
Kolaborasi epik antara Miles Films dan Barunson E&A, rumah produksi asal Korea menghadirkan film reboot ‘Rangga & Cinta’ yang siap menggebrak kancah film internasional.
FROYONION.COM - Dunia perfilman Indonesia kembali menorehkan prestasi internasional dengan diumumkannya kerja sama antara Miles Films dan Barunson E&A, rumah produksi ternama asal Korea Selatan.
Proyek ambisius ini melahirkan film musikal berjudul Rangga & Cinta, sebuah reboot dari film legendaris Indonesia, Ada Apa dengan Cinta? (AADC) yang pertama kali dirilis pada tahun 2002.
Film Rangga & Cinta ini diharapkan menjadi jembatan bagi kekayaan narasi Indonesia untuk merambah pasar global. Barunson E&A dikenal luas melalui kesuksesan film pemenang Oscar, Parasite.
Kali ini, mereka terlibat sebagai co-investor dalam proyek Rangga & Cinta dan akan meluncurkan film ini untuk penjualan internasional di ajang prestisius Hong Kong Filmart yang diadakan pada 17-20 Maret 2025.
Langkah ini menjadi peluang besar untuk memperkenalkan cerita Indonesia ke panggung global.
BACA JUGA:
PENJELASAN FILM ‘PAMALI: DUSUN POCONG’ YANG SUDAH TAYANG DI NETFLIX
Sejak merambah pasar internasional pada Oktober 2022, Rangga & Cinta menjadi film non-Korea keempat yang dibawa Barunson E&A untuk penjualan internasional.
Sebelumnya, mereka sukses dengan film Vietnam berjudul Don’t Cry, Butterfly yang meraih penghargaan Grand Prize dan Most Innovative Feature Award di Venice Critics’ Week 2024.
Dengan portofolio ini, keterlibatan Barunson E&A diharapkan membawa Rangga & Cinta ke level yang sama.
Film Rangga & Cinta menghidupkan kembali kisah cinta antara Cinta, gadis SMA populer, dengan Rangga, pemuda penyendiri yang misterius.
Reboot ini mengemas narasi lama dalam format musikal, menawarkan sentuhan baru yang segar tanpa menghilangkan esensi cerita asli. Konflik antara cinta dan persahabatan menjadi tema utama yang tetap relevan di berbagai generasi.
Ada Apa dengan Cinta? telah menjadi salah satu film paling berpengaruh dalam sejarah perfilman Indonesia.
Film ini tidak hanya mencetak box office dengan pendapatan sekitar 10 juta dolar AS, tetapi juga melahirkan berbagai adaptasi, seperti serial TV (2003-2005), mini-drama YouTube (2014), sekuel Ada Apa dengan Cinta? 2 (2016), dan spin-off Milly & Mamet (2018).
Keberhasilan ini menunjukkan betapa kuatnya daya tarik cerita yang dibawakan oleh film romansa tersebut.
BACA JUGA:
KEANU REEVES DAN CARRIE-ANNE MOSS: KEMBALINYA DUO IKONIK DALAM FILM JOHN WICK 5
Sutradara Rangga & Cinta, Riri Riza, merupakan sosok yang tidak asing dengan semesta AADC.
Sebagai produser film AADC pertama, serta menjadi sutradara pada film sekuelnya pada 2016, Riza membawa visi dan pengalamannya untuk menyajikan narasi yang dekat dengan budaya Indonesia.
Kali ini, dengan format musikal, Riza berkomitmen menghadirkan pengalaman sinematik yang unik dan mendalam.
Salah satu daya tarik Rangga & Cinta adalah keterlibatan aktor-aktor muda berbakat. Riza menyatakan optimismenya bahwa mereka akan menjadi bintang masa depan yang membawa warna baru dalam perfilman Indonesia.
Kombinasi antara cerita yang kuat, talenta yang segar, dan produksi yang berkualitas internasional menjadi kekuatan utama film ini.
Mira Lesmana, pendiri dan CEO Miles Films, mengungkapkan kebahagiaannya atas proyek ini. Baginya, Rangga & Cinta bukan sekadar film, melainkan perayaan nasional atas lahirnya kembali kisah cinta ikonik yang telah menjadi bagian penting dalam budaya pop Indonesia. Lesmana berharap film ini mendapat sambutan hangat tidak hanya di tanah air tetapi juga di panggung internasional.
Yoonhee Choi, CEO Barunson E&A, juga menyampaikan antusiasmenya. Menurutnya, Indonesia memiliki tradisi bercerita yang kaya, dan Rangga & Cinta adalah refleksi dari lanskap sejarah dan politik Indonesia yang dikemas dalam narasi emosional yang universal. Choi yakin bahwa film ini akan mampu menyentuh hati penonton lintas budaya.
BACA JUGA: BEGINI TANGGAPAN JOKO ANWAR SAAT IFAN SEVENTEEN DITUNJUK MENJADI DIRUT PFN
Meski berpotensi besar, Rangga & Cinta juga menghadapi tantangan. Salah satunya adalah bagaimana menjaga keseimbangan antara nuansa lokal dan daya tarik universal. Sebagai film musikal, ekspektasi terhadap kualitas musik, koreografi, dan narasi menjadi sangat tinggi.
Namun, kolaborasi dengan Barunson E&A membuka peluang besar. Dengan rekam jejak mereka dalam menghasilkan film berkualitas tinggi, Rangga & Cinta memiliki semua elemen untuk menjadi fenomena global. Ini juga menjadi kesempatan bagi industri film Indonesia untuk menunjukkan bahwa cerita lokal bisa diterima dan dicintai di panggung internasional.
Kolaborasi antara Miles Films dan Barunson E&A dalam Rangga & Cinta adalah bukti bahwa industri film Indonesia semakin diperhitungkan di kancah global.
Dengan mengusung format musikal dan produksi berkualitas internasional, film ini diharapkan menjadi pelopor bagi semakin banyaknya proyek kolaborasi lintas negara.
BACA JUGA: MARVEL STUDIOS DIKABARKAN SEDANG MENGEMBANGKAN SERIES DAN FILM ‘X-MEN’
Lebih dari sekadar kisah cinta remaja, Rangga & Cinta adalah cerminan perjalanan emosional, budaya, dan sosial Indonesia. Dengan perpaduan antara kekuatan cerita, talenta muda, dan kolaborasi internasional, film ini berpotensi menjadi karya yang tak hanya dikenang, tetapi juga menginspirasi.
Dengan semakin banyaknya kolaborasi seperti ini, masa depan perfilman Indonesia terlihat semakin cerah. Rangga & Cinta menjadi simbol harapan bahwa kisah-kisah Indonesia dapat meraih tempat istimewa di hati penonton global.