TUNGGAKAN PINJOL AKAN BUAT NAMAMU BURUK DI BI CHECKING, SEBURUK APA?

FROYONION.COM - Semakin majunya era digital sekarang ini, keberadaan layanan pinjaman online (Pinjol) telah menjadi alternatif cepat bagi banyak orang dalam memenuhi kebutuhan finansial mendesak.

Meski menawarkan berbagai kemudahan terdapat potensi resiko yang tidak bisa diabaikan begitu saja, khususnya, secara finansial dan sosial.

Akibatnya, kini banyak anak muda yang terbelenggu mulut manis pinjol dan akhirnya terlena hingga punya tunggakan pinjol dari ratusan ribu rupiah hingga ratusan juta rupiah.

Tunggakan utang pinjol, walaupun jumlahnya kecil hanya ratusan ribu rupiah ternyata dapat berdampak negatif pada reputasi dan status kredit seseorang di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK, sebelumnya dikenal sebagai BI Checking

SLIK merupakan suatu sistem informasi yang diawasi oleh OJK guna mendukung pelaksanaan tugas pengawasan dan pemberian informasi di sektor keuangan.

Fungsinya meliputi memperlancar proses pendanaan, implementasi manajemen risiko kredit atau pembiayaan, evaluasi kualitas debitur, pengelolaan SDM di institusi yang melaporkan data ke SLIK, verifikasi kerjasama antara institusi pelapor SLIK dengan pihak ketiga, serta meningkatkan integritas dalam industri keuangan.

Bagi debitur, ada kemungkinan untuk meminta Informasi Debitur atas nama mereka sendiri dari OJK atau dari institusi pelapor SLIK yang telah memberikan fasilitas pendanaan kepada debitur yang bersangkutan.

Oleh karena itu, jika ada tunggakan dalam penggunaan layanan kredit, hal tersebut akan berdampak pada penilaian kredit individu yang terkait.

BACA JUGA: PINJOL DAN PAYLATER: MEMBANTU ATAU MEMBUNUH?

Banyak kerugian yang diakibatkan ketika seseorang memiliki tunggakan pay letter, salah satunya adalah mereka akan kesulitan dalam mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Friderica Widyasari Dewi mengatakan bahwa penting bagi anak muda untuk memperhatikan hal ini sebab utang pay later ini akan merugikan walaupun hutang yang dimiliki hanya senilai ratusan ribu saja.

“PayLater ini sudah nyata banget. Beberapa bank kemarin mengeluhkan ke kami, anak- anak muda banyak yang harusnya ngajuin KPR rumah pertama, tapi nggak bisa karena ada utang di PayLater. Itu kadang Rp300 ribu, Rp400 ribu, kemudian jelek kan kredit score-nya,” papar Friderica Widyasari Dewi dikutip dari Antara oleh Froyonion.com, Jumat 25 Agustus 2023.

RUSAK REKAM JEJAK PENCARI KERJA

Tak hanya itu, memiliki utang di layanan pinjaman online juga memiliki potensi untuk merusak rekam jejak seorang pencari kerja, bahkan sampai memasukkannya ke dalam daftar hitam.

Praktik ini menjadi semakin umum karena ternyata pengecekan semacam ini telah diadopsi oleh banyak perusahaan di Indonesia.

Hal ini dilakukan untuk menilai apakah para calon karyawan mereka memiliki masalah finansial dengan lembaga keuangan.

Dalam sebuah pengakuan oleh akun Twitter @kawtuz, terungkap setidaknya ada 5 orang fresh graduate yang mencoba mendaftar di tempat kerjanya telah mengalami kegagalan dalam proses seleksi karena hasil pemeriksaan BI Checking

“Gilaaa, 5 orang freshgrad daftar di kantor tempatku kerja, kelimanya gak ada yang lolos karena BI Checking Kol 5, uwaww,” tulisnya.

Semantara itu, Tadjudin Nur Effendi, seorang pakar sumber daya manusia dari Universitas Gadjah Mada (UGM), berpendapat bahwa langkah-langkah seperti ini patut diambil oleh perusahaan guna memastikan bahwa calon karyawan memiliki tanggung jawab terhadap pengelolaan keuangan mereka.

Dengan cara ini, perusahaan berharap dapat meminimalkan risiko dampak negatif yang mungkin timbul di masa mendatang.

Reputasi keuangan seseorang dapat memberikan pandangan tentang karakter dan disiplinnya dalam mengelola aspek-aspek penting dalam kehidupan.

Perusahaan ingin memastikan bahwa karyawan yang mereka rekrut memiliki kemampuan untuk mengelola finansial dengan baik, sehingga dapat dipercaya untuk menjalankan tanggung jawab dalam pekerjaan mereka.

BACA JUGA: RATUSAN MAHASISWA IPB TERJERAT PINJOL GARA-GARA INVESTASI BODONG, PENTINGNYA MEMAHAMI KONSEP INVESTASI

Selain itu, dampak dari memiliki catatan buruk dalam urusan finansial juga bisa mencerminkan kurangnya keterampilan manajemen keuangan yang mendasar.

Karyawan yang memiliki masalah keuangan dapat menghadapi tekanan ekstra, yang dapat mengganggu fokus dan produktivitas mereka di tempat kerja. Ini berpotensi merugikan perusahaan dalam jangka panjang.

Dengan adanya kecenderungan ini, semakin penting bagi individu untuk mempertimbangkan secara serius dampak dari menggunakan layanan pinjaman online tanpa pertimbangan matang.

Selain potensi risiko finansial, ada risiko reputasi yang dapat mempengaruhi peluang karier seseorang. Sebelum mengambil keputusan untuk memanfaatkan layanan pinjaman online, penting untuk memahami sepenuhnya konsekuensi jangka panjangnya dan menjaga kewajiban finansial dengan bijaksana.

Menggunakan layanan Pinjol dalam kondisi darurat tertentu mungkin saja diperlukan, tetapi sangat penting untuk tidak terlena oleh kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan.

Tunggakan utang Pinjol, sekecil apapun jumlahnya, dapat mengakibatkan masalah yang lebih besar pada masa depan, baik secara finansial maupun reputasi.

Penting bagi kita semua untuk berpikir dua kali sebelum mengambil pinjaman dan selalu menjaga kewajiban finansial dengan penuh tanggung jawab.

Nah, jadi buruan cek apakah nama kamu aman. Caranya gampang banget kok, ada dua cara yang bisa kamu gunakan untuk melihatnya.

Pertama, kamu bisa datang walk in ke kantor OJK, membawa semua dokumen yang diperlukan seperti KTP untuk WNI atau paspor untuk WNA dalam kasus debitur perorangan. Jika ada kuasa, maka surat kuasa juga perlu disertakan.

Kedua, pemohon SLIK dapat mengajukan permohonan Informasi Debitur melalui platform daring dengan mengakses aplikasi iDebku OJK yang terhubung melalui laman resmi: https://idebku.ojk.go.id.

Kuy cek sekarang juga. (*/)