Movies

CITY POP: GENRE JADUL YANG KEMBALI POPULER BERKAT TIKTOK

TikTok membawa berkah tak cuma bagi kreator konten. Bagi musisi zaman baheula, platform ini juga bisa memperkenalkan karya mereka ke generasi muda. Salah satunya genre City Pop dari negeri sakura yang populer tahun 80-an dulu.

title

FROYONION.COM - Stay with me, mayonaka no doa o tataki, kaeranaide to naita, ano kisetsu ga ima me no mae, stay with me…

Siapa yang udah ga asing lagi dengan lagu yang satu ini sob? Lagu yang berjudul Stay With me dari Miki Matsubara ini sempat popular kembali di awal tahun 2020 yang bermulai dari platform Tiktok. Bahkan Lagu tersebut sempat menduduki Chart No.1 di tangga musik viral Spotify. 

Naiknya kembali lagu ini ke ranah mainstream menandakan bahwa dinamika pop culture akan selalu mengalami perubahan dan perputaran bagai siklus tanpa henti. 

Stay With Me sebuah lagu yang selalu dikaitkan dengan hal-hal berbau retro atau City Pop di kalangan pemuja retro dan aesthetic culture sangat menegaskan bahwa selera masyarakat selalu mengalami perubahan yang tak menentu, bahkan mereka yang sebelumnya tak pernah mendengar musik jeJepangan sekalipun turut ter-influence oleh lagu ini. 

Tapi di balik itu semua tahu ga sih apa itu City Pop, bagaimana, dan darimana ia berasal?

OPTIMISME JEPANG PASCA PERANG

City Pop adalah sebuah aliran seni kontemporer yang menggabungkan unsur Jepang dekade 1970-an dan 1980-an dengan penggambaran visual bernuansa neon yang memanjakan mata, ditambah lagi dengan bumbu glamor yang ekspresif nan romantis dengan gaya musik ber-ala disko, sedikit jazzy juga tambahan elemen synthesizers di dalamnya. 

Saat itu City Pop lahir akibat meledaknya keadaan ekonomi negara Jepang setelah Perang Dunia II di sekitar tahun 1970 dan 1980-an. 

City Pop merupakan ekspresi optimis terhadap meningkatnya kesejahteraan masyarakat Jepang pada saat itu sehingga mereka berbondong-bondong terpengaruh budaya Barat dari mulai pakaian, musik, hingga kehidupan yang penuh glamor seperti traveling dan night life. Bisa dibilang sebagai budaya kosmopolitan. Jadi intinya semua hal yang lahir pada saat itu terangkum dalam satu form unik yaitu City Pop.

Terdapat dua skena seni yang paling terpengaruh oleh gelombang City Pop ini yaitu skena musik dan seni visual (manga dan anime, ilustrasi, desain grafis, dan lain-lain). Untuk menyelam lebih dalam, mari kita bedah City Pop ini mulai dari skena musik/ lagu terlebih dahulu.

TROPIS DAN CANGGIH

Di industri musik sendiri, seperti yang sudah dijelaskan bahwa City Pop bermula dari kehidupan glamor barat yang diadopsi masyarakat Jepang secara utuh dan diimplementasikan dengan perspektif mereka sendiri. 

Gaya bermusik City Pop ini sangat kuat  pengaruhnya dari American Soft-rock. Struktur lagu tersebut digabungkan dengan gaya R&B juga elemen jazz fusion yang kala itu sedang naik daun pula. 

Hasil fusi beberapa elemen ini diramu untuk mencapai vibes yang berbau tropis dan efek suara yang terkesan canggih. Semua hal itu lahir dari perasaan masyarakat bahwa ekonomi negara Jepang akan terus berkembang sehingga masa masa indah tersebut tidak akan berakhir.

Nama-nama seperti Mariya Takeuchi dan Miki Matsubara memang sudah tidak asing lagi namun ada satu nama lagi yang tidak bisa dilepaskan dari gaya musik City Pop ini yaitu Tatsuro Yamashita.

SANG RAJA

Yamashita adalah salah satu musisi yang bertanggung jawab atas gaya bermusik jepang pada tahun 70-an pengaruhnya yang sangat besar membuat ia dijuluki sebagai “King of City Pop”. 

Gelar ini disematkan bukannya tanpa alasan kuat. Yamashita atau suami dari Mariya Takeuchi ini adalah seorang musisi, penulis lagu dan seorang produser lagu yang bergaya soft-rock. 

