Movies

FILM 'PETUALANGAN SHERINA 2' AJAK PENONTON NOSTALGIA DAN BERPETUALANG DI HUTAN KALIMANTAN

Melihat bagaimana film “Petualangan Sherina 2” mempertemukan sahabat kecil yang telah terpisah selama 23 tahun. Film yang mengajak penonton untuk bernostalgia dan merasakan sensasi berpetualang di Hutan Kalimantan.

title

FROYONION.COM - Petualangan Sherina 2 menjadi salah satu sihir di dunia perfilman Indonesia baru-baru ini. Bagaimana tidak? Film ini baru dirilis 23 tahun usai sekuel pertamanya yang dipublikasi pada tahun 2000 silam. 

Uniknya, walaupun sudah puluhan tahun berselang, para pemeran utama di film ini tetap sama yakni Sherina Munaf sebagai Sherina, sedangkan lawan mainnya Derby Romero berperan sebagai Sadam.

Sherina dan Sadam dipertemukan kembali ketika mereka sama-sama telah dewasa. Ibaratnya ini film buat reunian para pemeran utama! Tapi, berbeda dengan film pertamanya yang lebih condong ke genre drama, sekuel kedua Petualang Sherina mengusung genre musikal, komedi hingga petualangan. 

BACA JUGA: SELAIN PETUALANGAN SHERINA 2, INI FILM-FILM DRAMA INDONESIA YANG BAKAL TAYANG DI 2023

Secara garis besar, film ini mengisahkan Sherina dewasa yang berprofesi sebagai jurnalis. Ia diutus untuk bertugas ke hutan Kalimantan dan pada akhirnya mempertemukannya dengan Sadam, teman masa kecilnya, yang ternyata bekerja di sana. 

Pertemuan sahabat kecil setelah puluhan tahun terpisah ini pun semakin syahdu dengan aransemen musik yang ciamik. Iringan musik yang seolah menghadirkan “rasa” film pertamanya, membuat para penonton turut bernostalgia. 

Bisa dibilang sajian musik di film kedua ini menjadi versi terbarunya film pertama. Seperti lagu “Terlalu Gegabah” yang menjadi pengembangan dari lagu “Lihatlah Lebih Dekat”. 

Lalu ada lagu “Nostalgia Bersama” sebagai ekspansi lagu pertama “Anak Mami”. Lagu ini juga menceritakan tokoh Sadam yang kelihatan seperti jagoan di sekolahnya, tapi ternyata Sadam anak yang manja di rumah. 

Saking anak maminya, Sadam punya panggilan khusus dari orang tuanya lho! Sadam selalu dipanggil Yayang selama di rumah. Nah, di film kedua ini Sherina juga memanggil Sadam dengan sebutan “Yayang”. Panggilan yang sempat terlupakan itu, sedikit membantu penonton untuk flashback dengan sekuel pertama Petualangan Sherina.

Walhasil pengembangan musik-musik ini seakan menyatu di setiap adegan yang ditampilkan para pemain. Apalagi di sepanjang film, penonton disuguhkan dengan koreografi tari-tarian yang menyenangkan dan seru untuk dilihat. 

Mata penonton tak hentinya dimanjakan dengan tampilan latar utama film tersebut yakni hutan Kalimantan. Hijaunya dedaunan, birunya langit dan sejuknya udara hutan cukup membuat penonton merasakan sensasi “hutan banget”. Setiap detail yang ditayangkan film Petualangan Sherina 2 ini benar-benar tak hanya membuat bernostalgia tapi juga mengajak penonton untuk ikut berpetualang dengan Sherina. 

Unsur kebudayaan dan adat istiadat daerah Kalimantan juga menjadi salah satu tema cerita yang diangkat dalam film Petualangan Sherina 2. Apalagi tujuan Sherina datang ke hutan Kalimantan adalah buat melakukan misi penyelamatan orang utan yang diculik para komplotan penjahat. 

Wah! Seru banget bukan? Tapi ada yang sering jadi pertanyaan nih, kira-kira kalau gak nonton sekuel pertama film Petualangan Sherina apakah masih bisa nyambung sama alur ceritanya? 

Yah kalian bisa aja sih langsung nonton seri kedua film ini, cuma unsur reunian yang dijual dalam film ini jadi kurang greget. Apalagi, pertemuan kembali dua sahabat kecil Sherina dan Sadam setelah berpisah selama puluhan tahun, tentu jadi ikon utama di dalam film Petualangan Sherina 2. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Annisa Nurma

Manusia pecinta kopi penikmat senja. Suka nulis, suka baca, suka kamu juga. Sehari-hari kerjaannya bikin naskah, VO dan ngedit konten.