Movies

11 HARI TAYANG, ‘JUMBO’ RAIH 2 JUTA PENONTON: JADI FILM ANIMASI LOKAL TERLARIS!

Film animasi lokal “JUMBO” yang sudah tayang saat Lebaran 2025 baru saja meraih rekor 2 juta penonton hanya dalam 11 hari. Bangga!

title

FROYONION.COM - Setelah genap 11 hari tayang di layar perak, film animasi JUMBO meraih rekor terbaru mereka dengan 2 juta penonton. 

Pencapaian ini resmi menjadikan JUMBO sebagai film animasi lokal terlaris sepanjang masa. Memecah angka Si Juki The Movie: Panitia Hari Akhir (2017) dengan total 642.312 penonton. 

Tentu ada alasan mengapa JUMBO bisa secepat itu menarik banyak perhatian masyarakat untuk berbondong-bondong ke bioskop dan menonton. 

Karena pencapaian ini bukan sekadar pembuktian “film lokal juga berdaya”, lebih dari pada itu, tak bisa dipungkiri 2 juta orang yang sudah menonton JUMBO memiliki ikatan emosional tersendiri dengan film ini. 

BACA JUGA: FAKTA PENTING TENTANG SERIES ‘THE LAST OF US’ SEASON 2 YANG PERLU KALIAN KETAHUI

LEBIH DARI SEKADAR KARYA ANAK BANGSA

Pembuatan JUMBO sudah digarap sejak 2020 lalu oleh sang penulis dan sutradara, Ryan Adriandhy. 

Di masa-masa pandemi itu, Ryan mengembangkan cerita bersama tim kreatif JUMBO. Bahkan lagu Selalu di Nadimu yang diciptakan oleh Laleilmanino juga sudah dibuat sejak 2021 lalu. 

Sebanyak lebih dari 400 seniman Indonesia juga terlibat dalam film ini, menjadikannya film animasi lokal yang secara penuh made in Indonesia. 

Setelah perjuangan selama 5 tahun, akhirnya film ini tayang di bioskop. 

Hasilnya bisa kita saksikan langsung di layar lebar. Animasinya sangat smooth, ekspresi karakter dapat digambarkan dengan sangat baik, levelnya sudah naik dibanding film-film animasi Indonesia yang sudah mendahuluinya. 

BACA JUGA: REVIEW FILM ‘KOMANG’: MEMAKNAI LIRIK PER LIRIK LAGUNYA DENGAN AKTING YANG MANIS

Pesan yang ingin disampaikan dari cerita Don (Prince Poetiray), seorang anak yatim piatu yang sering dirundung oleh teman-temannya karena badannya yang besar. Ia ingin membuktikan diri kepada teman-temannya bahwa ia juga punya kelebihan, dengan ingin mementaskan sebuah cerita dongeng yang tertulis di buku dongen yang ditinggalkan mendiang orang tuanya. 

Rupanya, kisah ini bukan sekadar petualangan anak kecil yang ingin pentas saja, melainkan ada pesan-pesan hangat yang terkandung di dalamnya. 

Hal ini juga diakui oleh orang-orang yang sudah menontonnya. Seperti ulasan akun Uusss yang bilang, “Jumbo adalah sebuah film animasi tentang perjalanan emosional anak-anak yang mengatasi trauma, membangun identitas mereka, dan menemukan tempat mereka di dunia, dibungkus dengan sentuhan imajinasi dan sihir. Saat menonton ini, aku lupa berapa kali aku menangis tersedu-sedu.”

GERAKAN ‘BUZZER JUMBO GRATISAN’

Antusiasme untuk JUMBO rupanya juga tercipta secara organis di media sosial. Di mana muncul gerakan “Buzzer Jumbo Gratisan”, yang mendorong para animator dan ilustrator lokal untuk membuat karya yang didedikasikan setelah mereka menonton JUMBO. 

Salah satunya adalah Syahidah Asma, seorang ilustrator lokal yang dikenal dengan nama sulkycatz yang juga membuat sebuah karya selepas menonton JUMBO. 

Ryan Adriandhy sebagai penulis dan sutradara juga turut menyampaikan rasa terima kasihnya kepada lebih dari 2 juta penonton JUMBO. 

“Terima kasih kepada semua penonton yang telah menonton dan merayakan cerita ini di layar lebar. JUMBO adalah usaha kami untuk berbagi cinta, keberanian, dan harapan. Dulu ini hanya mimpi, tapi kalianlah yang mewujudkannya. Setiap tiket yang dibeli, setiap tawa dan air mata di bioskop, itu semua adalah keajaiban buat saya. Semoga akan lebih banyak mimpi yang terwujud setelah JUMBO.”

Hingga saat ini, JUMBO telah meraih rating 8.4/10 di iMDB. Bagi kalian yang ingin belum menontonnya, film ini sangat direkomendasikan untuk ditonton bersama teman maupun keluarga. (*/) 

BACA JUGA: KERJA SAMA DENGAN 6 NEGARA, FILM ‘PERANG KOTA’ AKAN TAYANG PADA 31 APRIL

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Grace Angel

Bercita-cita menjadi seperti Najwa Shihab. Member of The Archipelago Singers.