Creative

GUYUB RUPA 10: PAMERAN SENI RUPA YANG SUDAH MENJADI TRADISI

Tak cuma sebagai festival seni rupa, Guyub Rupa 10 juga menjadi wadah pegiat seni se-Jawa dan Bali.

title

FROYONION.COM - Berawal dari obrolan-obrolan mahasiswa seni rupa tentang seni, Guyub Rupa 10 akhirnya menjadi salah satu event pameran seni rupa tahunan yang rutin diadakan setiap tahun di Universitas Negeri Semarang. 

Pameran yang diselenggarakan tanggal 12-22 Mei 2023 di gedung Galeri Seni Rupa B9 ini dilatarbelakangi dari keinginan mahasiswa seni rupa yang berkumpul dan kemudian menjadi kegiatan tahunan bernama Guyub Rupa. 

Guyub Rupa 10 menjadi wadah bagi para pegiat seni se-Jawa dan Bali dalam memvisualisasikan berbagai karya seni yang layak untuk diapresiasi.

“Guyub Rupa adalah sebuah event besar tahunan yang diselenggarakan oleh mahasiswa seni rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang dalam bentuk festival seni rupa,” ungkap Zulfa Muhammadi, Ketua Guyub Rupa 10.

Walaupun sempat vakum selama 2 tahun dikarenakan pandemi Covid-19, pada tahun ke-10 ini Guyub Rupa mengusung ide yang berbeda dari event Guyub Rupa terdahulu. 

Guyub Rupa 10 kali ini menggandeng street artists dengan tujuan mendekatkan seni ke khalayak umum. Hasil karya yang ada di event Guyub Rupa bukan hanya terbatas dari mahasiswa seni rupa Unnes saja, namun juga mengundang seniman seluruh Indonesia lintas disiplin kampus dengan jalur seleksi atau kurasi. 

Di dalam pameran seni rupanya, Guyub Rupa 10 juga mengundang beberapa seniman professional seperti Sirin Farid Stevy, Gindring Waste, Danni Febriana, Kokoh Nugroho, Arief Hadinata, dan beberapa seniman yang ada di Semarang.

“Dalam festival seni ini meliputi serangkaian acara seperti pameran seni rupa, forum discussion, exhibition tour for kids, music performance, branding local market, dan hiburan lainnya,” tambahnya.

Guyub Rupa selalu selalu memiliki isu yang diangkat menjadi tema setiap tahunnya dan Guyub Rupa tahun ini mengangkat tema Re-Planning. Event pameran yang mengusung tema “Re-Planning” ini disajikan dalam bungkus yang menarik. Re-planning sendiri dimaknai sebagai upaya untuk melibatkan diri dalam menata ulang situasi yang ada agar berjalan dengan sebagaimana mestinya. Pameran ini menggelorakan kita untuk belajar dari apa yang sudah terjadi, berusaha semaksimal pada masa ini, dan mengupayakan harapan di masa depan.

Selain serangkaian acara yang menarik untuk diikuti tadi, event ini juga memiliki tujuan untuk tempat bertemunya berbagai mahasiswa seni rupa se-Jawa Bali untuk bertukar pikiran dan ide mereka dalam berkarya. Walaupun memiliki tujuan tersebut, event ini diadakan bukan hanya sekadar untuk dinikmati oleh mahasiswa seni rupa, namun event ini juga dibuka untuk umum yang ingin mengapresiasi karya seni yang ada di event Guyub Rupa 10.

STREET ART PERFORMANCE

Street artist
Street artist yang sedang menyelesaikan karyanya (Sumber: @guyubrupa)

Selaras dengan misi untuk mendekatkan seni ke khalayak umum, Guyub Rupa tidak hanya berfokus pada pameran seni saja. Ada live performance art yang dikerjakan oleh 8 street artist di samping gedung B9 atau gedung pameran Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unnes yang dimana para artist tersebut membuat karya dengan keunikan masing-masing.

