Movies

BORUTO: PENERUS NARUTO YANG JUSTRU MENDAPAT HUJATAN

Meskipun merupakan anak dari tokoh idola di masa kecil. Nyatanya boruto justru menjadi sosok penerus yang tidak diharapkan oleh banyak anime lovers.

title

FROYONION.COM - Naruto nggak bisa dipungkiri jadi salah satu anime terpopuler sepanjang masa. Mulai dari penggemar anime sampai orang awam, nyatanya nggak ada yang nggak kenal dengan sosok Ninja satu ini. 

Yes, mau seawam apapun orang akan anime. Setidaknya mereka pasti tahu karakter anime yang bernama Naruto. Naruto, bisa dibilang jadi anime yang menemani masa kecil banyak orang terutama di Indonesia. Biasanya setiap pulang sekolah, Naruto jadi tontonan wajib bagi anak-anak Indonesia di masa itu. Sehingga, kepopuleran anime Naruto di Indonesia jelas nggak bisa diragukan lagi. 

Dan sebagaimana yang kita tahu, anime Naruto emang udah tamat. Dimana di episode terakhirnya, Naruto sukses mewujudkan impian masa kecilnya, yaitu menjadi Hokage. Selain itu, Naruto juga menikahi Hinata, dan memiliki anak bernama Boruto dan Himawari.

Kelahiran Boruto sebagai anak Naruto pada awalnya mendapatkan antusiasme di kalangan pecinta anime. Tapi, antusiasme tersebut berubah ketika Boruto secara resmi diumumkan akan memiliki adaptasi manga dan animenya sendiri.

Well, mungkin pada awalnya manga Boruto memang mendapatkan respon positif bagi para pecinta anime. Tapi lambat laun, ketika akhirnya manga Boruto diadaptasi menjadi anime, antusiasme tersebut berubah menjadi hujatan bagi anime Boruto. 

Yes, suka atau tidak suka adalah hal yang relatif. Tapi, jika kalian lihat di situs Myanimelist.netanime Boruto hanya mendapatkan rating sebesar 5.70/10 dan hanya menduduki peringkat popularitas ke-192 pada jajaran anime lainnya.

Hal ini berbanding terbalik dengan anime Naruto yang memiliki rating sebesar 7.98/10 dan menduduki peringkat popularitas ke-8. Ataupun anime lanjutannya, yaitu Naruto Shippuden yang memiliki rating sebesar 8.25/10 dan menduduki peringkat popularitas ke-15. 

Lantas, mengapa akhirnya Boruto yang notabenenya sudah memiliki basis fanbase yang kuat dari anime Naruto, justru malah mendapatkan backlash dari fanbase Naruto itu sendiri? Mengapa Boruto yang notabenenya merupakan anak dari karakter anime favorit banyak orang justru mendapatkan hujatan dari para pecinta Naruto?

Baca juga: 7 ALASAN KENAPA ATTACK ON TITAN JADI ANIME TERBAIK ABAD KE-21

NONTON BORUTO KARENA HANYA INGIN MELIHAT NARUTO

Pada dasarnya, anime Boruto masih menggunakan Naruto sebagai penarik massa guna menunjang kepopulerannya. Hal ini bisa dibuktikan dengan judul anime Boruto yang masih menggunakan embel-embel Naruto di dalamnya, yaitu “Boruto: Naruto Next Generation”. Sehingga, banyak fans yang nyatanya menonton Boruto hanya untuk melihat karakter favorit mereka, yaitu Naruto. 

Pada awalnya, teknik “marketing” dengan menggunakan Naruto ini mungkin berjalan baik. Banyak fans Naruto yang akhirnya menonton Boruto guna melihat idolanya sukses meraih mimpinya menjadi Hokage. Tapi lambat laun, pada akhirnya Naruto hanya akan menjadi tokoh sekunder di dalam anime Boruto, karena ya pada dasarnya anime Boruto berisikan kisah tentang Boruto, bukan Naruto.

