Lifestyle

APAKAH AKSI ‘GOSOK-GOSOK’ PAMUNGKAS MERUPAKAN BENTUK DARI FAN SERVICES?

Baru-baru ini Pamungkas ngelakuin tindakan yang doi anggep sebagai fan services. Berangkat dari curiosity yang gua miliki, gua pun mencoba mencari apa itu fan services dan  sekaligus untuk menjawab pertanyaan “apakah yang dilakukan Pamungkas adalah bentuk dari fan services?

title

FROYONION.COM - Beberapa waktu lalu, salah satu penyanyi solois Indonesia yaitu Pamungkas ngelakuin suatu bentuk aksi yang dianggapnya sebagai bentuk “fan services” dengan cara menggosokan smartphone penggemarnya ke area vitalnya saat doski lagi manggung. 

Dari adanya aksi tersebut, gua pun mencoba menggali makna fan services di dunia hiburan. Tujuannya adalah untuk mengkonfirmasi, apakah yang dilakukan oleh Pamungkas merupakan bentuk dari fan services? 

Sebelumnya, beberapa dari lo mungkin belom paham apa itu fan services nih Civs. Singkatnya, fan services adalah tindakan yang dilakukan oleh seorang produser/penulis/atau sosok yang memiliki pengaruh di mana mereka melakukan suatu tindakan yang diinginkan oleh para fans. Dengan kata lain, lo memberikan suatu hal yang diingkan oleh fans lo. 

Hal seperti fan services ini cukup awam di dunia hiburan, tapi secara spesifiknya lebih sering diimplementasikan di anime, manga, dunia idol, ataupun Drakor. Sebagai contoh, gua bakal memberikan bentuk-bentuk fan services di anime, manga, dunia idol, dan Drakor. 

FAN SERVICES DI ANIME, MANGA, IDOLING, DAN DRAKOR 

Implementasi dari fan services dalam anime dan manga setingkali kita jumpai. Misalnya, para mangaka akan membuat cerita dalam manganya sesuai dengan apa yang fans harapkan, atau scene-scene anime yang dibuat atau diproduksi sesuai dengan apa yang fans harapkan. Tujuannya adalah untuk memberikan apa yang fans inginkan agar mereka mau terus membaca atau menonton manga atau anime yang sedang dikerjakan. 

Kemudian fan services dalam dunia Idoling juga memiliki beberapa kesamaan dengan yang ada di anime dan manga. Tujuan dari fan services dalam dunia idoling juga ialah untuk memenuhi keinginan dari para fansnya dengan harapan para fans ini akan terus membeli produk dari brand atau Idol tersebut. 

Yang membedakannya adalah penerapannya. Kalau, di anime atau manga bentuk fan service tidak dilakukan dalam kontak fisik, karena gimana caranya kita berinteraksi dengan sosok fiksi dan dua dimensi? 

Fan services di dunia Idoling nyatanya dilakukan dengan cara melakukan kontak fisik. Dan, inilah yang akhirnya menjadi nilai jual dari dunia idoling, entah idol J-Pop atau K-Pop bentuk implementasi dari fan services kurang lebih sama. Para fans diberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan idolanya secara langsung. 

Bentuk-bentuk interaksi secara langsung ini dapat berbentuk kontak fisik seperti handshake atau jabat tangan seperti yang dilakukan oleh Idol Group JKT48 atau 48 grup lainnya, fan meet seperti yang dilakukan oleh Idol-Idol K-Pop, foto bersama, sampai ke berpelukan. 

Kemudian, di Drakor sendiri juga memiliki approach yang kurang lebih sama dengan fan services dalam anime, manga, ataupun dunia IdolingFan services yang diberikan dalam Drakor dapat berupa alur cerita yang dibuat sesuai dengan keinginan fans, penciptaan chemistry antar pemain sesuai dengan apa yang diingkan fans, sampai fan meet yang dilakukan guna menarik perhatian dari para fans dan orang awam.

Dari sini mestinya lo paham Civs, garis besar dari fan service adalah memberikan suatu hal yang para fans inginkan. Di sisi lain, fan services ini bisa juga menjadi boomerang. Karena kalau semuanya bertumpu sesuai dengan keinginan fans pastinya para fans pun jadi malas dan bisa-bisa mereka merasa hanya diperalat guna kepentingan dan keuntungan pribadi dari idolanya saja. 

APAKAH YANG DILAKUKAN PAMUNGKAS MERUPAKAN FANSERVICES?

