Persembahan pertunjukan dari Ufa Sofura, Ucita Pohan, dan Jozz Felix yang sukses membuka mata tentang mencintai diri sendiri. Seluruhnya berlangsung dalam lima babak di galeri Indonesia Kaya, Jakarta.
FROYONION.COM - Mencintai diri sendiri? Bagaimana caranya? Mungkin, pertanyaan di samping mewakili rasa penasaran kita terhadap praktek yang dikenal sebagai self-love. Melalui pementasan Panggung Bicara Tubuh yang terinspirasi dari buku Bicara Tubuh karya Ucita Pohan, pertanyaan tersebut terjawab di sini.
Selama kurang lebih satu jam, penikmat seni disuguhkan penampilan kolaboratif spektakuler yang berangkat dari judul buku tersebut sebagai perwujudan yang berbeda, mulai dari gerak tari tubuh, nyanyian hingga permainan instrumen musik seruling serta harpa.
Selain menyaksikan, penonton diajak untuk berinteraksi secara langsung dengan para penampil, seperti saling bertepuk tangan, berjoget, hingga berdendang.
Diketahui, Panggung Bicara Tubuh bukanlah penampilan untuk pertama kalinya. Sebelumnya, telah ada pameran seni di beberapa kota di Indonesia yaitu Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta.
Pertunjukan Panggung Bicara Tubuh dibintangi oleh Ufa Sofura, Ucita Pohan, dan Jozz Felix serta para pemain lainnya. Berlokasi di auditorium Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta, Sabtu (4/5).
BACA JUGA: MEMAHAMI SELF LOVE UNTUK PELIHARA KESEHATAN MENTALMU
Penampilan ini merajutkan cerita yang disampaikan kepada penonton melalui tarian, narasi, visual, dan musik.
“Seiring dengan sastra yang menjadi tema selama Mei ini, Galeri Indonesia Kaya menghadirkan pertunjukan yang terinspirasi dari buku karya Ucita Pohan dan Jozz Felix yang didedikasikan untuk tubuh yang selama ini menjadi bagian dari diri dan perjalanan hidup,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Galeri Indonesia Kaya.
“Penikmat seni diajak untuk memaknai setiap lekuk tubuh manusia untuk semakin mencintai diri sendiri sehingga dapat menjadi pribadi yang lebih kuat, bijaksana, dan percaya diri melalui tarian, narasi, visual dan musik naratif yang ditampilkan dan membuat pertunjukan ini semakin bermakna,” timpalnya.
Ucita Pohan selaku penulis dan Ufa Sofura selaku koreografer mengungkapkan pementasan ini mengajak penonton untuk menyadari pentingnya terhubung dengan diri sejati dan sebuah manifestasi istimewa yang dituangkan dari buku berjudul Bicara Tubuh.
“Kami harap pertunjukan ini dapat diterima dengan baik oleh para penikmat seni. Selain menghibur, melalui pertunjukan ini Kami juga ingin mengajak para penikmat seni untuk menyadari pentingnya terhubung dengan diri sejati dan memaknai tubuh dengan tingkat kesadaran yang lebih baik dari sebelumnya,” terang Ucita Pohan.
“Pertunjukan ini merupakan sebuah manifestasi yang saya tuangkan kedalam sebuah tarian setelah membaca buku Bicara Tubuh. Pertunjukan ini awalnya akan ditampilkan ke hadapan para penikmat seni sebelum pandemi melanda, dan akhirnya pertunjukan ini dapat terlaksana dengan dukungan dan kerjasama para penampil dan juga crew yang terlibat. Semoga kolaborasi kami dapat diterima dengan baik oleh para penikmat seni,” ucap Ufa Sofura.
Terinspirasi dari buku bertajuk sama yaitu Bicara Tubuh, penampilan memukau ini memiliki lima (5) babak mulai dari rupa, daya, inti, langkah, dan tanda. Pada babak pertama, penonton dihibur tarian yang mengeksplorasi gerak tubuh bagian atas atau kepala.
Di babak yang menjadi pembuka Panggung Bicara Tubuh ini terdiri dari empat orang penari.
Mereka saling mengekspresikan tentang ketidakpercayaan diri mengenai tubuh bagian paling atas yakni wajah, mata, mulut, hidung, telinga, hingga rambut.
Babak ini semakin diperkuat melalui visual yang dijepret oleh Jozz Felix.
Pada babak daya, penonton dikejutkan ketika ruangan tiba-tiba menjadi gelap.
Tak lama muncul Armiya Husein yang memainkan alat musik seruling dan tampil Abby Galabby yang menyanyi dengan vokal indahnya. Babak ini menceritakan tubuh bagian tangan dan juga terdapat penampilan tarian tepuk tangan.
Kemudian penonton disuguhkan alunan melodi harpa nan menyentuh hati dari Nia Aladin dan keindahan gerak tarian balet oleh Kathy Permata.
Di babak inti ini menunjukkan makna dari tubuh bagian tengah. Ekspresi ceria dari para penari juga menambah kesan bahwa manusia mulai percaya diri dengan dirinya di tahap ini.
Di penghujung babak yakni langkah dan tanda, hadir sang penulis, Ucita Pohan yang menampilkan puisi tentang tahap pertumbuhan manusia mulai dari usia bayi hingga dewasa.
Ufa Sofura pun tak mau ketinggalan menari bersama buah hatinya di atas panggung sehingga banyak penonton terkesima dengan karyanya ini.
Di akhir penampilan, penulis tak ingin melewatkan kesempatan untuk bertanya langsung dengan sang penulis terhadap pandangannya, khususnya mengenai generasi muda yang masih malu untuk tampil apa adanya.
Menurut Ucita Pohan, hanya ada satu pesan darinya mengenai tips bagaimana mencintai diri sendiri. Jawabannya adalah selalu menghargai kelebihan lainnya yang kita miliki. Atau dalam arti, bukan hanya bentuk tubuh fisik yang pantas dinilai, namun pikiran dan jiwa juga layak kita hargai.
“Ingat bahwa kamu bukan hanya bentuk tubuh fisikmu. Kamu punya pikiran yang indah dan juga jiwa yang akan selalu menjadi jiwa yang selalu menemanimu. Jadi, jangan pernah berpikir kamu hanya bernilai dari bentuk tubuhmu,” ungkap Ucita Pohan.
Perempuan yang aktif menjadi pembawa acara, penulis, kreator konten, dan penyiar radio ini diketahui berkarier lebih dari 13 tahun di dunia gaya hidup. Selama itu pula, Ucita mulai akrab dengan topik kesehatan mental seperti konsep mindfulness dan salah satunya meluncurkan buku serta menghadirkan pameran tentang pentingnya self-love.
Kalau arti mencintai diri sendiri versi kalian, bagaimana? (*/)