Dan inilah yang akhirnya menjadi bumerang bagi anime Boruto. Pada akhirnya, fans akan kecewa ketika akhirnya screen time Naruto menjadi berkurang atau Naruto “dilemahkan” untuk alasan character development Boruto. Yang mana hal ini sebenarnya sangat wajar, karena Naruto adalah tokoh sekunder dalam kisah Boruto.

Tapi kembali lagi ke penjelasan awal, nyatanya banyak orang menonton Boruto dikarenakan kehadiran Naruto dalam anime tersebut. Ketika akhirnya, porsi Naruto berkurang dalam anime tersebut, ya lambat laun jumlah penonton pun akan berkurang. 

Terlebih ketika akhirnya Naruto “di-nerf” seperti ketika kekuatan terbesarnya yaitu “Kyubi” dibuat mati oleh kreatornya. Komunitas anime sontak langsung kecewa dengan hal tersebut dan langsung menyalahkan Boruto. Karena pada dasarnya, yang ingin mereka tonton di anime Boruto ya Naruto.

Dan tidak jarang, dengan adanya hal ini para anime lovers pun kerap membandingkan Naruto dengan Boruto. Mulai dari Boruto yang dianggap manja berbeda dengan Boruto, villain yang dianggap jauh lebih lemah dibandingkan dengan Naruto, atau hal lainnya. 

Baca juga: MAPPA RILIS ANIME ‘VINLAND SAGA’ SEASON 2 EPISODE PERDANA, BEGINI ALUR CERITANYA SAMPAI TAMAT

KURANGNYA KARAKTER YANG KUAT

Karakter dalam sebuah cerita merupakan hal esensial. Ada karakter yang dibuat untuk tidak dikenal, ada juga karakter yang memang memiliki personality yang kuat. Sayangnya, dalam anime Boruto, karakter dengan personality kuat sangat jarang dijumpai.

Jika di Naruto kita bisa melihat sosok seperti, Madara, Hashirama sebagai karakter legenda dari era sebelumnya. Jiraiya, Tsunade, dan Orochimaru yang merupakan guru dari para 3 karakter utama, yaitu Naruto, Sasuke, dan Sakura. Atau Itachi, sosok pahlawan di balik layar”. Nyatanya di Boruto, sosok-sosok tersebut tidak ada.

Dan hal inilah yang akhirnya menjadi alasan kenapa akhirnya anime Boruto kurang diminati. Karena nyatanya, dalam sebuah anime setidaknya dibutuhkan satu karakter dengan personality yang kuat guna membuat penonton teringat dengan sosok tersebut dan juga untuk membuat cerita jauh lebih berbobot dan lebih seru untuk dinikmati.

Nggak perlu tokoh utama untuk melulu memiliki karakter kuat. Karakter sekunder pun bisa mendapatkan posisi tersebut. Misalnya, Gojou Satoru dari anime Jujutsu Kaisen atau Shanks dari anime One Piece. Karakter-karakter tersebut bukan karakter utama, tapi setidaknya memiliki personality yang cukup kuat untuk membuat jalan cerita menjadi jauh lebih menarik. 

TERLALU BANYAK FILLER

Oke, meskipun banyak orang yang menonton Boruto hanya karena ingin menonton Naruto. Nyatanya, masih banyak orang juga yang memang menonton Boruto karena penasaran dengan kisah dari Boruto itu sendiri. 

Yang jadi permasalahan lain adalah ketika, anime Boruto justru memiliki episode filler dibandingkan dengan episode canon. 

Dalam dunia anime manga, acuan dari jalan cerita utama adalah manga. Karena pada dasarnya, alur cerita yang ada dalam manga adalah alur cerita utama yang berasal dari kreator asli dari manga tersebut. Hal ini biasa disebut dengan “manga canon”.

Di lain sisi, episode anime yang menggunakan alur cerita non manga atau alur cerita yang tidak memiliki korelasi dengan jalan cerita utama disebut episode filler sehingga episode filler biasanya berisikan cerita yang ga punya relasi dengan cerita utama yang ada. 

