Populix merilis laporan dan memprediksi puncak liburan akhir tahun justru tidak terjadi di akhir Desember, melainkan awal Januari 2025. Yogyakarta jadi destinasi utama, disusul oleh Bandung dan Bali.
FROYONION.COM - Semakin mendekati penghujung tahun, nuansa libur Natal dan Tahun Baru 2025 semakin kuat terasa. Sebagian besar orang sudah mempersiapkan rencana liburan.
Namun di tahun ini ada perubahan tren liburan akhir tahun. Hal tersebut diungkap oleh Populix, perusahaan riset dari Indonesia, berdasarkan data yang mereka temukan di lapangan.
Populix memprediksi peningkatan arus liburan akhir tahun akan mulai terjadi pada minggu terakhir. Dan justru baru akan mencapai puncaknya pada minggu pertama Januari 2025.
BACA JUGA: RUMAH GEMUK BALI: DESTINASI PIKNIK DALAM RUMAH KACA DENGAN PEMANDANGAN ALAM
Selain itu terungkap juga bahwa mayoritas pelancong cenderung menghabiskan waktu lebih singkat dibanding tahun sebelumnya.
Pada akhirnya, hal tersebut juga berpengaruh pada jumlah pengunjung di destinasi wisata tujuan liburan para pelancong ini.
Temuan ini diungkapkan Populix dalam laporan berjudul Understanding The 2024 Year-End Holidays.
Laporan tersebut merupakan hasil penelitian terhadap lebih dari 1.000 orang responden, yang didominasi oleh karyawan usia muda yang masih lajang dan orang-orang dari kalangan menengah ke atas.
BACA JUGA: WIDAYAT, SEORANG MAESTRO YANG SEDANG BERJUANG UNTUK EKSISTENSI KETOPRAK RADIO DI YOGYAKARTA
Saat ditanya kapan mereka akan mulai berlibur di tahun ini, sekitar 19% responden menjawab akan mulai berlibur di minggu ketiga Desember.
Peningkatan baru mulai terjadi di minggu setelahnya. Sebanyak 38% responden mengaku akan mulai berlibur pada minggu keempat Desember.
Arus liburan justru baru mencapai puncaknya di awal tahun. Mengalami peningkatan sekitar 9% dibandingkan tahun sebelumnya, sebanyak 42% responden memilih untuk mulai berlibur pada minggu pertama Januari 2025.
Indah Tanip, VP of Research Populix mengungkapkan alasan di balik perubahan tren liburan akhir tahun ini.
“Salah satu faktor yang memengaruhi perubahan tren ini adalah posisi hari libur Natal dan Tahun Baru yang jatuh di pertengahan minggu,” jelas Indah Tanip.
Hal ini menyebabkan sebagian pekerja memilih untuk menunda liburannya, karena beberapa masih harus masuk kerja.
“Oleh sebab itu, sebagian pekerja masih harus bekerja di tanggal 27 dan 30 Desember, yang akhirnya mendorong mereka untuk mulai berlibur di awal tahun,” tambah Indah.
Tak hanya itu saja, posisi hari libur Natal dan Tahun Baru ini juga mempengaruhi lama waktu berlibur para pelancong yang cenderung lebih singkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Responden yang berencana akan berlibur selama empat hingga tujuh hari, berjumlah sekitar 39%. Jumlah ini lebih rendah 9% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sedangkan responden yang berencana akan berlibur selama tiga hari atau kurang malah mengalami peningkatan sekitar 8% menjadi 39%.
Peningkatan jumlah pelancong yang menghabiskan liburan dengan waktu mepet, juga memengaruhi destinasi wisata yang akan mereka kunjungi.
Alhasil, destinasi wisata domestik menjadi pilihan utama para pelancong, sehingga mencatatkan peningkatan jumlah pengunjung dibandingkan tahun sebelumnya.
Salah satu kota destinasi wisata yang ramai menjadi incaran adalah Yogyakarta.
“Selain itu, pada penelitian kali ini kami juga menemukan peningkatan wisatawan domestik yang berencana berlibur ke Yogyakarta,” ungkap Indah Tanip.
Berdasarkan hasil laporan Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, bahwa di bulan Oktober lalu lonjakan wisatawan domestik sudah mulai terjadi.
“Temuan ini sejalan dengan laporan Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta yang mengungkapkan jumlah kunjungan di bulan Oktober 2024 saja sudah mencapai 8,7 juta wisatawan. Angka ini melonjak dari perkiraan sebelumnya yang hanya 5 juta kunjungan saja,” sambung Indah.
Meski begitu, tak hanya Kota Gudeg saja yang menjadi incaran sebagian besar responden (33%). Melainkan juga kota-kota lainnya yang menjadi langganan liburan.
Misalnya Bali yang mencapai 23% responden. Disusul kemudian Bandung (22%), Malang (14%) dan terakhir Bogor (10%).
Sedangkan untuk destinasi mancanegara, meskipun mengalami penurunan tren sekitar 5% dari tahun sebelumnya, 17% responden masih memilih Negara Jepang.
Kemudian disusul Singapura (14%), Korea Selatan (12%), Malaysia (10%), dan Thailand (7%).
Itulah informasi tentang perubahan tren liburan akhir tahun 2024 ini berdasarkan laporan dari Populix. (*/)