Video bokep viral kebaya merah akhirnya sampai ke aparat keamanan. Pelaku di balik video viral tersebut pun akhirnya ditangkap di Surabaya, tidak lama sebelumnya, Siskaeee baru saja keluar dari Lapas.
FROYONION.COM - Fransiska Candra Novitasari atau Siskaeee baru saja keluar dari Lembaga Pemasyarakatan kelas II B Yogyakarta. Lalu kini video bokep “kebaya merah” pun viral.
Genre video bokep kebaya merah adalah “role play”. Pada video tersebut, satu orang berperan sebagai staf hotel dan satunya lagi sebagai pelanggan hotel.
Genre role play ini cukup diminati banyak orang. Di Brasil misalnya, data dari Pornhub menunjukan bahwa genre role play (61%) berada di peringkat keempat, setelah genre lokal (994%) yang menjadi favorit warganya, kedua yaitu transgender (98%), dan ketiga adalah cosplay (65%).
Siskaeee dikenakan UU ITE dan porongrafi lalu divonis hukuman penjara 1 tahun dan denda 250 juta rupiah. Pelaku kebaya merah inisial ACS dan AH pun sama, dia dikenakan UU ITE dan pornografi lalu didakwa 5 tahun penjara.
Sampai saat ini, pilihan profesi sebagai kreator konten dewasa masa banyak ditemui lantaran dinilai sebagai pekerjaan yang easy money.
Setiap profesi memiliki kesulitannya masing-masing. Namun, menjadi kreator konten dewasa dinilai bisa meraup penghasilan dengan angka yang cukup besar.
Motif atas pilihan menjadi kreator konten dewasa pun beragam. Mengutip dari Detik, pelaku kebaya merah mengaku bahwa hasil penjualan video bokep tersebut untuk membiayai kebutuhan sehari-hari.
Khusus untuk video bokep kebaya merah yang sedang viral, ACS dan AH mengaku bahwa video tersebut adalah pesanan oleh klien dengan genre role play bertema resepsionis hotel. Pemesanan dilakukan lewat media sosial Twitter pelaku yaitu @aintursivt dan @meamUra.
BACA JUGA: NONTON BOKEP BIKIN BAHAGIA?
Bisnis video bokep kerap dinilai sebagai bisnis yang bagus lantaran marginnya tinggi. Mengutip dari Big Think, industri ini menghasilkan lebih dari $60 miliar per tahun di seluruh dunia (lebih dari dua kali lipat pendapatan Google per tahunnya).
Video bokep pun bukan sesuatu yang baru-baru amat. Sejak film pertama diputar pada 1895, sekitar 2 tahun kemudian video bokep pertama langsung rilis. Lalu orang-orang mulai mengikuti jejaknya untuk membuat video bokep.
Lalu pada kasus penangkapan pelaku kebaya merah kemarin, sebetulnya yang bikin video bokep di Indonesia ada banyak. Namun, yang ditangkap hanyalah pelaku video bokep kebaya merah.
Pelaku pembuat video bokep lainnya kurang lebih memiliki motif yang umum, seperti kebutuhan ekonomi, gaya hidup, maupun sekadar kepuasan pribadi.
Setiap orang memang bisa menjadi kreator konten. Cukup dengan membuat video dan membagikannya ke media sosial, lo udah bisa menyebut diri lo sebagai kreator konten.
Hal itu tentu kedengarannya mudah, tapi proses produksinya ternyata tidak semudah kedengarannya. Lo harus menyusun ide dan tema, lalu menulis stori, setelah itu produksi dan editing. Belum lagi konten video yang lo upload pun belum tentu langsung viral.
Akhirnya banyak orang mencoba peruntungan dengan membuat konten video bokep. Menggunakan teori supply dan demand; selama ada demand berupa hawa nafsu, supply berupa video bokep diperkirakan bakalan terus laku.
Lo tentu tetap bisa dapat duit dari bikin konten video bokep. Namun, kalau lo perhitungkan ke depannya untuk jangka panjang, profesi sebagai kreator konten video bokep tentu enggak bakal bisa lo masukin ke CV ataupun portofolio.
Keputusan untuk membuat karya dengan tema tertentu, misalnya video bokep kayak kebaya merah, secara langsung akan mem-branding diri lo sebagai adult filmmaker. Lo pun enggak bisa lepas dari nilai dan norma masyarakat di sekitar lo, termasuk teman dan keluarga lo. Pilihlah profesi yang bisa lo terima konsekuensinya, Civs. (*/)
BACA JUGA: COWOK RELIGIUS LEBIH SERING NONTON VIDEO BOKEP, EMANGNYA IYA?