
Bagaimana jika perang Marineford berakhir tanpa kemunculan Shanks? Ternyata, Eiichiro Oda awalnya merencanakan akhir yang jauh lebih brutal dan penuh pengorbanan!
FROYONION.COM - Marineford arc dalam One Piece menjadi salah satu bagian cerita paling epik dalam sejarah anime dan manga. Arc ini penuh dengan ketegangan, pertarungan yang luar biasa, serta momen-momen emosional yang membekas dalam ingatan para penggemar.
Namun, di balik kisah yang kita ketahui, Eiichiro Oda sebenarnya memiliki rencana lain untuk mengakhiri perang ini. Salah satu perubahan terbesar yang terjadi adalah keterlibatan Shanks, yang ternyata merupakan keputusan mendadak dan bukan bagian dari skenario awal. Lantas, seperti apa akhir perang Marineford jika Shanks tidak muncul?
Perang Marineford terjadi setelah Blackbeard menyerahkan Portgas D. Ace kepada Pemerintah Dunia sebagai bagian dari rencananya untuk mendapatkan gelar Shichibukai.
Ace, yang merupakan putra Raja Bajak Laut Gol D. Roger, dianggap sebagai ancaman besar bagi Pemerintah Dunia, sehingga eksekusinya menjadi prioritas utama bagi Angkatan Laut. Hal ini memicu perang besar antara pasukan Whitebeard dan aliansinya melawan Angkatan Laut dan Shichibukai.
Sepanjang pertempuran, banyak momen besar yang terjadi, seperti munculnya Luffy beserta rombongan tahanan dari Impel Down, serta duel hebat antara para Admiral dan Komandan Bajak Laut Whitebeard.
Meski usaha penyelamatan Ace sempat berhasil, ia akhirnya tetap tewas setelah melindungi Luffy dari serangan Akainu. Tak lama kemudian, Whitebeard juga kehilangan nyawanya di tangan Blackbeard dan krunya.
Meskipun dua tokoh besar telah gugur, peperangan tidak serta-merta berhenti. Angkatan Laut masih berniat menghabisi para bajak laut yang tersisa.
Di sinilah Shanks tiba-tiba muncul bersama krunya dan mengakhiri perang dengan memberikan ultimatum kepada siapa pun yang masih ingin bertarung. Kehadirannya yang mendadak ini menjadi faktor penentu dalam mengakhiri pertempuran besar tersebut.
Ternyata, Oda awalnya tidak berniat menghadirkan Shanks dalam perang ini. Keputusan untuk memasukkannya dibuat di menit-menit terakhir. Bahkan, dalam tahap awal perencanaan cerita, Ace awalnya bukanlah anak Gol D. Roger.
Namun, setelah mempertimbangkan saran editornya, Oda akhirnya menetapkan fakta bahwa Ace adalah keturunan Raja Bajak Laut, yang semakin memperumit konfliknya dengan Pemerintah Dunia.
Jika kita melihat kembali bagaimana Oda sering menyusun cerita dengan cermat, perubahan ini cukup mengejutkan.
Biasanya, ia sudah memiliki rencana matang untuk jalan cerita utama, tetapi Marineford menjadi pengecualian.
Tanpa kehadiran Shanks, perang ini mungkin akan berakhir dengan cara yang berbeda, meski hasil akhirnya tetap sama: Ace dan Whitebeard mati, dan dunia bajak laut mengalami guncangan besar.
Jika Shanks tidak muncul, kemungkinan besar peran untuk mengakhiri perang akan jatuh kepada Whitebeard sendiri.
Setelah Ace gugur, Whitebeard kemungkinan besar akan mengamuk dan menghadapi seluruh Angkatan Laut seorang diri. Ia bisa saja menantang para Admiral, terutama Akainu, dalam pertarungan terakhirnya.
BACA JUGA: PENJELASAN KARAKTER TAK DIKENAL DI MANGA ONE PIECE CHAPTER 631
Dalam skenario ini, Whitebeard akan bertarung dengan kekuatan penuh untuk memberi waktu bagi anak buahnya melarikan diri.
Marco, Jinbe, dan kru lainnya kemungkinan besar akan membawa Luffy yang sudah tidak sadarkan diri menjauh dari medan perang.
Whitebeard, di sisi lain, akan terus bertarung sampai nafas terakhirnya, menghadapi musuh dari segala arah hingga akhirnya gugur dengan cara yang lebih heroik.
Setelah Whitebeard tumbang, Blackbeard akan tetap muncul untuk mencuri kekuatan Gura Gura no Mi. Namun, tanpa Shanks untuk menekan Angkatan Laut, mereka mungkin akan lebih agresif dalam mengejar para bajak laut yang tersisa.
Meski begitu, melihat kondisi mereka yang sudah sangat kelelahan setelah menghadapi Whitebeard, besar kemungkinan mereka akan membiarkan Blackbeard pergi dengan kekuatan barunya.
Skenario ini tetap akan membawa dunia ke dalam kekacauan, dengan Blackbeard naik ke puncak kekuatan, Revolusi Bajak Laut yang semakin berkobar, dan Luffy yang harus beristirahat panjang sebelum akhirnya kembali ke lautan untuk melanjutkan petualangannya.
Keputusan Oda untuk memasukkan Shanks dalam arc Marineford bisa dibilang merupakan pilihan yang cerdas. Shanks memberikan efek dramatis yang besar dengan menunjukkan betapa kuatnya pengaruhnya di dunia One Piece.
Dengan hanya kemunculannya, ia mampu menghentikan perang yang bahkan Sengoku pun akhirnya setuju untuk diakhiri. Ini semakin memperkuat karakter Shanks sebagai salah satu Yonko yang paling disegani.
Namun, jika kita melihat dari perspektif yang lebih luas, tanpa kehadiran Shanks pun cerita tetap bisa berjalan dengan hasil akhir yang serupa.
Marineford tetap akan berakhir dengan kematian Ace dan Whitebeard, serta Blackbeard yang mendapatkan kekuatan baru.
BACA JUGA: ‘ONE PIECE TAMAT DI 2025’ HANYA MITOS, INILAH 4 ALASANNYA!
Namun, dampak psikologis dan kesan mendalam dari kemunculan Shanks mungkin tidak akan terasa sebesar yang kita saksikan dalam versi yang dirilis Oda.
Perang Marineford adalah salah satu peristiwa terbesar dalam One Piece yang mengubah arah cerita secara drastis.
Keterlibatan Shanks di akhir perang sebenarnya bukan bagian dari rencana awal Oda, tetapi menjadi keputusan yang sangat berpengaruh dalam narasi.
Jika Oda tetap berpegang pada rencana awalnya, akhir dari perang ini mungkin akan lebih brutal dan lebih menyoroti pengorbanan Whitebeard dibandingkan intervensi pihak ketiga seperti Shanks.
Pada akhirnya, keputusan Oda untuk memasukkan Shanks memberikan warna tersendiri bagi Marineford dan memberikan kesan bahwa perang ini memang harus berakhir dengan intervensi salah satu Yonko.
Tanpa Shanks, mungkin ending perang Marineford tetap akan dikenang sebagai arc yang luar biasa walau tanpa sentuhan penutup yang ikonik seperti yang kita ketahui saat ini. (*/)