Movies

BELAJAR MEMAHAMI KONSEP KEBAHAGIAAN LEWAT FILM INSIDE OUT 2

Gimana caranya supaya merasa bahagia? Coba deh nonton film ‘Inside Out 2’. Film tersebut mengajarkan bahwa kebahagiaan bisa diciptakan dari dalam diri sendiri.

title

FROYONION.COM - Bagi Meg LeFauve dan Dave Holstein, Film Inside Out 2 bukan hanya sekedar film biasa. Film ini menjadi implementasi mereka tentang menjadi pribadi yang lebih baik dengan menjadi diri sendiri dan menjadi orang tua yang lebih baik. 

Semua elemen yang ada dalam film ini sudah dipersiapkan secara matang, bahkan hingga berkonsultasi kepada psikolog agar film ini bisa mempunyai efek besar pada kecemasan, kebahagiaan, dan hubungan antara orang tua dan anak. 

Riley yang merupakan karakter utama pada Film Inside Out 2, telah tumbuh menjadi pribadi yang dewasa. Dia berada dalam fase pubertas, dimana emosionalnya akan sangat diuji pada fase ini. 

Ketika Riley mengikuti kamp hoki yang sangat penting baginya, emosi-emosi lamanya seperti: Joy, Sadness, Fear, Anger, dan Disgust, harus berbagi ruang dengan emosi-emosi baru seperti Anxiety, Ennui, Embarrassment, dan Envy. 

Kehadiran Anxiety menjadi pusat cerita, tetapi dia tidak digambarkan sebagai sosok antagonis. Sebaliknya, Anxiety memiliki niat baik, meski kadang cara pendekatannya membuat Riley tertekan.

BACA JUGA: FILM HOROR ‘HERETIC’ KARYA A24 SEGERA RILIS, BAWA UNSUR THRILLER PSIKOLOGIS

Penulis film menjelaskan jika pada mulanya anxiety semula memang dirancang sebagai tokoh antagonis. Namun mereka mulai menyadari jika posisi tersebut tidak sesuai dengan psikologi manusia. Pada akhirnya, dalam film ini anxiety digambarkan sebagai sosok yang baik meskipun pendekatannya agak berbeda. 

Anxiety ingin melindungi Riley dari berbagai macam bahaya yang nantinya akan dihadapi. Namun ketika anxiety berubah menjadi tumpukan tekanan, maka sosok Riley akan terus mengalami kepanikan. Maka di sini Riley, akan belajar tentang pengendalian diri dan menyeimbangkan semuanya. 

PELAJARAN MENGELOLA KESEIMBANGAN

Proses penggarapan Film "Inside Out 2" sangat dipengaruhi oleh cerita masa lalu yang dilewati oleh para penulisnya. LeFauve, misalnya, berbagi cerita tentang anaknya yang mengalami kecemasan. 

Dalam kehidupan sehari-hari, ia menggunakan teknik yang serupa dengan yang ditampilkan dalam film, seperti memvisualisasikan kecemasan sebagai sosok yang dapat diajak berdialog.

Saya berkata kepada anak saya,”Tolong, kalian ungkapkan rasa terimakasih kepada kecemasanmu karena ia berusaha melindungimu. 

Tetapi mungkin dia hanya perlu pekerjaan lain,” kata LeFauve. Teknik ini membantu anaknya untuk mengelola tekanan yang dirasakan dan mengalihkan fokusnya ke tugas-tugas yang lebih spesifik, seperti mempersiapkan ujian.

Holstein, yang juga memiliki anak kecil, mengakui bahwa meskipun ia belum menghadapi kecemasan remaja, ia mulai belajar bagaimana mendukung anaknya dengan cara yang lebih sabar dan penuh pengertian. 

Baginya, pengalaman ini memberikan wawasan yang berharga tentang pentingnya mendengarkan tanpa terburu-buru memberikan solusi. 

Ia merasa bahwa dengan menciptakan ruang untuk dialog terbuka, anak-anak dapat merasa lebih dihargai dan didukung, sehingga hubungan menjadi lebih erat dan penuh kepercayaan.

MEMAHAMI KONSEP KEBAHAGIAAN

Salah satu tema utama dalam "Inside Out 2" adalah bagaimana kebahagiaan berevolusi seiring bertambahnya usia. Di masa kecil, kebahagiaan sering kali hadir dengan sendirinya. Namun, saat kita tumbuh dewasa, kebahagiaan menjadi lebih sulit ditemukan dan membutuhkan usaha yang lebih besar. 

Dalam film ini, Joy tidak lagi hanya berusaha mempertahankan kebahagiaan Riley, tetapi juga membantu Riley menerima dirinya dengan segala kompleksitas emosinya.

“Ketika kita dewasa, emosi seperti kecemasan, rasa malu, atau iri mulai mengambil lebih banyak ruang,” jelas LeFauve. “Joy harus bisa beradaptasi dalam keadaan ini dan harus menemukan cara agar semua emosinya bisa bekerja sama.”

Dalam cerita, Joy dan Anxiety akhirnya bekerja sama untuk membantu Riley memahami bahwa tekanan yang dia rasakan tidak harus menguasai hidupnya. Hal ini tercermin dalam bagaimana Riley mengubah sistem kepercayaannya. 

Jika sebelumnya ia hanya mempercayai pernyataan-pernyataan positif seperti, “Aku orang yang baik,” kini ia juga belajar menerima sisi negatif dirinya, seperti rasa ragu atau ketidaksempurnaan.

"Inside Out 2" mengajarkan bahwa nilai kebahagiaan tidak akan pernah hilang seiring usia bertambah, akan tetapi kebahagiaan akan berubah bentuk. Joy dalam film ini tidak mencoba menghilangkan emosi negatif Riley, tetapi membantu Riley menerima semua sisi dirinya. 

Dengan cara ini, film ini tidak hanya menjadi cerita tentang pertumbuhan seorang remaja, tetapi juga pelajaran tentang bagaimana menerima kompleksitas emosi kita sendiri.

"Inside Out 2" membawa pesan yang sangat banyak, baik tentang keseimbangan emosi, tentang cara mengelola kecemasan, dan bagaimana memperoleh kebahagiaan dalam kehidupan. 

Dengan menggambarkan Riley yang lebih dewasa dan menghadapi tantangan baru, film ini memberikan pelajaran yang relevan bagi anak-anak dan orang tua. Melalui pengalaman para penciptanya, kita diingatkan bahwa kebahagiaan, meskipun sulit ditemukan, selalu ada bagi mereka yang bersedia mencarinya. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Muhammad Nur Faizi

Reporter LPM Metamorfosa dan menjadi Junior editor di Berita Sleman.