Siapa sangka kisah sekelompok ibu-ibu berjualan lingerie bisa jadi drama Korea yang menyenangkan untuk ditonton, mengharukan sekaligus bikin ketawa. Simak ulasan lengkapnya!
FROYONION.COM – Drama Korea genre romansa hampir selalu memperlihatkan kisah cinta seorang laki-laki kaya raya dengan gadis dari latar belakang ekonomi biasa-biasa saja. Too good to be true dan 99% halu!
Kalau bosan dengan premis drakor romance yang itu-itu mulu, A Virtuous Business bisa jadi pilihan seru.
BACA JUGA: NOSTALGIA SUZY IDOL ERA DALAM DRAMA KOREA ‘DOONA!’
Dibintangi Kim Soyeon (The Penthouse), Yeon Woojin (Daily Dose of Sunshine) dan Kim Sunyoung (Silent Sea), drama ini justru mengangkat tema yang unik dan permasalahan sosial yang relate sembari tetap mengemasnya secara apik.
Seperti apa jalan ceritanya dan apakah worth it untuk ditonton? Simak ulasannya di bawah ini.
Berlatar tahun 90an di sebuah kota kecil bernama Geumje, drakor ini menyorot tokoh utamanya, Han Jeongsuk, yang mencoba peruntungan dengan bekerja sambilan demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Suami Jeongsuk kehilangan pekerjaan karena tabiat buruknya, anak mereka masih kecil dan biaya sewa rumah sudah berkali-kali ditagih. Saat melihat iklan pekerjaan dengan gaji besar di koran, Jeongsuk tanpa ragu mendatangi alamat kantornya untuk melamar.
Tak disangka, pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai reseller produk-produk dewasa. Termasuk di antaranya adalah lingerie, alat bantu seks dan kontrasepsi. Barang-barang yang notabene masih terbilang tabu untuk dijual pada tahun tersebut.
BACA JUGA: SERIAL DRAMA KOREA ‘TOMORROW’ AJAK MASYARAKAT BANTU ORANG-ORANG YANG ALAMI MASALAH MENTAL
Jeongsuk, yang sebenarnya bahkan selalu menghindari topik obrolan dewasa, terpaksa mengambil pekerjaan ini karena tidak punya pilihan lain.
Bersama tiga orang rekannya, mereka bekerjasama berjualan produk-produk tersebut dari rumah ke rumah. Ketiga sahabat Jeongsuk ini juga memiliki masalah hidupnya masing-masing.
Lee Juri adalah seorang ibu tunggal yang bekerja di sebuah salon, Seo Youngbok hidup berdesakan di apartemen studio bersama suami yang menganggur dan empat anak yang masih kecil, sementara Oh Geumhee dengan kondisi ekonomi berkecukupan namun memiliki masa lalu kelam.
Bisnis produk dewasa mereka juga bukan tanpa halangan. Warga kota sempat mengucilkan keempatnya karena dianggap menjual barang memalukan. Bahkan, ibu Jeongsuk menuding pekerjaan putrinya lah yang jadi penyebab keretakan rumah tangganya.
Di tengah bisnis yang naik turun, muncul sosok Kim Dohyun, detektif baru di kantor kepolisian Geumje. Ia datang demi menuntaskan kasus misterius yang pernah terjadi di kota itu puluhan tahun lalu.
Pertemuan Dohyun dan Jeongsuk membawa babak baru dalam kehidupan Jeongsuk sekaligus membantu Dohyun menemukan siapa sebenarnya ibu kandungnya.
BACA JUGA: ALASAN KENAPA DRAMA KOREA BISA TERUS DIMINATI OLEH PENONTON SETIANYA
Menonton A Virtuous Business tidak hanya tentang sekelompok ibu-ibu berjualan lingerie, tapi juga usaha perempuan untuk tetap berdaya pada zamannya.
Isu seputar fantasi seksual, jual beli “baju dinas” dan sex toys yang dianggap tabu berhasil dikemas dalam 12 episode A Virtuous Business tanpa kesan sensual. Drakor ini justru menyajikannya secara kocak sehingga tetap nyaman saat ditonton.
Episode-episode awal lebih berfokus pada kisah hidup Jeongsuk. Seiring ceritanya berjalan, tokoh-tokoh baru satu per satu diperkenalkan dan menambah lapisan konfliknya.
Empat tokoh utama wanitanya mendapat porsinya secara pas. Masalah-masalah yang mereka hadapi membuat ceritanya tidak sebatas jual beli lingerie tapi juga menyinggung soal isu patriarki, stigma masyarakat pada ibu tunggal hingga keputusan child free.
Mudah rasanya bagi penonton untuk merasa jatuh hati tidak hanya pada Jeongsuk tapi juga Juri, Youngbok dan Geumhee. Persahabatan keempatnya dan bagaimana karakter mereka berkembang menjadi salah satu daya tarik A Virtuous Business.
Tentu ada slot romance menggemaskan yang terselip di tengah jatuh bangun Jeongsuk dan kawan-kawannya membangun bisnis anti mainstream. Bahkan, masih ada ruang untuk plot twist mengejutkan di episode 10 yang mungkin tidak kalian duga.
Satu-satunya hal yang bisa dikritisi dari drakor ini adalah jumlah episodenya yang terlalu sedikit dan ending yang terlalu terburu-buru. Tambahan dua atau tiga episode lagi akan cukup untuk menuntaskan beberapa sub-plot yang dibiarkan menggantung tanpa penyelesaian.
Drama Korea A Virtuous Business dapat kalian saksikan melalui platform streaming Netflix. Selamat menonton! (*/)