Movies

ALASAN RED SPIDER LILY ATAU HIGANBANA DIJULUKI ‘BUNGA KEMATIAN’ DI ANIME

Bunga red spider lily atau higanbana banyak dijumpai di anime, misalnya anime Demon Slayer. Ternyata bunga ini memiliki makna yang berasal dari mitologi rakyat Jepang. Apa saja cerita di baliknya?

title

FROYONION.COM - Banyak anime menyelipkan simbolisme buat menguatkan adegan yang, ternyata banyak diambil dari mitologi rakyat Jepang.

Hasil kreasi Hayao Miyazaki bersama Studio Ghibli yang banyak menggunakan latar tradisional, menjadi salah satu yang paling sering memanfaatkan mitos-mitos yang beredar di masa lalu.

Namun, anime yang lebih modern juga tak mau ketinggalan menyelipkan simbolisme mitologi di dalamnya.

Salah satunya lewat kemunculan bunga higanbana atau red spider lily di beberapa anime populer. Bunga yang bentuknya mirip dengan kaki laba-laba ini kerap muncul dengan scene berbau kematian.

Sehingga tak heran jika para fans anime menganggap bunga tersebut sebagai bunga kematian di anime.

Namun bagaimana asal-usul julukan bunga tersebut disematkan? Juga apakah arti munculnya bunga tersebut dalam anime? Mari kita bahas!

RED SPIDER LILY DALAM ANIME

Bunga kematian ini adalah pemandangan yang akrab bagi penggemar anime Demon Slayer: Kimetsu No Yaiba

(Sumber: IMDb.com/Demon Slayer)

Karena rupa bunga tersebut kerap dimunculkan dalam beberapa episode, meskipun warna bunganya diganti dengan biru dan bukannya merah darah.

Dalam Demon Slayer, bunga itu merupakan incaran si villain utama, Muzan, karena dianggap mampu membuatnya kebal dari cahaya matahari.

Namun kemunculan bunga tersebut tak hanya terjadi di anime itu saja. Melainkan juga di anime lainnya, seperti Jujutsu KaisenBlack CloverDororo hingga Tokyo Ghoul

(Sumber: IMDb.com/Tokyo Ghoul)

 

Bahkan di anime yang lebih klasik seperti Inuyasha, juga terdapat penampakan bunga red spider lily tersebut.

Uniknya, penampakan bunga ini sering kali beriringan dengan suatu scene yang cenderung bersinggungan momen-momen kematian.

Ternyata hal ini tak lepas dari mitos yang dilekatkan pada bunga ini yang juga tak jauh dari hal-hal berbau kematian.

Untuk menelusuri dan memahami asal-usul mitos soal bunga tersebut, perlu dipahami bahwa seluruh bagian bunga red spider lily mengandung racun.

Biasanya bunga tersebut akan ditanam oleh petani Jepang di sekitar ladang maupun sawah mereka guna melindungi sawah mereka dari hama.

Di masa lalu, tak jarang juga bunga ini ditemukan di area pemakaman. Namun tentunya, fungsinya bukan untuk hiasan maupun kenang-kenangan.

Melainkan juga untuk melindungi jasad yang baru dimakamkan dari binatang yang coba menggali kubur untuk mencari buruan. Mengingat di jaman dulu orang Jepang lebih sering menguburkan jenazah orang mati secara langsung.

Kaitannya dengan racun dan fungsinya untuk melindungi jasad orang mati, maka tak mengherankan jika red spider lily dianggap sebagai bunga kematian. 

Sama halnya dengan bunga Kamboja yang banyak dijumpai di area makam di Indonesia.

Selain itu, dilansir dari laman Migratory Legends, versi mitos lainnya mengungkapkan bahwa warna merah pada bunga itu karena telah menyerap darah orang mati. 

Di versi lainnya, ada mitos yang berfungsi untuk mencegah anak-anak menyentuh bunga beracun tersebut dan memasukkan ke mulut mereka.

Yakni mitos yang menyebutkan bahwa siapa pun yang memetik bunga ini dan membawanya pulang, maka rumahnya akan kebakaran.

Segala mitos tersebut semakin menekankan kesan kematian pada bunga itu.

HUBUNGAN RED SPIDER LILY DENGAN AGAMA BUDHA

(Sumber: IMDb.com/Dororo)

Meski dalam anime kerap digambarkan sebagai bunga kematian, sebetulnya bunga ini memiliki banyak nama.

Salah satu julukan lainnya adalah higanbana (bunga higan) berkat kaitannya dengan suatu jenis perayaan dalam agama Buddha dan momen sebelum ekuinoks musim gugur.

Pemberian julukan ini tak lepas dari momen mekarnya bunga ini yang sering kali bertepatan dengan perayaan higan. Dalam agama Buddha perayaan ini menggambarkan soal siklus kehidupan setelah mati dan reinkarnasi.

Higan sendiri secara harfiah bisa diartikan sebagai “pantai seberang’ merujuk pada Sungai Sanzu yang dianggap mistis. Masyarakat setempat percaya bahwa arwah orang yang telah mati harus melintasi higan untuk dapat melanjutkan hidup setelah kematian.

Mereka meyakini bahwa bunga higanbana yang berwarna merah terang dan ditanam di tepian sungai, bisa memandu perjalanan para arwah menuju alam baka.

(Sumber: IMDb.com/Jujutsu Kaisen)

Ada juga nama lainnya yang tak ada hubungannya dengan kematian. Yakni manjushage atau istilah dalam kitab suci agama Buddha untuk menyebut bunga surgawi.

Karena bunga yang asli dijelaskan hanya tumbuh di surga, para biksu menanam bunga red spider lily di kuil Buddha untuk mewakili manjushage. Meskipun tak jarang varian spider lily yang berwarna putih juga banyak ditanam oleh para biksu.

Kesimpulannya, segala mitos yang mengiringi bunga red spider lily menunjukkan bahwa kemunculannya di anime bisa mengandung banyak makna.

Tergantung seberapa luas referensi kalian dalam menemukan nama lain dari bunga ini, selain sebutannya sebagai bunga kematian di anime. 

Jadi ketika ada penampakan red spider lily di anime, jangan buru-buru mengartikan bahwa akan ada karakter favorit kalian yang meninggal. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Shofyan Kurniawan

Shofyan Kurniawan. Arek Suroboyo. Penggemar filmnya Quentin Tarantino. Bisa dihubungi di IG: @shofyankurniawan