Lewat track-track dalam mini album terbarunya, .Feast menyampaikan sebuah kritik terhadap kondisi politik negara yang semakin mengecewakan.
FROYONION.COM - Kamis kemarin (21/4), grup musik indie rock .Feast kembali meramaikan industri kreatif Indonesia dengan mengadakan sebuah event ‘dengar perdana’ mini album terbaru mereka yang berjudul ‘Abdi Lara Insani’.
Terdiri dari 8 track yang masing-masing berjudul Berhenti di Kotak Pesan Suara, Bintang Massa Aksi, Camkan, Kuping Ini Makin Lalai, Gugatan Rakyat Semesta, Jaya, Ali, dan Senin Toko Tutup, .Feast sukses membawa kembali nada musik rock yang khas era ‘Multiverses’.
Secara lirik, mini album kali ini sarat dengan kritikan, utamanya terhadap keadaan politik di Indonesia dalam beberapa waktu ke belakang, Civs.
Lewat sebuah tokoh fiktif bernama ALI (singkatan dari Abdi Lara Insani) yang direpresentasikan dalam mini album ini, .Feast berusaha menyampaikan keresahan yang ditujukan terhadap tokoh-tokoh politik bangsa yang kerap datang dan pergi tapi rasanya selalu berakhir dengan mengecewakan masyarakat.
“Sebenarnya ini keluhan klasik, Abdi Lara Insani tuh satir politik, makanya penulisannya cukup mudah karena sepertinya kita semua sering sekali dikecewakan sama figur politik sampai detik ini,” jelas sang vokalis, Baskara Putra dalam hearing event album terbaru mereka di Jakarta Selatan (21/4).
Lanjut Baskara, sosok Ali ini sendiri adalah sebuah karakter yang jadi campuran antara semua hal yang ada dalam dunia politik, mau itu yang jelek-jelek ataupun juga yang baik-baik.
“Mengingat sekarang trajectory-nya ke arah ‘mana’ gitu ya, ada hal yang disahkan tiba-tiba di tengah malam, nggak pernah dikomunikasikan tiba-tiba udah ada, kita baru tau pas udah ada kasusnya, ini keluhan terhadap hal tersebut,” jelas Baskara.
Baskara menjelaskan bahwa beberapa lagu dalam mini album ini udah ‘jadi’ sejak 7 tahun yang lalu. Contohnya di track ke-3 yang berjudul ‘Camkan’, sebenarnya udah pernah dirilis di tahun 2015 tapi kemudian di-takedown oleh mereka, dan akhirnya dirilis kembali di tahun ini dengan beberapa revisi dalam liriknya agar lebih sesuai dengan kondisi saat ini.
“Sebelum album pertama keluar, lagu-lagu (dalam album ini) udah sering dimainin, sebelum ‘Peradaban’, ‘Dalam Hitungan’, lagu ini udah pernah dibikin, jadi punya lebih banyak waktu buat mikirin (yang lain),” kata Baskara.
BACA JUGA: KENAPA ANAK MUDA JANGAN SAMPAI BUTA DAN CUEK SAMA POLITIK?
Nggak cuma kritikan terhadap dunia politik dalam negeri, ‘Abdi Lara Insani’ juga membawa pesan introspektif ke dalam band ini sendiri.
“Ini permintaan maaf .Feast ngomongin politik terus 10 tahun, kayanya capek mau berhenti ngomongin politik,” lanjutnya.
Baskara juga memberi contoh, misalnya di track ke-6 yang berjudul ‘Jaya’. Dalam liriknya, ada satu kalimat yaitu “Apakah (gue) cukup pintar untuk membawa kita ke bulan?”, pertanyaan ini rasanya jadi sebuah bahan kontemplasi juga buat doi.
“Itu kritikan untuk .Feast sendiri, bertahun-tahun ngomongin politik, kayanya kita nggak cukup pintar deh ngomongin politik,” tambahnya.
Lalu, setelah sekian lama berkarya dengan membawa isu politik dalam musiknya, kira-kira hal apa lagi yang bakal diangkat .Feast dalam project berikutnya?
“Kehidupan (sosial), tapi nggak sampe ke politiknya, mungkin ke depannya bakal kayak gitu, kita lebih pengen have fun sih,” jawab sang gitaris, Adnan S.P.
Dan setelah 2 tahun dihadapkan sama pandemi, tentunya salah satu hal yang jadi harapan besar buat band ini yaitu ‘balik manggung’.
“InsyaAllah secepatnya, tanggal 27 ada konser, kita pengen lagi manggung di Jakarta setelah 2 tahun nggak, ada materi-materi baru juga nantinya, kalo konser khusus tunggu aja ya, semoga secepatnya,” ujar Adnan.
Juga, dari event kemarin, mereka ngasih tease tentang sebuah project yang mereka pengen jalanin nantinya. Rencananya, .Feast mau mengadakan sebuah showcase untuk perayaan album-album mereka.
Mini album ‘Abdi Lara Insani’ versi digital udah dirilis mulai hari Jum’at (22/4), dan lo bisa dengerin secara langsung di Spotify mereka. Juga nantinya, mini album ini bakal dirilis dalam bentuk fisik, yaitu cassette tape dengan jumlah terbatas.
Jadi untuk info lebih lanjut, lo bisa stay tune aja di Instagram mereka ya, Civs.
Pokoknya, selamat dan sukses buat mini album terbarunya .Feast! (*/)
BACA JUGA: PERJALANAN SEORANG SENIMAN MURAL: DARI ‘PENERJEMAH’ KISAH HINGGA KRITIK SOSIAL