Nggak cuma menjanjikan gaji yang kompetitif, tempat kerja zaman sekarang perlu mempertimbangkan beberapa hal lain demi menjaga kualitas karyawan dan kesuksesan perusahaan.
FROYONION.COM - Ngomongin tentang pekerjaan, rasanya tempat kerja yang kreatif, fleksibel, dan positif jadi tipe pekerjaan yang diidam-idamkan sama anak muda Indonesia. Banyak anak muda mulai sadar, bahwa kebahagiaan diri sendiri dan lingkungan yang suportif jadi hal yang paling penting di lingkup kerja
Perusahaan atau startup juga merasa perlu beralih ke cara yang lebih kreatif ini, fungsinya demi menjaring talenta-talenta muda yang bisa memberi kontribusi yang besar dan positif buat perusahaannya. Kalo ditelaah lebih dalam, sebenarnya apa sih alasan pentingnya tempat kerja untuk punya pendekatan yang lebih kreatif ke karyawan-karyawannya?
Dalam perusahaan–atau kantor tempat lo bekerja, competitive advantage atau keunggulan kompetitif terletak di tangan para pemimpin. Kemampuan memimpin ini bakal menjadi setir yang mengarahkan budaya kerja macam apa yang diterapkan di perusahaan itu. Kalo pemimpinnya menyadari kemampuan karyawannya, otomatis akan membuat karyawannya jadi merasa semakin diapresiasi, secara moral bakal membuat suasana jadi semakin positif dan pekerjaan yang dilakukannya pun makin produktif.
Berangkat dari hal ini, praktik kerja dalam sebuah perusahaan harus menuju ke arah yang lebih dipersonalisasi sesuai dengan kemampuan masing-masing individu dalam tim, atau dalam divisi tertentu.
Untuk keunggulan kompetitif tadi, perusahaan harus menyadari tujuan dan keunggulan dalam tim-tim atau divisi tertentu, nggak cuma tujuan perusahaan secara umum aja (arahan direksi, dll). Makanya, perusahaan di era sekarang tampaknya banyak mengalami perubahaan dan pemutakhiran–khususnya dalam aspek karyawan.
Kalo perusahaan lo mulai mengalihkan fokusnya ke personalisasi kemampuan karyawan dan mengupayakan supaya karyawannya jadi lebih ‘jago’ di 1 atau 2 hal tertentu, niscaya perusahaan itu bakal jadi lebih sukses–tentunya dalam skala tertentu, Civs.
Karena ibarat kepingan puzzle, karyawan yang punya kemampuan tertentu yang terus ‘dipoles’ sama perusahaannya supaya jadi lebih mahir, bakal jadi kepingan yang punya peran penting di kemudian hari, jadi lebih adaptif dan menyesuaikan dengan kebutuhan nantinya.
Atmosfir kantor yang kreatif dan penuh keterbukaan antara karyawannya punya dampak yang positif buat perusahaan. Ketika kepercayaan mulai terbangun, kepuasan kerja karyawan dan produktivitas juga meningkat, alhasil memengaruhi work-life balance secara positif juga, Civs.
Work-life balance yang baik punya dampak langsung ke kesehatan mental dan fisik karyawan. Hasil positif ini tanpa lo sadari bisa menjadi ‘bahan bakar’ dan menginspirasi kerja yang lebih produktif dan lingkungan yang lebih bahagia juga.
Ini juga jadi PR buat para pemimpin di perusahaan-perusahaan zaman sekarang, yaitu cari waktu untuk berkoneksi sama karyawan-karyawan lo dan temukan hal apa yang bisa jadi ‘bahan bakar’ buat mereka. Kalo memungkinkan, jadikan ‘bahan bakar’ itu sebagai bagian dari pekerjaan sehari-hari mereka, niscaya karyawan lo bakal merasa lebih terapresiasi dan kerjanya jadi lebih tulus.
Perusahaan dan para pemimpinnya perlu menyadari pentingnya ‘berevolusi’ ke arah yang lebih fleksibel dan kreatif macam hal yang gue sebutkan di atas. Pendekatan yang non-traditional ini di dalamnya termasuk model kerja hybrid (campuran WFO dan WFH), dan mencoba co-working space.
Ketika lo mengerjakan sesuatu di lingkungan yang mendukung lo untuk bekerja sekreatif mungkin, pastinya lo merasa jadi lebih bebas dan merdeka–ngerjain tugas dengan pikiran yang open, kan?
Ketika pemimpin dalam perusahaan mendukung cara kerja kayak gini, karyawan-karyawan di bawahnya bisa aja menyelesaikan tuntutan dengan cara-cara baru atau dengan cara yang belum pernah terpikirkan sebelumnya.
Di sini letak potensi dan efisiensi karyawan. Karena berbagai masalah nggak cukup diselesaikan dengan 1 metode aja, mungkin solusi terhadap satu masalah nggak cuma berasal dari 1 cara aja, bayangkan aja kemungkinannya.
Pemimpin yang punya pemikiran kreatif dan positif bisa punya dampak positif buat work-life balance karyawannya. Pemimpin dengan pola asuh yang positif, bisa meningkatkan kebahagiaan karyawan–alhasil, membuat perusahaan jadi one step ahead dalam mencapai kesuksesan
Sederet alasan di atas adalah alasan kenapa perusahaan perlu berinvestasi kepada karyawannya. Bukan sekadar pemberian pelatihan, motivasi, gaji yang kompetitif aja, melainkan menjaga kesehatan mental karyawan dan juga memberikan atmosfir yang kreatif, positif, dan fleksibel kepada karyawan, yaitu ujung tombak perusahaannya itu sendiri. (*/)
BACA JUGA: 4 HAL YANG BIKIN LO MERASA BERSYUKUR BISA BEKERJA DI IBUKOTA