Christmas Eve salah satu lagunya yang sudah menjadi standar lagu Natal di Jepang. Dan Plastic Love juga merupakan salah satu hasil dari kolaborasi dengan istrinya Mariya Takeuchi. Hingga sekarang Yamashita sudah merilis lebih dari 40 single lagu yang sayangnya algoritma YouTube masih belum bisa mengenali vibes atau nuansa lagu dari Yamashita.

Setelah yang dijelaskan City Pop mempengaruhi dua skena seni yaitu musik dan visual, Lalu bagaimana pengaruh dari City Pop pada konteks seni visual?

PENGARUHNYA DI SKENA VISUAL

City Pop yang termasuk dalam seni visual ini banyak mempengaruhi para illustrator maupun desainer di era modern dalam menciptakan karya mereka dengan menambahkan elemen-elemen City Pop di dalamnya. 

City Pop banyak mempengaruhi subgenre populer di internet. Salah satunya ialah Cyberpunk 2077, sebuah game bertema Cyborg dan Dystopian Futuristic yang tentu sangat dipengaruhi oleh gelombang City Pop ini. 

Inilah beberapa elemen City Pop atau ciri utamanya dalam konteks seni visual yang paling sering kita temui dan akhirnya apa yang membuat suatu karya bisa dibilang terpengaruh oleh gaya City Pop.

Pertama ialah City Scene (Skena Perkotaan) ini adalah elemen yang paling mendasar mengapa City Pop diberi nama demikian. City Scene sendiri merujuk pada pemandangan perkotaan yang melambangkan kehidupan glamor juga optimisme ekonomi masyarakat saat terjadinya ledakan ekonomi Jepang. 

Dengan meledaknya ekonomi masyarakat memunculkan hasrat akan ruang perkotaan yang mewah dan pemilihan arsitektur ruang yang lebih bernilai seni, bebas dan inspiratif. City Scene sendiri banyak mempengaruhi beberapa anime retro terkenal yang biasanya menunjukan suasana malam di area perkotaan.

Kedua ialah Anime Retro, sebuah pengaplikasian lanjutan dari City Scene itu sendiri. Beberapa anime seperti Cat’s EyeCity Hunter, dan Bubblegum Crisis selalu menonjolkan suasana malam hari di hiruk pikuk perkotaan dengan style yang glamor terkadang dengan tambahan style mecha atau robotik untuk menunjukan kehidupan modern dari sudut pandang retro.

Ketiga ialah Teknologi Klasik, benda-benda seperti stereo genggam, pemutar rekaman, pemutar kaset, dan elektronik vintage mudah dikaitkan. Salah satu yang paling tidak bisa dilepaskan adalah “Walkman” Sony, salah satu benda paling esensial terhadap aesthetic culture City Pop ini.

Keempat adalah yang paling mudah ditemukan dan salah satu yang paling mendasar yaitu penggunaan warna neon. Nuansa elektrik dari lampu yang berwarna neon atau pewarnaan secara general seakan sebagai simbol atas semangatnya pandangan mereka pada kapitalisme. Jika dilihat pada masa sekarang seperti di gang-gang area perkotaan Jepang selalu menggunakan warna neon dan sangat terlihat jelas apabila dilihat pada malam hari.

Dan terakhir adalah High Fashion atau kehidupan sosialita yang fashionable biasanya selalu dikaitkan dengan kehidupan malam. Seperti diskotik, bar, dan kehidupan malam lainnya. Spirit mereka atas meningkatnya ekonomi masyarakat mendorong hasrat untuk menaikkan citra diri dan menunjukan perasaan bahagia dan bebas sebagai seorang individu.

Nah jadi sekarang sudah jelas alasan mengapa City Pop masih banyak digemari hingga sekarang, yakni karena jelas aliran ini akan selalu membawa aroma nostalgia jika kita lihat dari sudut pandang masa kini, perasaan akan euphoria yang berlarut-larut dan rasa bahagia tanpa batas yang menyelimuti juga perasaan bebas sebagai seorang individu. 

Makanya ide yang disampaikan oleh budaya City Pop ini cukup kompleks jika dilihat dari berbagai sisi. Namun, walau begitu sangat tidak sulit untuk menyukai dan mengapresiasi sebuah karya yang masih membawa aliran City Pop di dalamnya meskipun tidak terlalu kental dan menonjol. (*/)

BACA JUGA: PUNYA SELERA MUSIK BAGUS BIKIN COWOK AUTO-GANTENG, EMANGNYA IYA?

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Khalid Asmadi

Seorang mahasiswa di jurusan Ilmu Komunikasi, katanya sih suka baca buku filsafat, cuma ga pinter pinter amat. Pengen jago ngegambar biar bisa bikin anime.