Yogyakarta menjadi salah satu kota yang oleh para musisi/band diabadikan melalui karya. Dari yang bernuansa kerinduan, kekhawatiran, kesedihan, kebahagiaan, bahkan kegelisahan.
FROYONION.COM - Kalo kalian search di google atau platform musik dengan keyword lagu tentang Jogja, dapat dipastikan kalian akan mendapatkan banyak sekali pilihannya.
Karena memang kota tersebut memiliki ragam cerita yang membuat para musisi baik yang berasal dari Jogja ataupun luar kota tak enggan untuk mendokumentasikannya melalui karya.
Dari yang bernuansa kerinduan, kekhawatiran, kesedihan, kebahagiaan, bahkan kegelisahan pun mereka tuliskan. Sehingga dari situ para pendengar terasa mengetahui gambaran dan kesan tersendiri tentang kota pelajar tersebut.
Dari sekian banyak lagu yang bertemakan tentang Jogja, gue sebagai seseorang yang kurang lebih tiga tahun tinggal di Jogja menotice 7 lagu saja. Mari simak beberapa pilihan lagu-lagunya.
Sayidan merupakan nama kampung di tengah kota Jogja yang letaknya persis di pinggir sungai Code.Shaggydog sebagai musisi yang berkecimpung di wilayah itu, telah berhasil mendokumentasikan gambaran tentang Sayidan ke dalam sebuah lagu yang berjudul “Di Sayidan”.
Lagi yang beraliran SKA dan memiliki vibes anak-anak tongkrongan, membuat lagu ini cukup dikenal dan dihafal oleh berbagai lintas usia. Bahkan “Di Sayidan” masuk kategori 150 Lagu Terbaik Sepanjang Masa versi majalah Rolling Stone Indonesia.
BACA JUGA: LAGU BARU POST-PUNK ASAL MALANG, CLOSURE, ANGKAT QUARTER LIFE CRISIS
Dalam menyusun lirik demi lirik, Shaggydog layaknya seperti orang yang sedang mendongeng. Bercerita tentang berbagai aktivitas anak-anak nongkrong di Sayidan kala itu yang saling bertukar pikiran, perasaan dan tak lupa sembari menegak minuman beralkohol.
“Bila kau datang dari selatan”
“Langsung saja menuju Gondomanan”
“Belok kanan sebelum perempatan”
“Teman-teman riang menunggu di Sayidan”
“Di Sayidan, di jalanan”
“Angkat sekali lagi gelasmu, kawan”
“Di Sayidan, di jalanan”
“Tuangkan air kedamaian, hey”
Lagu “Sesuatu di Jogja” gue yakin udah cukup familiar di telinga kalian. Lagu yang diciptakan oleh pria kelahiran Bandung itu hingga kini masih sangat cocok diputar dalam kondisi apapun, apalagi kalo konteksnya sama kayak lo.
Di mana lagunya bercerita tentang seseorang yang mengejar wanita hingga ke Yogyakarta dan si cowoknya itu ngerasa bahwa pasti ada sesuatu di Jogja.
BACA JUGA: BEDAH MAKNA LIRIK LAGU PENJAGA HATI - NADHIF BASALAMAH, LAMPAUI BATAS DAN RINTANGAN DEMI CINTA
Lewat lagu ini, gue juga nyaranin buat kalian yang saat ini sedang domisili ibu kota, kalo sedang ada masalah, atau pengen rileks sejenak dari pekerjaan bisa untuk mampir ke Jogja.
Sebab kota ini ibarat magnet, atau mantra ketika meminjam diksi Aditya Sofyan, yang selalu memiliki daya tarik bagi para pengunjungnya untuk bertamu di kota tersebut. Terlepas nanti kesan apa yang mereka rasakan itu persoalan lain lagi.
