Sebagai ilustrator freelancer, apalagi pemula, mungkin masih bingung kalo untuk nentuin harga ilustrasi lo. Ngitung cost per jam kah? Nanya-nanya ilustrator lain kah? Atau gimana? Biar nggak bingung, coba dibaca dulu artikelnya, Civs!
FROYONION.COM - Kalo lo masih inget, gue sempet bahas cara ngitung fee sebagai freelancer pemula dengan ngitung cost per hour. Cara tersebut bisa diterapkan buat freelancer apapun karena pengaplikasiannya yang bisa disesuaikan dengan gaya hidup masing-masing.
Kali ini, gue mau ngasih tips yang lebih spesifik lagi, yaitu cara nentuin fee freelance sebagai ilustrator. Biar nggak ngarang, gue juga ajak Dion MBD, founder dari platform Ilustrasee mengenai hal ini.
Cara pertama, seperti yang sudah disampaikan, adalah dengan menghitung cost per hour. Cara ini matematis banget, banyak hitungannya, dan acuannya adalah pengeluaran pokok per bulan.
Buat pemula, cara ini bisa dipakai untuk tahu apakah harga yang kita patok atau fee yang kita terima kerendahan atau enggak.
BACA JUGA: CARA NENTUIN RATE FREELANCE BUAT PEMULA BIAR LO NGGAK DITAWAR TERLALU RENDAH
Walaupun begitu, ternyata kata Dion cara ini bukan cara satu-satunya dan yang paling tepat untuk nentuin harga ilustrasi lo. Untuk itu, Dion ngasih beberapa pilihan lain.
Ternyata, skala proyek ilustrasi yang lo terima juga sangat mempengaruhi besar harga ilustrasi yang berhak lo dapat.
Misalkan, ada usaha tetangga yang butuh ilustrasi lo. Nah, lo perhatiin tuh gambar lo ini bisa dilihat sama berapa banyak orang. Katakanlah selama satu hari bisa dilihat sama 100 orang.
Harga yang lo patok untuk proyek tersebut pasti nggak akan sebesar harga ilustrasi lo yang dipakai di billboard, spanduk, dan media-media lainnya yang bisa menggaet ratusan ribu orang.
Kalo proyeknya besar dan bisa menggaet banyak orang, harga ilustrasi lo bisa puluhan hingga ratusan juta Rupiah. Beda kalo skalanya kecil, mungkin ratusan ribu sampe jutaan Rupiah aja.
Belum lagi kalo skalanya nasional atau internasional, pastinya harga ilustrasinya juga beda. Jadi perhatikan dengan seksama ya proyek ilustrasi yang akan lo terima nanti. Tanya sedetail mungkin kegunaan ilustrasi lo akan diapain aja, kliennya dari mana, dan sebagainya.
Ilustrator pemula yang jam terbangnya masih 1 tahun dengan ilustrator senior yang udah punya pengalaman 5 tahun pasti fee-nya juga beda.
Tapi, lamanya jam terbang juga harus diimbangi dengan kemahiran membuat ilustrasinya. Kalo lo pemula, tapi mahir dan kemahiran lo udah diakui banyak orang (menerima penghargaan, udah terlibat proyek besar, dan sebagainya), lo bisa-bisa aja mematok harga tinggi setara ilustrator senior.
Enaknya jadi freelancer kan bebas menentukan harga jasa lo ya. Dengan mematok harga yang sesuai sama kemampuan, lo secara otomatis juga sekaligus menyaring pasar. Lo juga bisa tetap mempertahankan sisi unik dari ilustrasi lo tanpa harus menurunkan harga.
Kalo lo udah merasa mematok harga yang rendah, tapi nggak kunjung ada commission yang dateng, mungkin lo perlu introspeksi diri.
Mungkin lo harus lebih mengembangkan skill, perbanyak jam terbang, dan memperbagus karya untuk bisa meyakinkan orang agar mau pakai ilustrasi lo.
Jangan putus asa ketika meniti karier sebagai ilustrator dan nggak kunjung dapet proyek. Justru di waktu-waktu ini lo bisa fokus ke diri lo sendiri. Terutama basic skill sih yang harus lo kuasai terlebih dahulu.
Karena kalo kata Dion, sebagai ilustrator lo nggak boleh kesusahan dari segi teknik menggambar. Kesusahan untuk memecahkan masalah nggak apa-apa karena masih bisa dilatih. Tapi kalo udah memutuskan untuk terjun sebagai ilustrator profesional dan terima proyek sana-sini, skill teknis menggambar udah harus khatam.
Nah, Ilustrasee juga ngasih hasil survei ‘Harga dan Rate Ilustrasi 2021’, Civs. Hasil survei ini bisa membantu lo untuk mematok harga dasar kalo bingung mematok harga. Cus langsung unduh hasil surveinya di mari, Civs. Semoga bisa bermanfaat dan membantu lo berkarier sebagai ilustrator ya! (*/)