Menjadi film dokumenter Netflix yang paling banyak ditonton hingga detik ini, ‘Tinder Swindler’ rupanya menjadi berkat bagi banyak orang dengan menyadarkan bahwa penipuan skema Ponzi bisa terjadi dengan banyak cara.
FROYONION.COM - Udah nonton film dokumenter Netflix terbaru berjudul Tinder Swindler? Menjadi perbincangan hangat selama satu minggu terakhir, film dokumenter karya sutradara Felicity Morris yang juga memproduseri salah satu film dokumenter Netflix, Don’t F**k With Cats.
Kepiawaian Morris dalam membuat film dokumenter tak perlu diragukan lagi. Itulah sebabnya, karyanya kali ini turut viral dan kerap jadi perbincangan netizen.
Mengangkat kisah nyata tentang lelaki asal Israel, Simon Leviev, yang kemudian diketahui sebagai penipu ulung yang udah menipu banyak perempuan yang ia temui lewat aplikasi dating, Tinder.
Premisnya, Simon ini diceritakan bertemu dengan perempuan bernama Cecille Fjellhøy melalui Tinder. Mereka berdua sama-sama swipe right dan akhirnya meneruskan perbincangan ke WhatsApp.
Hari demi hari, Simon terus membanjiri Cecille dengan kata-kata romantis. Cecille yang emang udah lama melajang pun akhirnya jatuh hati kepada Simon. Apalagi setelah Simon mengajaknya naik private jet, nginep di hotel bintang 5, makan-makan mewah, dan menunjukkan segala kemewahan yang tampaknya ia miliki sebagai anak dari ‘Raja Berlian’ asal Israel.
Tapi kayak kata pepatah, sepandai-pandainya tupai melompat pasti jatoh juga, Simon akhirnya ketahuan kalo dia adalah penipu ratusan ribu dollar dengan modus cinta ke banyak cewek. Nggak cuma Cecille, perempuan lain bernama Pernilla Sjöholm dan Ayleen Charlotte juga jadi salah dua perempuan yang kena tipu muslihatnya Simon.
Simon Leviev juga diketahui hanya salah satu nama samaran yang dipake sama Shimon Yehuda Hayut, nama asli cowok dengan brewok tipis nan klimis tersebut.
Di akhir film dokumenter ini juga ditampilkan beberapa informasi tambahan mengenai Shimon. Kabarnya, setelah ditangkap di Finlandia karena ketahuan ngibulin petugas pake paspor palsu, ia dijatuhi hukuman penjara selama 15 bulan.
Tapi, ia dibebaskan setelah 5 bulan karena berkelakukan baik dan pandemi Covid-19 yang dikhawatirkan merebak di dalam sel penjara. Kabarnya dia juga udah punya pacar baru yaitu seorang model asal Israel.
Nonton film Tinder Swindler di Netflix rasanya sulit untuk percaya kalo kasus ini nyata dan masih berlanjut.
Tapi, Shimon hingga saat ini diketahui masih sebagai pria bebas yang berkeliaran di Israel. Jadi yah, masih ada kemungkinan kalo akan ada korban-korban lain yang harus ngutang ratusan ribu dolar karena jatuh cinta sama cowok ini.
Apa yang terjadi di film dokumenter ini ternyata udah kerap terjadi di kehidupan nyata juga. Di dalam dokumenter, disebutkan kalau penipuan yang dilakukan Shimon disebut juga penipuan skema Ponzi.
Dilansir dari Otoritas Jasa Keuangan, penipuan skema Ponzi adalah modus investasi palsu yang menawarkan keuntungan kepada investor dari uang mereka sendiri atau uang investor berikutnya.
Penipuan skema Ponzi ini juga udah banyak ditemukan di Indonesia. Misalnya seperti kasus Sunton Capital yang sempat viral tahun lalu dan merugikan banyak orang karena investasi bodongnya.
Di Indonesia, modus penipuan satu ini bukan lagi cara baru karena kasusnya udah ada dari tahun 1990-an. Walaupun begitu, ada beberapa cara supaya kita tetep waspada. Umumnya, penipuan dengan modus Ponzi selalu punya pola, yaitu:
Segera hubungi kontak di atas kalau menemukan investasi mencurigakan dengan ciri-ciri skema Ponzi. (Foto: Otoritas Jasa Keuangan)
Walau film Tinder Swindler ini kabarnya menuai banyak tuntutan terutama dari orang-orang yang disebutkan dalam film tersebut, tapi nyatanya film dokumenter satu ini berhasil buat kita jadi teredukasi dan lebih aware tentang sekitar kita.
Mumpung bentar lagi Hari Valentine, buat lo para jomblo yang desperate for love, boleh kok cari-cari doi di dating apps. Tapi tetep waspada ya. Kayak kata orang tua, bibit, bebet, dan bobot jodoh itu penting! (*/)