Beberapa karakter kreasi dari Studio Ghibli ternyata mengambil inspirasi dari mitologi atau cerita rakyat Jepang. Bahkan wujud mereka kemungkinan tak seimut bikinan Hayao Miyazaki dkk.
FROYONION.COM - Studio Ghibli melalui tangan kreatif Hayao Miyazaki sukses membangun dunia magis. Tempat yang dihuni oleh para makhluk-makhluk unik dan menggemaskan.
Makhluk-makhluk yang sepertinya hanya bisa lahir dari imajinasi seorang bocah yang belum tercemar dengan keruwetan dunia nyata, apalagi cicilan bulanan.
Tapi, tahukah kamu bahwa banyak makhluk khayalan yang menghuni dunia Ghibli, terinspirasi dari mitologi atau cerita rakyat Jepang atau kisah hantu-hantuan (yokai).
BACA JUGA: 10 REKOMENDASI BARANG SERBA GHIBLI YANG LUCU DAN BERMANFAAT!
Bahkan besar kemungkinan, makhluk-makhluk itu tak seimut seperti apa yang sudah digambar Hayao Miyazaki.
Penasaran dengan mitologi yang menginspirasi lahirnya makhluk-makhluk menggemaskan seperti Totoro, Catbus hingga Kodama?
Dikutip dari laman SYFY, berikut ini asal-usul dari beberapa makhluk khayalan bikinan Ghibli.
Dalam film Spirited Away, shikigami muncul dalam rupa segerombolan burung kertas yang mengejar Haku saat sedang berubah wujud menjadi naga.
Bahkan mereka menempel di tubuh Chihiro yang berusaha menutup pintu demi menyelamatkan Haku yang kewalahan.
Meski digambarkan dengan rupa yang tak terlihat mengancam, sebetulnya mitos yang menginspirasi makhluk ini cukup menyeramkan.
BACA JUGA: 5 REKOMENDASI FILM GHIBLI UNTUK MENEMANI SELF HEALING-MU!
Shikigami dalam mitologi Jepang sebetulnya berasal dari arwah manusia maupun roh binatang yang mati dengan keadaan menyimpan dendam dan kebencian.
Kepercayaan terhadap makhluk ini lahir dari onmyodo yang merupakan kosmologi estoris Jepang yang menggabungkan ilmu astronomi, kalender dan okultisme (perdukunan).
Biasanya shikigami berwujud sebagai sesuatu yang tak kasat mata atau manekin kertas yang tak banyak bergerak, kecuali duduk bergeming sambil menatapmu tanpa mata.
Selain itu, para shikigami biasanya juga mengikuti perintah seorang penyihir atau onmyoji. Atau dalam Spirited Away sosok ini adalah Yubaba.
Dalam semesta Ghibli, yama-uba digambarkan lewat karakter penyihir bernama Yubaba. Nenek tua berkepala jumbo mirip karakter karikatur yang bisa berubah wujud jadi burung dan menyemburkan api.
Meski dalam Spirited Away sosok ini tidak terlihat terlalu berbahaya, tapi sosok yama-uba dalam mitos rakyat Jepang punya wujud mengerikan. Yama-uba disebut merupakan sosok mengerikan yang tinggal di daerah pegunungan.
Mereka diduga terlahir dari wanita muda yang melarikan diri ke hutan setelah dituduh melakukan kejahatan. Ada juga yang menduga mereka adalah nenek tua yang dibuang ke hutan karena dianggap sebagai beban.
Perempuan-perempuan bernasib malang tersebut diyakini berubah menjadi makhluk mengerikan secara bertahap karena kehilangan sisi manusiawinya.
Dalam mitologi Jepang, wujud yama-uba menyerupai mimpi buruk dengan gigi tajam dan tanduk di kepala. Selain itu mereka juga dianggap menguasai ilmu sihir.
Kemampuan serupa dimiliki oleh Yubaba dalam Spirited Away yang menguasai sihir untuk menciptakan penderitaan pada orang-orang dengan mencuri nama mereka.
Obake dalam mitologi Jepang merupakan istilah yang dipakai untuk menyebut makhluk gaib atau hantu yang bisa berubah bentuk sesuka hatinya.
Mereka disebut bisa menjadi apa pun, termasuk makhluk gembul berbulu yang mengeluarkan bebunyian aneh seperti Totoro.
Karena kemampuannya dalam berubah wujud ini, banyak orang kesulitan mendefinisikan sosok obake ini. Apakah ia sejenis arwah atau makhluk hidup dengan kekuatan supernatural?
Pemahaman ini jugalah yang sepertinya menjadi alasan Hayao Miyazaki untuk menggambarkan Totoro sebagai sosok misterius dalam My Neighbor Totoro.
