Movies

4 ALASAN UTAMA FILM TERBARU STEPHEN CHOW DINILAI FLOP DAN BANJIR HUJATAN

Meskipun terkenal dengan ide kreatifnya, film terbaru Stephen Chow berjudul ‘Da Hua Da Hua Xi You’ mendapat kritik tajam karena alur cerita yang datar dan komedi yang dinilai gagal.

title

FROYONION.COM - Stephen Chow adalah salah satu sutradara, produser, dan aktor yang paling berpengaruh dalam sejarah sinema Asia. 

Dikenal dengan karyanya yang menggabungkan humor slapstick, aksi, dan efek visual yang ikonik, Chow telah membangun reputasi sebagai pelopor genre komedi aksi yang tak terbantahkan. 

Banyak filmnya, seperti Shaolin Soccer (2001) dan Kung Fu Hustle (2004), tidak hanya mengukir sejarah sebagai karya komersial yang sukses besar, tetapi juga mengubah wajah komedi dalam industri film Tiongkok dan Asia secara keseluruhan. 

BACA JUGA: ‘A VIRTUOUS BUSINESS’ JADI ANGIN SEGAR DI TENGAH DRAMA KOREA YANG GITU-GITU AJA

Dengan berbagai elemen inovatif yang menghadirkan kesenangan visual dan komedi yang penuh dengan absurditas, Chow dikenal sebagai pelopor genre yang menggabungkan aksi, fantasi, dan humor.

Namun, seiring berjalannya waktu, reputasi Chow di dunia perfilman Asia kini menghadapi ujian, terutama dengan dirilisnya film terbarunya, Da Hua Da Hua Xi You. Film ini, yang terinspirasi dari salah satu karya Chow sebelumnya, A Chinese Odyssey Part Two: Cinderella (1995), mendapat tanggapan yang jauh dari hangat. 

Meskipun ekspektasi terhadapnya tidak terlalu tinggi, terutama mengingat statusnya sebagai serial web dengan anggaran yang terbatas, Da Hua Da Hua Xi You mendapatkan kritik tajam dari berbagai kalangan, termasuk para penonton di Tiongkok yang merasa kecewa dengan hasil akhirnya.

KOMEDI YANG GAGAL MENGHADIRKAN KEJUTAN

Salah satu elemen utama yang selalu menjadi kekuatan dalam film-film Stephen Chow adalah komedi yang cerdas dan penuh kejutan. 

Dengan memanfaatkan humor absurd, permainan kata, dan ironi yang kuat, Chow berhasil menciptakan karya-karya yang tidak hanya mengundang tawa, tetapi juga menyentuh berbagai tema sosial dan budaya. 

Namun, dalam Da Hua Da Hua Xi You, banyak penonton merasa bahwa elemen komedi yang selalu menjadi ciri khas Chow tidak dimanfaatkan dengan optimal.

Dilansir dari media lokal Tuoi Tre, banyak kritik yang muncul setelah film ini dirilis, khususnya terkait dengan cara Chow dan tim produksinya berusaha memasukkan banyak dialog lucu dan situasi yang diharapkan bisa membuat penonton tertawa. 

Sayangnya, tidak semua penonton menghargai atau menganggap humor tersebut efektif. Beberapa merasa bahwa komedinya terasa dipaksakan, tidak segar, dan bahkan kurang relevan dengan konteks cerita. 

Komedi yang cerdas yang biasanya menghidupkan film Chow kini terasa seperti upaya yang gagal untuk mengulang kesuksesan masa lalu.

MASALAH CASTING DAN AKTING

Tidak hanya dari sisi komedi, Da Hua Da Hua Xi You juga menghadapi masalah pada pemilihan pemain. Kedua aktor utama, Jiang Long dan Zhang Tian Ai, meskipun memiliki bakat, namun mereka tidak cukup dikenal oleh penonton luas. 

Hal ini menyebabkan film tersebut kehilangan daya tariknya. Penampilan mereka pun menjadi sorotan, dengan karakter yang mereka mainkan terasa kurang hidup dan tidak mampu mengimbangi intensitas serta daya tarik film-film sebelumnya yang dibintangi oleh aktor-aktor ternama.

