Perusahaan petrokimia Dow mengadakan program mulia ingin membangun taman bermain lewat donasi sepatu bekas. Namun, Reuters tidak percaya begitu saja. Mereka turut mendonasikan sepatu ke Dow yang ternyata malah diekspor ke Indonesia.
FROYONION.COM - Pelacak yang terpasang pada sepatu Nike biru menyala dari belakang thrift shop di Batam. Sepatu tersebut awalnya diberikan oleh Reuters kepada Dow Inc untuk disumbangkan. Namun, Dow Inc melakukan penyelewengan dengan mengekspor sepatu tersebut ke Indonesia.
Berawal pada Juli 2022, Reuters menyumbangkan sepatu ke program daur ulang oleh pemerintah Singapura dan raksasa petrokimia Amerika bernama Dow Inc.
Sepatu yang disumbangkan harusnya digiling dan dijadikan sebagai bahan untuk digunakan dalam membangun taman bermain dan lintasan lari di Singapura. Namun, sepatu tersebut malah terlacak di Batam hingga ke Jakarta.
Reuters ingin memastikan apakah sepatu yang mereka kirim bakal betulan digiling sebagaimana tujuan awal program Dow. Lalu Reuters merobek insole sepatu Nike biru yang mereka kirim dan menempatkan pemancar bluetooth di dalamnya.
Pelacak tersebut disinkronkan ke aplikasi smartphone dan menunjukkan ke mana sepatu Nike biru bergerak secara real time. Dalam beberapa minggu, Nike biru telah meninggalkan Singapura menuju ke kota Batam. Selain memasang pada pelacak biru, Nike juga memasang pelacak ke 10 pasang sepatu tambahan untuk mendapatkan data yang lebih meyakinkan.
Namun, hasilnya nihil. Tak satupun sepatu yang mereka kirim diubah menjadi taman bermain atau trek lari. Sepatu-sepatu yang diberi pelacak berakhir di tangan Yok Impex Pte Ltd, eksportir barang bekas Singapura. Semua sepatu lalu berpindah dari Singapura ke Indonesia.
Tiga sepatu (termasuk Nike biru) tersebar di Batam dan Jakarta. Empat pasang sepatu terlihat terus bergerak di Indonesia ke lokasi yang jauh untuk ditelusuri Reuters. Empat sepatu lainnya berhenti mengirimkan sinyal begitu memasuki Indonesia. Lalu ke mana satu sepatunya lagi?
Sepatu Reebok putih terakhir terlacak masih berada di Singapura. Sayangnya bukan terlacak berada di Dow Inc untuk diolah, tapi di di proyek perumahan umum. Reuters mendatangi lokasi tersebut. Namun, mereka tidak dapat menemukan Reebok Putih tersebut.
BACA JUGA: INI SEPATU TERBARU KEVIN DURANT YANG BAKAL RELEASE DI INDONESIA
Pada Desember lalu, Reuters mengikuti pelacak hingga ke Pertokoan Cipta Prima, Batam. Reuters melihat lusinan thrift shop di area yang sama. Mereka melihat alas kaki dimasukkan ke dalam karung bertuliskan "Yok Impex," bersama dengan logo lumba-lumba perusahaan Singapura.
Ketika melacak Nike biru, sepatu tersebut tidak dipajang di sana. Mereka menggunakan aplikasi supaya pemancar pada sepatu mengeluarkan bunyi bip.
Wartawan Reuters pun mengikuti suara tersebut hingga ke bagian belakang toko dan menemukan Nike biru di sana lalu membelinya kembali seharga 180.000 rupiah ($12). Sepatu lainnya mereka temukan dan membelinya kembali seharga 120.000 rupiah ($8).
Sebelumnya, ketika melacak sepatu New Balance berwarna pink dan oranye, terlihat melalui pelacak bahwa sepatu tersebut sudah bergerak pada 10 Oktober 2022 menuju ke kota Jakarta lewat kota Medan.
Pada 1 November 2022, dua wartawan Reuters menyusuri mal di Jakarta untuk menemukan sepatu lainnya. Mereka menemukannya menemukannya di sebuah toko sempit di lantai tiga. Sneaker yang baru dibersihkan dan dilengkapi dengan sepasang tali baru mereka beli kembali seharga 300.000 rupiah ($20).
Pada 22 Februari 2023, Dow mengatakan dalam pernyataan email kepada Reuters bahwa penyelidikan telah selesai, dan hasilnya: Yok Impex akan dikeluarkan dari proyek tersebut secara efektif pada 1 Maret 2023.
Mengutip dari Reuters, tidak menjelaskan mengapa eksportir pakaian bekas bisa terlibat. Kini mitra program tersebut sedang mencari perusahaan lain untuk mengumpulkan sepatu donasi tersebut.
“Mitra proyek tidak akan memaafkan penghapusan atau ekspor sepatu tanpa izin yang dikumpulkan melalui program ini dan tetap berkomitmen untuk menjaga integritas proses pengumpulan dan daur ulang,” demikian pernyataan yang dikeluarkan Dow atas nama semua sponsor.
Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Veri Anggrijono mengatakan kepada Reuters bahwa pasar impor pakaian bekas ilegal di Indonesia bernilai jutaan dolar setahun. Importir bisa dijerat undang-undang perdagangan dan perlindungan konsumen yang berujung pada denda dan masuk penjara. Sejauh ini satu-satunya tindakan yang dia lakukan adalah mencabut izin impor, menyita dan menghancurkan pakaian bekas.
Pedagang thrift shop di Batam mengatakan pada Reuters bahwa mereka membeli bal sepatu tanpa mengetahui kualitas isinya. Tidak jarang mereka membuang setengah dari sepatu yang mereka terima karena sepatu tersebut tidak cukup bagus untuk dijual. (*/)