat banyaknya makna filosofis dan idealis tentang kehidupan manusia maupun society.
Mengingat film ini digarap oleh Hayao Miyazaki, meski novel yang menjadi inspirasi film ini nggak bergenre fantasi, ada kemungkinan elemen fantasi ala negeri dongeng yang menjadi ciri khas Hayao Miyazaki bakal dihadirkan di sini.
Belum ada kabar pasti kapan film ini betulan bakal rampung. Pada tahun 2021 lalu, pihak Studio Ghibli mengonfirmasi bahwa film yang akan berdurasi 125 menit ini sudah setengah jalan. Dan ada rumor beredar bahwa film ini bakal dirilis pada tahun 2023. Yah, sabar aja menunggu, Civs. (*/)
BACA JUGA: OFFICIAL PREVIEW EPISODE PERDANA ANIME CHAINSAW MAN TELAH RILIS!