Kreatif

PULANG KE TANAH AIR, ANIMATOR DISNEY ASAL INDONESIA BERCERITA TENTANG 'WISH' YANG MENJADI NYATA

Associate  Production Designer Disney Animation Studios, Griselda Sastrawinata Lemay sambangi Indonesia untuk bercerita tentang bagian dari karya terbarunya di film “Wish”.

title

FROYONION.COM - Animator berbakat asal Indonesia Griselda Sastrawinata Lemay hadir di tengah-tengah pecinta film animasi Disney di gelaran Disney’s “Wish” Hometown Hero Tour yang berlangsung di Four Season Hotel Jakarta pada Rabu (29/09/23). 

Griselda merasa sangat berterima kasih karena momentum ini menjadi suatu kebanggaan dirinya bisa pulang ke Indonesia untuk membagikan kisah dari rentetan karyanya yang menjadi nyata.

Griselda begitu antusias dalam membagikan cerita perjalanan hidupnya hingga ia bisa bergabung dengan salah satu perusahaan animasi terkemuka dunia yaitu Disney Animation Studios dengan menjadi Associate Production Designer di sana. Ia memperkenalkan karya teranyar milik Disney yaitu film Wish. Melalui film tersebut ia juga menuturkan bahwa wish-nya selama ini telah menjadi nyata.

Sosok Griselda lagi dan lagi telah membuat bangga Indonesia. Kontribusinya begitu nyata dalam karya terbaru milik Disney tersebut. Griselda telah berkontribusi dalam mendesain kostum seluruh karakter di film Wish, termasuk karakter utamanya yaitu Asha dan King Magnifico.

Dirinya menceritakan bahwa film Wish ini begitu spesial dan berbeda. Ia menjelaskan bahwa Wish ini merupakan karya yang terinspirasi dari 100 tahun perjalanan Disney. Maka dari itu dirinya benar-benar mengutarakan cintanya melalui film klasik ini.

BACA JUGA: MEMAHAMI PLURALISME LEWAT FILM DISNEY ‘ELEMENTAL: FORCES OF NATURE’

Griselda menuturkan bahwa dalam prosesnya ia bertanggung jawab  dalam membuat desain kostum semua karakter termasuk karakter utamanya. Ia merancang gambar-gambar 2D hingga terciptanya desain kostum karakter dari film Wish sebagai hasil dari kolaborasinya bersama sang production design.

Karya terbaru ini akan begitu berbeda dari karya Disney sebelumnya dikarenakan cerita dari film Wish ini merupakan cerita awal dari dongeng yang terjadi di film Cinderella dan Pinocchio. Selain itu, gambar dari film Wish juga menggunakan metode watercolor, sehingga membuat begitu berbeda.

Dalam menemukan inspirasi di proses penggarapan film tersebut, Griselda benar-benar mengeksplorasi berbagai sumber material sejarah. Ia mengungkapkan bahwa desain karakter utama Asha merupakan sebuah perpaduan material sejarah Eropa dan Afrika.

“Asha itu ide utamanya adalah siluet dari bapaknya orang Eropa dan mamahnya orang Afrika. Jadi ada perpaduan modern dan tradisional,” tutur Griselda pada Froyonion.com.

Animator perempuan berbakat asal Indonesia ini sudah memiliki bakat menggambar sejak ia kecil. “Saya sudah suka menggambar sejak kecil. Saya  juga berlangganan majalah Bobo dan Nina. Saya suka ikutin gambar-gambar yang ada di majalah itu,” jelas Griselda.

Dari kecil juga sosok Griselda telah punya ketertarikan dengan film hasil produksi Walt Disney yang sekaligus menjadi alasan bagi dirinya bisa sampai pada titik seperti saat ini. “Perjalanan saya dimulai ketika sejak kecil suka menonton film Cinderella dan Sleeping Beauty, hingga saya bermimpi untuk bekerja di Disney,” ujarnya.

Perempuan kelahiran 1982 ini bergabung dengan Disney melalui rentetan perjalanan yang cukup panjang. Keseriusannya dalam mendalami seni itu terbukti dari sosoknya yang merupakan seorang alumnus dari  Art Center College of Design, Pasadena, Amerika Serikat.

Tak hanya serta merta begitu saja ia bisa menjadi bagian Disney. Pasalnya ia harus menunggu selama sepuluh tahun setelah dirinya lulus dari kampus desain ternama di Amerika Serikat tersebut.

Dalam perjalanan karirnya, Griselda sempat menjadi animator magang di DreamWorks Animation, salah satu perusahaan studio animasi yang ikonik dengan logo anak laki-laki memancing di bulan.

Barulah pada tahun 2014 ia akhirnya diterima dan resmi bergabung menjadi bagian dari perusahaan animasi terkemuka tersebut. Kala itu, ia diberikan tanggung jawab sebagai Visual Development Artist.

Berbagai film Disney seperti Frozen, Moana, dan The Last Dragon merupakan beberapa proyek film bagian dari kontribusinya yang ia garap. Griselda punya andil besar dalam menggarap proyek beberapa film tersebut.

Pada film Frozen, ia mempunyai andil dalam merancang kostum desain karakter  Anna. Sedangkan pada film Moana, ia berkontribusi dalam menentukan aksen kain tapa dari Polinesia. Sementara pada garapan film The Last Dragon, sutradara dari animasi tersebut menyuruh Griselda menumpahkan kreativitas dari wayang sebagai latar belakang dari film tersebut.

Pada kesempatan pulang ke Indonesia, ia juga menceritakan suka dan dukanya selama bekerja di Disney. Berbagai kesulitan hingga dirinya pernah mengalami stuck saat menggambar pernah ia lalui.

Namun, sosoknya benar-benar begitu menginspirasi. Ketika dirinya mengalami kebuntuan, ia selalu terus mencoba dan mencoba. Bahkan, ketika ia merasa lelah dikarenakan jam kerja sebagai seorang animator yang tak menentu, Griselda selalu menonton film-film Disney kesukaannya untuk membangkitkan kembali semangatnya.

“Setiap waktu, saya selalu menonton film Disney secara berulang-ulang, all the time. Ketika menonton, saya akan ingat kembali mimpi saya dulu yang ingin bekerja di sini,” ungkap Griselda.

Pada penghujung pertemuannya ia menyampaikan begitu bangganya menjadi bagian dari bangsa Indonesia. “Kita harus bangga jadi orang Indonesia, budaya yang kita miliki sangatlah indah,” tegasnya.

Griselda juga berpesan kepada seluruh yang ingin berkarier bahwa ketika sebuah mimpi ingin menjadi nyata jadilah baik dan lakukan yang terbaik.

“Belajarlah dari yang mendasar, jadilah baik,  do good work and be nice, jadi orang mau kerja sama kita,” Griselda memberikan wejangan.

Hasil karya terbaru dari Disney mengenai film Wish ini akan segera hadir pada November mendatang nanti. Griselda sangat berharap seluruh pecinta film di Indonesia ini bisa menyaksikan persembahan salah satu karya yang begitu luar biasa. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Muhammad Tegar Rayandra

Mengaku akademisi komunikasi yang suka nulis sana-sini. Suka content writing dan public speaking.