Jiang Long, misalnya, mendapat kritik tajam karena aktingnya yang dianggap buruk dan penggambaran karakter yang terlalu berlebihan. 

Penggambaran tersebut, menurut beberapa penonton, lebih mengarah pada klise dan tidak membawa kedalaman pada karakter yang ia perankan. 

BACA JUGA: REVIEW ‘WICKED’: FILM MUSIKAL TERBAIK DI TAHUN 2024

Sementara itu, Zhang Tian Ai meskipun memiliki bakat akting yang cukup solid, tampaknya kesulitan untuk melampaui kesan dan daya tarik dari aktris Athena Chu, yang sebelumnya memainkan peran serupa dalam A Chinese Odyssey Part Two: Cinderella

Banyak yang merasa bahwa karakter Zhang tidak mampu menggantikan tempat ikonik yang pernah dihuni oleh Chu, sehingga penampilannya terasa hambar.

KUALITAS CERITA DAN ALUR YANG MUDAH DITEBAK

Masalah lainnya terletak pada cerita dan alur yang terasa datar dan mudah ditebak. 

Sementara film-film Stephen Chow sebelumnya terkenal dengan plot yang penuh kejutan dan twist yang tak terduga, Da Hua Da Hua Xi You justru terasa sangat linier dan tidak mampu memberikan ketegangan atau kejutan yang diharapkan. 

Banyak penonton yang merasa bahwa cerita ini tidak lebih dari sekadar pengulangan dari tema-tema yang sudah sering dieksplorasi dalam karya-karya sebelumnya, tanpa ada penyegaran atau pendekatan baru yang memadai.

Bahkan, meskipun film ini mengusung tema fantasi dengan efek visual yang khas, elemen-elemen tersebut terasa kurang dimanfaatkan. 

Efek spesial yang dulunya menjadi salah satu ciri khas yang paling menonjol dari karya Chow, kini justru tampak sebagai tambahan yang tidak membawa dampak signifikan terhadap keseluruhan cerita. 

Banyak yang menganggap film ini hanya berfokus pada visual tanpa memberikan substansi yang lebih mendalam dalam pengembangan cerita dan karakter.

KRITIK TERHADAP PENGULANGAN DAN REINTERPRETASI FILM LAMA

Sebelum dirilisnya Da Hua Da Hua Xi You, banyak penonton yang sudah skeptis dengan keputusan Chow untuk membuat ulang A Chinese Odyssey Part Two: Cinderella, yang merupakan bagian dari salah satu karya klasiknya. 

Banyak yang mengkritik keputusan ini sebagai langkah yang tidak berani dan hanya mengulang-ulang tema lama tanpa menciptakan sesuatu yang baru. 

Kritikan ini semakin keras setelah film dirilis, di mana para penonton merasa bahwa Chow tidak lagi mampu menciptakan inovasi dalam karya-karyanya, dan malah lebih fokus pada reinterpretasi tema-tema dari film-film sebelumnya.

Film ini, yang juga diiringi dengan kritik terhadap proyek-proyek Chow yang lebih baru, termasuk pembuatan ulang The King of Comedy dan sekuelnya Journey to the West: Conquering the Demons 2, semakin melihatkan bahwa Chow kini terjebak dalam lingkaran nostalgia dan pengulangan, daripada menawarkan konten yang segar dan inovatif.

Meskipun Da Hua Da Hua Xi You mendapat kritik keras, perjalanan Stephen Chow dalam industri film Asia tidak dapat dipandang sebelah mata. 

Sebagai seorang pionir, ia telah menciptakan dampak yang besar pada perfilman Asia, mengubah cara orang melihat komedi dan aksi di layar lebar. 

Namun, dengan semakin seringnya ia mengulang tema-tema lama dan kurangnya keberanian untuk mengeksplorasi ide-ide baru, Chow kini menghadapi tantangan besar dalam menjaga relevansi dan kualitas karyanya. 

Apakah Stephen Chow masih mampu menciptakan karya-karya inovatif di masa depan ataukah ia akan terus terjebak dalam nostalgia? Kita tunggu saja film berikutnya dari Chow. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Muhammad Nur Faizi

Reporter LPM Metamorfosa dan menjadi Junior editor di Berita Sleman.