Creative

LAND OF PLEASURE, RESPONS ATAS SENI INDUSTRIAL YANG SERAGAM NAN MEMBOSANKAN

Acara Land of Pleasure di Pasuruan menyuguhkan karya seni kultur underground yang berkutat di seputaran selera musik dan lifestyle.

title

FROYONION.COM - Puluhan karya visual terpajang di sebuah ruangan milik Hi Jeans Cafe yang terletak di Kota Pasuruan tanggal 10 hingga 11 Februari 2024 lalu. Di antara banyaknya karya itu, sebagian besar tampak sangat ganjil. Pameran itu cukup eksentrik.

Hampir seluruhnya, adalah gambar dengan objek yang tidak terlalu jelimet seperti yang ditampilkan pada pameran seni rupa pada umumnya di kota ini. Namun yang khas di sana, meskipun objeknya tampak sederhana, tapi konsepnya cukup pantas disebut “terlampau aneh”.

Pameran bertajuk Land of Pleasure itu menampilkan karya seni rupa dari tiga seniman dengan karakter masing-masing. Russian criminal style adalah karakter yang diusung oleh SP Anijng, seniman asal Russia. Sedangkan dua lainnya, dari Pasuruan sendiri. Mongs Tattoos dengan karakter western style, dan Blitzkriegbong dengan karakter collage style

Kami mewawancarai Iqbal Fahrio, seseorang dibalik nama pena Blitzkriegbong. Pria berusia 28 tahun itu, patut diacungi jempol. Karena disela-sela kesibukannya sebagai buruh yang melelahkan, masih sempat-sempatnya untuk berkarya. Ia sering terlibat dalam agenda saling sokong dengan berbagai kelompok kreatif di Pasuruan.  

Iqbal Fahrio menjelaskan alasannya berkolaborasi membuat acara ini untuk menyuguhkan karya seni yang ia sebut sebagai karya yang bertumpu pada kultur underground yang berkutat di seputaran selera musik dan lifestyle.

College art yang dibuat oleh Rio. (Sumber: @masjebe_)
College art yang dibuat oleh Rio. (Sumber: @masjebe_)

“Selain eksistensi berkarya, pameran ini dibuat untuk menjadi Introduce bagi mereka yang bosan dengan seni industrial yang seragam. Dan pasti tidak seserius biasanya, kami lebih seperti berkarya untuk bersenang-senang,” kata laki-laki yang akrab disebut Rio itu. 

Pameran ini memakai beragam media. Setiap artis punya media yang berbeda. Blitzkriegbong dan SP Anjing memakai media print on paper. Mongs Tattoos menggunakan media arches paper dengan watercolor ink untuk membuat desain yang bercorak flash tattoo

Bagi Mongs Tattoos dan Blitzkriegbong ikut dalam pameran adalah aktivitas yang cukup asing bagi mereka. Apalagi membuat acara pameran. Namun tekad yang mendorong mereka untuk membuat pameran karena ingin mengabadikan marka perjalanan hidup mereka di tahun naga yang baru ini.

Itu sebabnya, poster dalam pameran ini menampilkan sosok naga, yang dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa sebagai simbol kekuatan dan kesuksesan. 

“Lebih menjadi reminder untuk kami dan seniman-seniman lain yang belum menampakkan wajah ke permukaan agar mereka lebih berani menjadi murni berkarya dan merayakan nya. Lakukan atau tidak sama sekali,” pungkas Rio. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Ugik Endarto

Pegiat di Perpustakaan Jalanan Wahana Baca juga berkecimpung di Metallagi.com