Meski dalam Spirited Away, Oshira-sama digambarkan sebagai roh berbentuk lobak, sebetulnya mitologi yang menginspirasi sosok tersebut sama sekali tak ada hubungannya dengan lobak.
Dalam kepercayaan masyarakat Jepang, Oshira-sama dianggap sebagai dewa pelindung rumah atau roh pertanian. Biasanya Oshira-sama berupa sepasang boneka kayu yang berbentuk kepala seorang perempuan dan seekor kuda.
Kisah yang mendasari mitologi ini berasal dari seorang gadis, bernama Tamaya-Gozen yang mencintai bahkan menikahi kudanya. Marah atas kelakuan putrinya, sang ayah menjagal kuda tersebut dan mengulitinya.
Di depan kulit binatang malang itu, Tamaya berdoa sehingga tubuhnya diselimuti oleh kulit tersebut. dari penyatuan tak wajar ini lahirlah ulat sutra.
Dalam My Neighbor Totoro, Hayao Miyazaki memunculkan kucing besar yang bisa berubah menjadi bus yang ditumpangi oleh Satsuki dan Mei.
Catbus tampaknya terinspirasi dari bakeneko atau kucing gaib yang bisa berubah bentuk layaknya obake.
Bakeneko tersebut bisa menjadi pelindung maupun pembawa kutukan, sesuai dengan perlakuan manusia terhadapnya.
Hadirnya Catbus atau bakeneko menambahkan kesan hangat dalam My Neighbor Totoro, sekaligus nuansa mitologi khas rakyat Jepang.
Naga sungai yang merupakan jelmaan dari Haku dalam Spirited Away disebut terinspirasi dari makhluk mitologi, mizuchi.
Mizuchi adalah naga atau ular air yang juga sering kali dianggap sebagai dewa air. Sayangnya menurut versi mitosnya, wujud dari mizuchi jauh berbeda dengan yang dilihat oleh Chihiro.
Menurut legenda dari abad ke-7, mizuchi digambarkan sebagai naga atau ular air yang berbisa.
Suatu hari, seorang pria bernama Agatamori membunuh makhluk itu setelah sang naga gagal menenggelamkan tiga labu yang menjadi tantangan dari pria tersebut.
Meski tak ditangani langsung oleh Hayao Miyazaki, film Pom Poko menghadirkan makhluk fantasi berupa segerombolan rakun yang bisa berubah menjadi manusia.
Sama seperti kebanyakan karakter dan makhluk dari semesta Ghibli, para rakun ini juga terinspirasi dari makhluk mitologi. Yakni, tanuki.
Legenda soal tanuki banyak berkembang di Kepulauan Sado, utamanya di Prefektur Niigata dan Shikoku.
Makhluk ini dianggap sebagai versi berwujud rakun yang diceritakan juga dapat berubah menjadi manusia. Meski mereka lebih suka bernyanyi di musim semi ketimbang membicarakan agenda politik.
Beberapa legenda juga menyebutkan bahwa makhluk-makhluk ini bisa berubah wujud ke bentuk lainnya bahkan merasuki tubuh manusia.
Namun kepercayaan yang banyak berkembang di Jepang, Patung Tanuki dianggap bisa mendatangkan keberuntungan sehingga sering kali ditaruh di depan tempat usaha.
Dalam Princess Mononoke, kita diperlihatkan makhluk-makhluk mirip tuyul yang keluar dari pepohonan.
Rupanya makhluk-makhluk ini adalah kodama atau roh hutan yang kemunculannya dianggap sebagai pertanda bahwa alam hutan masih sehat. Sama seperti kisah yang diceritakan dalam film tersebut.
Makhluk-makhluk mungil tersebut dianggap penting, sehingga kuil-kuil bagi para kodama ini mudah ditemukan di hutan-hutan Jepang.
9. YATSUKAMIZUOMITSUNO
Terlepas dari namanya yang panjang dan njelimet seperti kode voucher pulsa, yatsukamizuomitsuno adalah entitas penting dalam Princess Mononoke.
Meskipun tak selalu berwujud Dewa Rusa atau Shishigami seperti di film, dalam mitologi rakyat Jepang, ia dianggap sebagai entitas yang punya kekuatan dalam menciptakan planet.
Bahkan kuil Nagahama yang terletak di Prefektur Shimane, didedikasikan untuk yatsukamizuomitsuno.
Dewa ini juga diyakini dapat membesar menjadi raksasa setelah matahari terbenam, sehingga mudah baginya untuk mengangkat sebuah gunung.
Sama seperti di film, yatsukamizuomitsuno menjadi simbol keseimbangan alam semesta. Ia tak hanya membawa kehidupan, melainkan juga kematian.
Itulah beberapa karakter atau makhluk magis dari Studio Ghibli yang ternyata mengambil inspirasi dari mitologi rakyat Jepang. (*/)