Anime ‘Planetes’ mengangkat tema impian dan realitas hidup. Serial ini menggambarkan perjuangan untuk meraih impian meskipun harus menghadapi ketidakadilan.
FROYONION.COM - Makoto Yukimura, nama yang kini dikenal luas berkat karya monumental Vinland Saga, adalah salah satu mangaka paling berbakat dalam dunia anime.
Vinland Saga sendiri menjadi salah satu serial manga terbaik modern, dengan adaptasi anime yang tidak kalah mengesankan.
Meskipun cerita Vinland Saga berfokus pada perjalanan seorang pemuda Viking yang dipenuhi dengan balas dendam, seiring berjalannya waktu, kisah ini berkembang menjadi sebuah refleksi mendalam tentang perang, kekerasan, dan apa arti sebenarnya hidup dalam perdamaian.
Namun, sebelum Vinland Saga mengguncang dunia anime, Yukimura sudah menunjukkan kedalaman pemikirannya lewat karya sebelumnya, yaitu Planetes.
Sebagai adaptasi dari manga Yukimura, Planetes menyuguhkan tema yang penuh kejutan bagi siapa saja yang bersedia meluangkan waktu untuk menontonnya.
Dalam serial ini, Yukimura menyentuh berbagai isu yang sangat relevan, meskipun dengan latar belakang cerita yang terkesan futuristik.
Planetes mengisahkan tentang sebuah tim yang bekerja di "Space Debris Section" pada sebuah perusahaan besar yang bergerak dalam eksplorasi antariksa.
Dalam dunia Planetes, perjalanan luar angkasa sudah menjadi hal yang umum, sehingga orbit Bumi dipenuhi dengan puing-puing ruang angkasa—satelit-satelit tua, potongan kapal luar angkasa yang hancur, dan sebagainya.
Tim ini diberi tugas untuk membersihkan sampah luar angkasa tersebut, seringkali dengan cara membuangnya ke atmosfer Bumi, di mana puing-puing tersebut akan terbakar saat memasuki kembali atmosfer.
BACA JUGA: ALASAN RED SPIDER LILY ATAU HIGANBANA DIJULUKI ‘BUNGA KEMATIAN’ DI ANIME
Meskipun cerita Planetes terkesan futuristik, serial ini tidak pernah beroperasi pada level imajinasi yang terlalu tinggi.
Sebaliknya, penggunaan teknologi dalam Planetes sangatlah realistis, sering kali menggambarkan betapa tim pembersih sampah luar angkasa ini kurang dana dan sumber daya untuk menyelesaikan pekerjaan mereka dengan baik.
Ini adalah cerita yang penuh dengan realitas pahit tentang bagaimana dunia kerja beroperasi, serta bagaimana impian dan idealisme sering kali terhalang oleh keterbatasan yang ada.
Salah satu kekuatan utama dari Planetes adalah karakter-karakternya yang sangat manusiawi dan relatable.
Tokoh utama, Hachimaki, adalah seorang pemuda yang bercita-cita untuk memiliki kapal luar angkasa sendiri, meskipun ia hidup dalam kondisi finansial yang sangat terbatas.
Di sisi lain, Tanabe, karakter lain yang baru bergabung dalam tim, memiliki semangat dan idealisme yang tinggi, meskipun ia harus berhadapan dengan kenyataan keras dunia luar angkasa yang penuh dengan kekurangan dan ketidakadilan.
Meski serial ini penuh dengan humor, terutama dalam dinamika antara Hachimaki dan Tanabe, Planetes juga sangat tajam dalam menggambarkan berbagai masalah sosial yang ada, seperti persaingan di tempat kerja, nepotisme, dan masalah kelas sosial.
Para anggota tim pembersih sampah luar angkasa ini sering kali dianggap sebelah mata oleh perusahaan tempat mereka bekerja.