Sekarang kita sama-sama tahu apa itu fan services dan tujuan dari fan services itu sendiri. Kita sepakat bahwa, fan services adalah cara seseorang untuk memberikan apa yang fansnya inginkan. Pertanyaannya sekarang adalah, apakah fans Pamungkas memiliki keinginan untuk berinteraksi dengan Pamungkas? Apakah gosok-gosok smartphone di bagian alat reproduksi laki-laki merupakan bentuk dari fan services?

Untuk menjawab semua pertanyaan tersebut, semua kembali ke penonton dalam hal ini kita anggap sebagai fans dari Pamungkas. Apakah fans dari Pamungkas memiliki keinginan untuk berinteraksi dengan Pamungkas? Tentu dan hal tersebut terlihat jelas, di video kita bisa melihat fans ini secara sadar memberikan smartphonenya ke Pamungkas dan Pamungkas pun menerima smartphone tersebut. 

Secara rasional, alasan lo ngasi smartphone lo ke idola lo adalah lo mengharapkan interaksi antara lo dengan idola lo, engga mungkin lo ngasi smartphone lo ke idola lo dengan tujuan ngasih smartphone lo secara cuma-cuma, itu ga masuk akal. Apa bentuk interaksinya? 

mungkin lo bisa berharap seperti, entah dia nyanyi bareng sambil video bareng lo, foto bareng lo, atau sekadar iseng selfie di smartphone lo. Tapi yang perlu ingat di keadaan tersebut adalah lo cuma bisa berharap, yang akhrinya menentukan apa yang akan dilakukan untuk menjawab bentuk interaksi lo, ya idola lo sendiri. 

Dari sini akan terjawab poin pertanyaan kedua, apakah yang dilakukan oleh Pamungkas adalah bentuk dari fan services? Well, kembali lagi apa yang diinginkan oleh dari fans Pamungkas adalah berinteraksi dengang Pamungkas dengan cara memberikan smartphonenya ke Pamungkas, dan hal itu terwujud dengan cara yang dilakukan oleh Pamungkas. Setidaknya, keinginan berinteraksi tersebut dibayar lunas oleh Pamungkas, dan dilihat dari reaksi fansnya terlihat ekspresi kegembiraan. 

Tapi, apakah cara yang dilakukan oleh Pamungkas adalah cara terbaik? Jelas engga sama sekali. Sebenarnya, masih banyak cara lain yang bisa Pamungkas lakuin untuk memberikan fan services, mulai dari video nyanyi bareng, selfie, atau hal-hal lain yang setidaknya masuk di logika dan ga memberikan tindakan yang “questionable”

Mungkin apa yang dilakuin oleh Pamungkas adalah bentuk adrenaline rush doi ketika manggung. Tapi balik lagi, apakah ngelakuin hal tersebut di depan publik adalah hal yang terbaik? Gua rasa engga sama sekali.

Memang, panggung atau stage adalah tempat bebas berkreasi seorang musisi atau performer. Tapi, setidaknya lo harus bisa bertanggung jawab atas kebebasan tersebut. Emang dari “fan services” Pamungkas ini ga ada yang dirugikan dan kalau bicara moral setiap orang punya kadar moralitas yang berbeda, tapi mungkin lo semua sepakat kalau apa yang dilakukan oleh Pamungkas di panggung kemarin bikin lo ngomong atau ngebatin kata “hah?”. Karena ya aneh dan apa yang doi lakukan emang nimbulin banyak pertanyaan.

Well, kesimpulannya adalah, gua setuju kalau apa yang dilakukan oleh Pamungkas adalah bentuk dari “fan services” karena keinginan fans dari Pamungkas untuk berinteraksi dengan Pamungkas tercapai. 

Namun, gua ga setuju dengan bentuk fan services yang Pamungkas lakuin, dan rasanya masih banyak cara lain untuk memberikan fan services yang memorable untuk fansnya. Dan setelah video tersebut berEdar, gua rasa “fan services” yang dilakuin oleh Pamungkas ga cuma berbekas di fansnya aja, tapi ke kita semua. (*/)

BACA JUGA: BIRDY DAN THE BLUEBIRD: INDIKASI PLAGIASI DALAM SINGLE BARU PAMUNGKAS

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Radhytia Rizal Yusuf

Mahasiswa semester akhir yang hobi menonton anime dan memiliki ketertarikan dalam berbagai budaya populer seperti, anime, J-pop, K-Pop