Pengunjung bisa menyaksikan bagaimana para street artist menyelesaikan karya seni mereka dan berinteraksi secara langsung terkait karya yang sedang mereka buat. 

Selain untuk memeriahkan pameran Guyub Rupa, kegiatan ini juga bertujuan sebagai langkah untuk menghilangkan stigma terhadap karya jalanan yang sering dipandang sebelah mata oleh masyarakat dan menunjukkan bahwa karya seni jalanan juga layak untuk diapresiasi.

Setelah karya seni tersebut selesai, hasil karya seni para seniman tersebut dipamerkan di samping gedung B9 dan nantinya dipindahkan di depan pintu masuk pameran agar bisa dinikmati oleh pengunjung pameran seni rupa.

MUSIC PERFORMANCE

Event Guyub Rupa 10
Keseruan live music dari beberapa lokal band yang tampil di event Guyub Rupa 10. (Sumber: @guyubrupa)

Pada hari pembukaan pameran, pengunjung juga bisa menikmati pertunjukkan musik yang diramaikan oleh beberapa band lokal kampus maupun sekitaran area Semarang. 

Salah satu rangkaian acara ini diadakan di sebelah gedung Pameran B9 mulai dari tanggal 12-14 Mei 2023 dengan line-up yang berbeda selama tiga hari berturut-turut. Live music sendiri bebas disaksikan oleh para pengunjung pameran tanpa dipungut biaya masuk, jadi pengunjung bisa menikmati hiburan setelah atau sebelum mengunjungi pameran.

Selain untuk memberikan hiburan bagi para pengunjung pameran, event musik ini menunjukkan bahwa Guyub Rupa tidak hanya sebatas pameran seni rupa saja, namun juga meliputi seni musik dan wahana untuk mempromosikan band-band lokal yang tampil pada acara tersebut. 

Semakin malam stage semakin penuh menunjukkan antusiasme dari pengunjung dalam menikmati pertunjukkan musik yang disuguhkan.  

ART GALLERY

Gindring Wasted
Karya seniman Gindring Wasted. (sumber: @guyubrupa)

Setelah beberapa serangkaian acara dari Guyub Rupa tadi, kita bisa melihat berbagai karya seni yang dipamerkan di gedung galeri seni rupa. Dari seluruh rangkaian acara tadi pengunjung tidak dipungut biaya sepeserpun untuk mengunjungi acara ini. 

Namun, untuk menikmati karya seni yang ada di pameran, pengunjung diwajibkan untuk mengisi presensi yang telah disiapkan di depan pintu masuk gedung pameran.

Pada hari perdana pembukaan pameran, galeri dipadati oleh pengunjung hingga harus antre untuk bisa masuk ke dalam pameran. Pameran tidak hanya sebatas dihadiri oleh mahasiswa UNNES saja, namun juga dihadiri oleh mahasiswa dari universitas lain, dan masyarakat umum yang ingin melihat karya seni yang ada di dalam galeri. 

Karya yang ada juga merupakan karya terpilih setelah melewati seleksi oleh panitia dan karya-karya dari seniman ternama juga turut menghiasi galeri pameran. 

Setiap karya yang menghiasi pameran memiliki pesan yang hendak disampaikan oleh sang pembuat karya. Setiap pesan yang hendak disampaikan melalui kanvas tersebut selaras dengan tujuan dari dilaksanakannya pameran ini. 

Pameran ini hendaknya bisa menginspirasi pengunjung untuk merefleksi apa yang sudah terjadi, belajar dari apa yang telah terjadi, dan merancang masa depan untuk hidup yang lebih baik.

Tak hanya itu, semoga Guyub tetap berlanjut di tahun selanjutnya, tak hanya sebagai simbolis karena sudah menjadi tradisi, namun sebagai bentuk pergerakan dari anak muda dalam menggelorakan seni agar bisa dinikmati oleh berbagai kalangan! (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Totok Andriawan

Seorang mahasiswa semester akhir yang kebetulan numpang lewat.