Movies

A SUN (2019): FILM TENTANG KONFLIK DAN EKSPEKTASI KELUARGA YANG BERUBAH MENJADI TRAGEDI

Sebagai salah satu film Asia terbaik di Netflix, Film A Sun menceritakan tentang dua kakak beradik yang berbeda, si abang yang terus berada di bawah cahaya, dan si adik yang terus berada pada kegelapan.

title

FROYONION.COM - Manusia pada dasarnya sangat suka berekspektasi. Mau itu tentang sebuah benda, orang, ataupun masa depan. 

Tidak jarang manusia menggunakan ekspektasi sebagai motivasi untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Kita terhipnotis oleh gambaran kita sendiri terhadap sesuatu yang tidak pasti dan hampir setiap saat selalu berakhir dengan kekecewaan. 

Hal yang serupa juga terjadi dengan A-wen (Chen Yi-Wen) pada film A Sun (2019) karya sutradara Chung Mong-hong. A-wen memiliki ekspektasi yang sangat besar pada anak pertamanya A-Hao (Greg Hsu) yang dikenal sebagai seorang pemuda yang pintar, tampan, baik, dan sopan. Di lain sisi, A-Wen sama sekali tidak berharap apa-apa dengan anak bungsunya A-Ho (Wu Chien-Ho) yang selalu tertimpa masalah. 

Bahkan pada saat A-Ho tertangkap polisi dan terancam masuk penjara, A-Wen tidak melakukan apa-apa selain berharap anaknya dipenjarakan hingga mati.

Film A Sun (2019) adalah film asal Taiwan yang berenang bersama puluhan ribu film yang ada di Netflix. Film slow pace dengan genre drama dan crime ini telah memenangkan banyak penghargaan dari negara asalnya. Menceritakan tentang konflik keluarga yang kompleks dan kenyataan pahit manusia, film A Sun menyadarkan penonton bahwa dimana ada cahaya, pasti ada kegelapan.
 

PERMASALAHAN YANG TIDAK PERNAH PUTUS

Semua orang di dunia ini punya masalah, dan bagi keluarga A-Wen, A-Ho yang masih dibawah umur adalah pusat permasalahannya.

Bahkan pada awal film, A-Ho sudah terlibat pada dakwaan kekerasan yang ia lakukan bersama temannya, Radish (Liu Kuan-Ting). Walaupun A-Qin (Samantha Ko), ibu A-Ho, berusaha meminta keringanan. A-Ho tetap ditahan di penjara selama beberapa tahun. 

Namun, permasalahan tidak selesai saat itu. Keluarga dari korban kekerasan yang dilakukan A-Ho terus mencari A-Wen untuk mendapatkan ganti rugi. Keluarga A-Wen bukan keluarga yang kaya raya. A-Wen hanya seorang pelatih kursus mobil dan A-Qin adalah penata rias di sebuah klub malam. A-Wen terus menolak untuk memberikan ganti rugi itu dengan mengatakan Radish sebagai pelaku utama kekerasan tersebut. 

BACA JUGA: ODA UMUMKAN ONE PIECE NETFLIX SEASON 2, CHOPPER RESMI GABUNG KRU!

Permasalahan yang dilakukan oleh A-Ho tidak hanya berdampak pada A-Wen, tetapi juga A-Qin yang tiba-tiba didatangi oleh seorang anak perempuan yang mengatakan bahwa ia telah menghamili anak milik A-Ho. 

Karena dampak dari permasalahan anak bungsunya, A-Wen dan A-Qin selalu sibuk dan bahkan keteteran berusaha menyelesaikan masalah yang ada. Hal ini secara normal menyebabkan fokus mereka terhadap A-Hao menjadi kurang. Seharusnya, hal tersebut tidak menjadi permasalahan besar mengingat A-Hao tidak pernah berbuat masalah. Namun, pada kenyataannya A-Hao juga manusia. A-Hao juga bisa membuat kesalahan. 

Dan dampak dari kesalahan A-Hao, si pemuda ‘sempurna’, bahkan mungkin lebih besar daripada dampak kesalahan A-Ho bagi keluarganya. 

Melalui semua permasalahan tersebut, fIlm A Sun memperlihatkan bagaimana cara orang menghadapi ujian pada hidupnya. Ada yang berusaha untuk bertanggung jawab, ada yang tetap keras kepala, ada yang pasrah, dan bahkan ada juga yang hanya lari. 

USAHA MENJADI LEBIH BAIK

Salah satu aspek menarik pada film A Sun adalah perbedaan setiap karakter yang dihubungkan dengan chemistry yang sangat baik. Tidak hanya perbedaan pada karakter A-Hao dan A-Ho, perbedaan karakter juga terasa sangat jelas pada karakter A-Wen dan A-Qin. 

A-Wen sebagai seorang kepala keluarga merupakan ayah yang sangat keras dan memiliki ego yang sangat besar. Walaupun kesannya dia sangat tidak suka dengan anak bungsunya, dia memiliki cara untuk memperlihatkan kasih sayang yang sangat tidak biasa karena ego tersebut setelah A-Ho dibebaskan dari penjara. 

Di sisi lain, A-Qin merupakan seorang Ibu yang selalu berusaha sebaik mungkin demi anaknya tanpa banyak komplain. A-Qin bukan tipe Ibu yang terlalu baik dan mengizinkan anaknya berbuat seenaknya yang dia mau, tetapi ia juga bukan tipe yang menyudutkan anaknya ketika berbuat kesalahan. A-Qin merupakan Ibu yang selalu berusaha mendampingi anaknya setiap saat, walaupun terlihat jelas bahwa A-Qin sangat lelah dengan matanya yang selalu sayu.

Perbedaan antara A-Qin dan A-Wen menciptakan dinamika orang tua yang sangat unik dalam upaya mereka untuk menyelesaikan masalah dan menjadi lebih baik. Dari film ini memperlihatkan bahwa orang tua juga merupakan manusia biasa yang bisa berbuat kesalahan dan kadang melakukan sesuatu yang diluar dugaan. 

Namun, usaha untuk menjadi lebih baik tidak hanya dilakukan oleh orang tuanya. Melainkan juga A-Ho. Setelah menghabiskan waktunya di penjara, A-Ho berusaha keras untuk mengubah kehidupannya menjadi lebih baik. Ujian demi ujian tetap dihadapinya dari sulitnya mendapat pekerjaan, tanggung jawab terhadap istri dan anak, hubungannya dengan A-Wen yang rumit, serta momok masa lalunya yang tetap terus menghantui. 

Film ini memperlihatkan betapa sulitnya untuk kembali bangkit dari masa lalu yang kelam. Banyak yang harus dikorbankan dan banyak yang harus dipertaruhkan. Namun, bukan berarti kebangkitan merupakan sesuatu yang tidak mungkin terjadi. 

FIlm A Sun merupakan film yang sangat amat menguras emosi. Penonton seolah-olah dibawa pada roller coaster emosi saat menonton film ini dari awal hingga akhir film. Memiliki durasi yang cukup panjang selama 2 jam 36 menit, film ini memiliki alur yang cukup lambat tapi dibutuhkan. 

Jika kamu suka dengan film yang lebih fast paced, mungkin film ini tidak cocok buat kamu. Tetapi jika kalian ingin melihat film dengan drama berat, akting yang sangat apik, plot tidak terduga, dan humor-humor garing, maka silahkan nonton film ini. Masih available hingga saat ini di Netflix! (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Helen

I like films, music, and art in general. Currently in a never-ending journey of self-discovery.