Ada juga “anime canon” yang notabenenya merupakan alur cerita yang dibuat dari studio anime tersebut ataupun mengadaptasi cerita dari light novel. Apakah, anime canon memiliki kaitan dengan jalan cerita utama di manga? Tidak. 

Dan ini yang akhirnya menjadi permasalahan dalam anime Boruto. Nyatanya, anime Boruto menjadi anime yang memiliki jumlah filler sebesar 12% atau 32 episode dari total 292 episode, dan jumlah anime canon sebesar 64% atau 172 episode dari 292 episode. 

Jumlah ini relatif jauh lebih banyak dengan anime-anime lain. Dan keberadaan episode filler ataupun anime canon ini seringkali menjadi perdebatan. Karena pada dasarnya kembali lagi, banyak orang menonton anime untuk melihat adaptasi dari cerita yang ada di manganya. Mereka ingin melihat panel-panel manga divisualisasi, sehingga dapat memuaskan rasa penasaran mereka apabila panel-panel tersebut diadaptasi menjadi anime. 

Dan pertanyaannya, apakah filler atau anime canon tersebut memiliki cerita yang menarik? Well, dari rating yang dimiliki Boruto, harusnya dapat menjawab pertanyaan tersebut. Pada akhirnya, anime lover sebenarnya bisa fine-fine saja dengan episode filler, asal episode tersebut menarik dan memiliki visualisasi yang bagus, dan permasalahan visual ni lah yang akhirnya menjadi alasan lain mengapa Boruto banyak dihujat oleh anime lovers. 

VISUAL KURANG MEMADAI

Banyak orang yang akhirnya menonton anime dikarenakan grafik atau visual dari anime tersebut. Misalnya, Jujutsu Kaisen, Kimetsu No Yaiba, dan lainnya. Sehingga, selain alur cerita yang menarik, visual dari anime pun menjadi salah satu faktor anime tersebut layak atau tidak. 

Pada awalnya, anime Boruto tergolong memiliki visual yang “ok” dan kadang di beberapa episode memiliki visual yang mewah seperti di episode ketika Naruto dan Sasuke melawan Momoshiki. Atau episode yang baru-baru ini rilis, yaitu pertarungan Boruto melawan Kawaki.

Tapi nyatanya di episode-episode lain, anime Boruto cenderung memiliki visual yang kaku dan juga berbanding jauh dengan visual yang ditawarkan oleh studio anime lainnya. Inkonsistensi inilah yang akhirnya membuat beberapa orang yang menonton anime dikarenakan grafik atau visual menjadi malas dan cenderung menghujat Boruto melalui meme-meme yang merujuk ke grafik anime Boruto. 

Tentunya hal ini jadi permasalahan, ketika dari segi story anime Boruto seringkali tidak mendeliver hal tersebut. Nyatanya, dari segi visual dan grafik pun anime Boruto juga seringkali tidak konsisten menampilkan grafik dan visual yang sesuai dengan keinginan penonton. 

Terlepas dari beberapa alasan tersebut. Sebenarnya anime Boruto memiliki potensi untuk bisa setara dengan anime lain atau bahkan melampaui Naruto. Salah satu hal yang sebenarnya bisa ditonjolkan oleh Boruto adalah story yang dimiliki berbeda jauh dengan story yang dimiliki oleh anime Naruto.

Anime Boruto harus bisa membuat sosok “Boruto” jauh lebih kuat dibandingkan dengan “Naruto”. Dan sebenarnya, premis utama dari anime dan manga Boruto punya hal yang dapat membuat sosok “Boruto” jauh lebih diakui oleh para anime lovers. Yaitu sosok yang awalnya memiliki segalanya, mulai dari keluarga, teman, kekuatan, dan lain sebagainya. Menjadi sosok yang kehilangan segalanya. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Radhytia Rizal Yusuf

Mahasiswa semester akhir yang hobi menonton anime dan memiliki ketertarikan dalam berbagai budaya populer seperti, anime, J-pop, K-Pop