“Terbawa lagi langkahku ke sana”
“Mantra apa entah yang istimewa”
“Ku percaya selalu ada sesuatu di Jogja”
“Dengar lagu lama ini katanya”
“Izinkan aku pulang ke kotamu”
“Ku percaya selalu ada sesuatu di Jogja”
Ketika membicarakan lagu yang bercerita tentang Jogja, rasa-rasanya lagu dari KLA Project yang berjudul “Yogyakarta” tidak boleh luput untuk dituliskan. Sebab lagu yang dirilis semenjak tahun 1990 silam ini memiliki kesan tersendiri bagi para pendengarnya.
FYI, Lagu “Yogyakarta” yang dibawakan oleh band asal Jakarta ini pernah meraih tiga penghargaan BASF Awards 1991 dalam segi lagu terbaik, aransemen terbaik, dan pop tekno terbaik.
Pun juga masuk kategori "150 Lagu Indonesia Terbaik Sepanjang Masa" versi majalah Rolling Stone. Ketika mendengar setiap bait dalam lirik-liriknya, kita seperti diajak untuk sejenak bernostalgia terhadap suasana Jogja.
BACA JUGA: PESAN MENDALAM ENDAH N RHESA ATAS CINTANYA PADA BUMI LEWAT LAGU ‘PLASTIC TREE’
Walaupun faktanya adalah lagu “Yogyakarta” yang ditulis oleh Katon Bagaskara sebenarnya bercerita tentang masa kecilnya yang sering berlibur di rumah kakeknya yang berada di Jogja.
Namun, para pendengar acap kali menafsirkan kalo lagu ini didedikasikan kepada pasangannya. Perihal salah tafsir sudah biasa. Nggak terlalu jadi masalah. Karena memang hal itu sudah menjadi konsekuensi dari seorang musisi.
Toh juga ketika para pendengar memaknainya sebagai lagu buat pasangannya bukankah hal itu bagus, karena setiap pendengar menjadi berada di situasi lagu itu.
“Masih seperti dulu”
“Tiap sudut menyapaku bersahabat”
“Penuh selaksa makna”
“Terhanyut aku akan nostalgia”
“Saat kita sering luangkan waktu”
“Nikmati bersama”
“Suasana Jogja”
Kalo lo nyari lagu tentang Jogja dengan nuansa romantis tapi nggak terlalu menye-menye, gue merekomendasikan lagu “Ring Road” dari Roket.
Band asal Jogja ini juga mengajak gitaris dari Sheila On 7 yakni Eross Chandra untuk featuring dalam lagunya. Bagi orang yang udah lama di Jogja, gue yakin kalian tahu persis nama-nama jalan yang dinyanyikan oleh Roket dalam lagu “Ring Road”.
BACA JUGA: MENGULIK MAKNA DI BALIK PENULISAN LAGU DI ALBUM ‘LAGIPULA HIDUP AKAN BERAKHIR’ HINDIA
Walaupun sebenarnya lagu ini bercerita tentang pasangan yang sedang kencan berdua mengelilingi jalanan yang ada di Yogyakarta, gue ketika mendengarnya seakan-akan sedang diajak keliling di berbagai nama jalan yang ada di Yogyakarta.
“Kujemput dirimu di jalan palagan”
“Sore yang indah 'tuk kencan pertama”
“Kita berjalan tanpa tujuan tak tahu arahnya”
“Kupacu pacu pacu sepeda motorku”
“Kutancap tancap tancap gasku”
“Bersenang senang denganmu mengitari ring road”
Udah jadi rahasia umum kalo slogan dari Kota Pelajar adalah Jogja Istimewa. Nah, slogan itu kemudian dipakai menjadi judul lagu yang diciptakan oleh Marzuki Mohammad atau akrab dipanggil Kill The DJ, yang juga personil Jogja Hip Hop Fondation (JHF).
JHF sendiri sudah cukup terkenal dari kalangan lokal hingga internasional. Dan salah satu lagu yang membuatnya moncer adalah “Jogja Istimewa”. Di mana seiring perkembangannya, pada waktu itu lagu yang diciptakan pada 2009 ini turut memikat hati para pendengarnya, khususnya warga Jogja.
