Mark Zuckerberg menilai bahwa keterampilan kreatif amat diperlukan di masa depan. Industri kreatif ke depannya bakal tumbuh dan berkembang lho, Civs.
FROYONION.COM - Sering kali jumlah lapangan pekerjaan dan jumlah pencari kerja tidak sebanding, karena yang mencari pekerjaan jelas lebih banyak. Sebagian dari mereka menggunakan kreativitas yang dimiliki untuk membuka pekerjaan baru. Di masa depan maupun sekarang, keterampilan kreatif akan selalu dibutuhkan.
Lapangan pekerjaan akan terus bertambah, begitu pula manusianya. Bisa jadi keterampilan kreatif ini bakalan jadi semacam cara bersaing dengan pencari pekerjaan lainnya, atau bahkan cara bertahan hidup. Namun, lo nggak perlu terlalu khawatir, karena kata professor di Ohio University, semua orang itu pada dasarnya kreatif.
Lex Fridman Podcast merilis episode baru dan membahas tentang pekerjaan di masa depan. Dalam podcast tersebut, Lex Fridman, ilmuwan komputer MIT sekaligus Mark Zuckerberg sebagai founder dan CEO Meta, mengatakan bahwa seiring dengan perkembangan teknologi modern, pekerjaan yang berfokus pada teknologi akan semakin mendominasi dunia.
Mengutip dari CNBC, Zuckerberg menggambarkan industri kreatif akan tumbuh di masa depan. Nantinya sebagian besar bentuk pekerjaan sehari-hari membutuhkan lebih banyak imajinasi.
“Sesuatu yang menurut saya akan menjadi hebat dalam ekonomi kreatif dan metaverse (adalah) lebih banyak orang di masa depan yang akan mulai melakukan pekerjaan kreatif, daripada melakukan pekerjaan atau layanan tradisional,” kata Zukckerberg.
Prediksi tersebut berasal dari pengalaman pribadi Mark Zuckerberg, yaitu ketika dia pertama kali meluncurkan Facebook pada tahun 2004, coding “membantu membangun sesuatu yang bermanfaat,” katanya. Sekarang Mark Zuckerberg melihat putrinya membuat “seni kode”, mengetik persamaan untuk menciptakan ekspresi visual dan artistik.
Ide tersebut menurut kata Zuckerberg bukanlah bahwa setiap pekerjaan di masa depan akan melibatkan seni digital. Sebaliknya, otomatisasi beberapa sistem dasar—yang memungkinkan anak-anak dengan mudah membuat karya seni melalui kode, misalnya—akan memungkinkan orang menghabiskan lebih banyak waktu untuk tugas-tugas, seperti membuat produk baru dan membuat prosesnya lebih efisien.
Konsep semacam ini sebenarnya nggak baru-baru amat. Selama bertahun-tahun, para ahli teknologi telah memperkirakan bahwa kecerdasan buatan pada akhirnya akan dapat menggantikan manusia dalam tugas-tugas yang relatif biasa, seperti menyusun spreadsheet, atau menulis kode dasar.
Dengan menghabiskan sedikit waktu untuk ngerjain tugas sehari-hari, lo bisa mengalokasikan waktu yang lo punya buat brainstorming atau mencari ide kreatif lainnya.
“Peningkatan teknologi yang dapat memangkas waktu dalam mengerjakan tugas sehari-hari secara efisien semacam ini sangat fantastis,” tulis CTO global Ernst & Young Nicola Morini Bianzino.
Mungkin saja mencari ide lebih membutuhkan pikiran dan tenaga, dan sesuatu seperti keterampilan kreatif dan kritis, tidak dapat ditiru oleh kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI).
Pergeseran itu mungkin sudah terjadi. Dan pandemi Covid-19 mempercepat penerapan robot ke dalam kehidupan sehari-hari, seperti di gerbang tol, rumah sakit, dan ruang makan di seluruh dunia.
Pada Oktober 2020, World Economic Forum memperkirakan bahwa entri data, sekretaris, akuntansi, pabrik, dan pekerjaan mekanik mungkin bakal hilang dari mesin pada tahun 2025 mendatang.
Menurut laporan World Economic Forum, sejumlah 85 juta pekerjaan dapat dihilangkan dalam beberapa tahun ke depan. Namun, laporan tersebut juga mengatakan bahwa sejumlah 97 juta posisi pekerjaan baru tercipta oleh teknologi yang baru.
Pekerjaan tersebut sebagian besar berada di bidang-bidang seperti pemasaran digital, pengembangan bisnis, dan analisis data–yang semuanya cenderung membutuhkan keterampilan berpikir kreatif dan kritis. Maka dari itu lo harus banget mengasah kreativitas lo dari sekarang, Civs! (*/)