Mereka dipandang sebagai orang-orang aneh yang tidak memiliki masa depan yang cerah, dan pekerjaan mereka dianggap sebagai pekerjaan rendahan yang tidak penting.
BACA JUGA: 6 ALASAN KENAPA KAMU HARUS NONTON ANIME ‘SAKAMOTO DAYS’ DI NETFLIX
Meskipun latar belakangnya penuh dengan pesimisme tentang kondisi sosial dan ekonomi, Planetes tidak kehilangan optimisme.
Cerita ini menunjukkan bagaimana impian kecil bisa bertahan hidup meskipun dunia di sekitar mereka penuh dengan ketidakpastian.
Di tengah kesulitan dan keputusasaan, karakter-karakternya masih berusaha meraih impian mereka, meski kadang-kadang harus berhadapan dengan kenyataan pahit bahwa impian tersebut mungkin tidak akan pernah terwujud.
Salah satu tema besar dalam Planetes adalah bagaimana impian, meskipun tampak sederhana atau bahkan naif, tetap memiliki tempat dalam kehidupan.
Karakter-karakternya, meskipun sadar bahwa dunia tidak selalu adil, tetap berusaha mewujudkan impian mereka.
Hal ini tercermin dalam keinginan Hachimaki untuk memiliki kapal luar angkasa meskipun ia tidak memiliki tabungan, atau Tanabe yang ingin mewujudkan impian besar dalam hidupnya meskipun segala sesuatunya tampak menentangnya.
Sama seperti Vinland Saga yang menggali tema kekerasan dan perubahan dalam diri seseorang, Planetes juga menawarkan perjalanan introspektif mengenai sifat manusia.
Keduanya menggambarkan bagaimana manusia berusaha untuk mengatasi kecenderungan dunia yang penuh dengan kekerasan dan keserakahan, dan bagaimana perubahan besar bisa dimulai dari langkah-langkah kecil yang dilakukan oleh individu.
Meski demikian, Planetes juga mengingatkan kita bahwa tidak semua masalah bisa diselesaikan begitu saja.
Karakter-karakter dalam Planetes mungkin tidak selalu mendapatkan apa yang mereka inginkan, dan sering kali harus menghadapi kenyataan pahit.
BACA JUGA: INI DAFTAR ALUR CERITA YANG BERBEDA DI VERSI ‘ONE PIECE’ LIVE ACTION DENGAN VERSI ANIME DAN MANGANYA
Namun, mereka tetap berjuang, dan dalam proses tersebut, mereka tumbuh sebagai individu yang lebih kuat dan lebih bijaksana.
Planetes akhirnya bisa disaksikan di Crunchyroll setelah bertahun-tahun sejak pertama kali tayang pada tahun 2003.
Dengan kepiawaian Yukimura dalam menyajikan tema-tema berat melalui cerita yang menarik, ditambah dengan sutradara Goro Taniguchi yang juga terlibat dalam proyek ini, Planetes tetap relevan dan layak untuk ditonton hingga saat ini.
Dengan pengaruh besar dari penulis naskah Ichiro Okouchi, yang juga terlibat dalam berbagai proyek terkenal seperti Devilman Crybaby dan Mobile Suit Gundam: The Witch from Mercury, Planetes tetap menjadi salah satu bintang di dunia anime.
Karya ini menunjukkan bahwa meskipun dunia penuh dengan kesulitan dan ketidakpastian, masih ada tempat untuk impian dan perubahan.
Dalam kesendirian ruang angkasa yang luas dan sepi, karakter-karakternya menemukan kesempatan untuk tumbuh, saling mendengarkan, dan bahkan mencintai.
Anime Planetes adalah sebuah cerita tentang harapan yang tumbuh di tengah dunia yang penuh dengan keraguan—sebuah karya yang tidak hanya menceritakan tentang masa depan, tetapi juga mengingatkan kita akan potensi perubahan yang ada dalam diri setiap individu. (*/)