BACA JUGA: NADIN AMIZAH BAWAKAN LAGU LAWAS CHRISYE SEBAGAI OST ‘GADIS KRETEK’
Kalo kalian paham bahasa Jawa terus dengerin lagu “Jogja Istimewa”, akan dipastikan kalian dapet berbagai filosofi dan makna hidup masyarakat Jawa.
Pun gue sendiri kalo boleh nilai bahwa lagu “Jogja Istimewa” dari segi musik dan liriknya cukup menggambarkan karakter dan suasana kota Jogja.
“Jogja Jogja tetap istimewa”
“Jogja istimewa untuk Indonesia”
“Rungokno iki gatra seko Ngayogyakarta” (Dengarlah ini untaian kata dari Yogyakarta)
“Negeri paling penak rasane koyo swargo” (Negeri paling nyaman seperti surga)
“Ora peduli dunyo dadi neroko” (Tidak peduli dunia sudah jadi neraka)
“Ning kene tansah edi peni lan mardiko” (Di sini kami selalu nyaman dan merdeka)
Yogyakarta terkenal sekali dengan julukan Kota Pelajar. Di mana banyak sekali anak muda yang dari luar kota yang merantau untuk menuntut ilmu di kota tersebut. Lha gue sendiri nemu lagu dari Umar Haen yang bercerita tentang mahasiswa Jogja itu.
Pun lagu ini juga sudah dibuatkan video klip berupa dokumentasi wisuda dari Umar Haen di UGM. Sehingga membuat lagu ini terasa memiliki vibes jiwa anak muda yang sedang membara.
BACA JUGA: DARI LAGU BARUNYA, KITA TAHU BAND INI BENAR-BENAR RUMAH SAKIT
Di dalam lagunya pula, Umar Haen menyoroti tentang bagaimana “kenakalan” mahasiswa Jogja yang jauh dari pantauan orang tua. Kenakalan itu ada tiga yang disampaikan ke dalam lirik-liriknya.
“Nakal alkohol, patungan berkawan, atas nama jalin keakraban.”
“Nakal seksual, di remang kamar kosan desah disamarkan suara dentang.”
“Nakal narkoba berkenalan di skena atas nama membuat karya.”
Jika dari tadi gue cuma menuliskan lagu-lagu yang memiliki nuansa romantisme dan kegembiraan. Berbeda kasus sama lagu dari Iksan Skuter yang berjudul “Om Batman Cabang Jogja” ini.
Sebuah lagu yang menyuarakan tentang kegelisahan dari Iksan Skuter dengan menganalogikan tokoh bernama Om Batman. Entalah, gue juga kurang tahu kenapa musisi yang besar di Malang ini memakai analogi Om Batman.
BACA JUGA: IKSAN SKUTER: SEIMBANGKAN IDEALISME, KRITIK, DAN PRODUKTIVITAS BERKARYA
Apakah Om Batman diidentikan dengan sosok pahlawan yang memiliki kecerdasan secara intelegensi?
Sedangkan Jogja terkenal dengan orang-orang yang jujur, sehingga dari situ, Iksan Skuter seakan-akan berharap pada Om Batman Cabang Jogja untuk selalu peka terhadap keadaan di Indonesia. Atau malah ternyata dugaan gue ternyata keliru?
Namun, yang pasti, Iksan Skuter melalui lagu ini turut menyuarakan isu yang sedang ramai di Indonesia yakni tentang agraria dan represi.
“Om Betmen cabang Jogja”
“Tahukah kau di sana”
“Tentang petani yang terusir dari tanahnya”
“Om Betmen cabang Jogja”
“Tahukah kau di sana”
“Suara-suara yang dibungkam paksa senjata”
Itulah tujuh pilihan lagu yang menceritakan tentang Yogyakarta. Sebuah kota yang selalu memiliki kesan tersendiri bagi setiap orang yang pernah menapaki atau tinggal di dalamnya. Terlepas kesan sedih, senang, gembira atau derita yang tercipta. (*/)