Gimana rasanya jadi mahasiswa baru Civs? seneng dong pastinya, sudah siap menyambut ospek dan ketemu orang baru,pakai almamater, dan jadi anak kos. Tapi jangan lupa ketika jadi pelajar dan mahasiswa tuh beda banget, mungkin lo akan mengalami culture shock dengan budaya mahasiswa.
FROYONION.COM - Buat para mahasiswa baru sudah siap untuk ikut ospek? semangat nyari perlengkapan yang disuruh oleh kating buat ospek nantinya. ketemu dengan orang-orang baru yang beda kota, nyari gebetan buat lo yang udah jomblo bertahun-tahun juga bisa sih.
Jangan lupa juga nongkrong bareng sambil nugas di cafe sebagai tren budaya anak muda Indonesia saat ini. Sangat seru dan asik ya kalau dibayangkan, jadi makin nggak sabar buat masuk kampus baru kan Civs. Setidaknya mungkin itu yang sering lo lihat kalau di film-film atau di ftv ya kan?
Tapi di sisi lain kehidupan kuliah yang nggak pernah ditayangkan atau di ekspos orang adalah gimana kenyataan sebenarnya kuliah itu, dan realita yang ada bisa saja berbanding terbalik dengan apa yang ada benak lo selama ini.
Takut nggak punya temen, takut nanti ngekos sendirian, kesepian, mau minta uang bulanan malu karena udah gede sedangkan nggak minta uang nggak bisa makan, overthinking tiap malem soal masa depan, takut nggak bisa ngimbangin pergaulan mereka, quarter life crisis dll. Fenomena ini biasa disebut dengan istilah culture shock, waduh apa lagi tuh Civs.
Culture shock merupakan istilah untuk menggambarkan apa yang terjadi pada orang-orang ketika berada di lingkungan baru yang berbeda jauh dari lingkungan lamanya. Peralihan status dari siswa menjadi mahasiswa adalah sesuatu yang amat kontras perbedaannya Civs.
Waktu masih sekolah misalkan ada guru yang berhalangan hadir biasanya akan memberikan sebuah tugas atau mungkin saja ada jam kosong yang membuat kalian bisa nongkrong di kantin. Tapi saat kuliah jika dosen berhalangan hadir maka waktu perkuliahan akan diganti lain waktu dan tak jarang pula dosen akan mengambil waktu libur kalian.
Beberapa culture shock yang pernah gue alamin dan solusinya nih Civs.
Serius!! ini adalah masalah yang krusial banget Civs, karena dengan memiliki teman untuk berbagi keluhan yang sama setidaknya akan membuat beban dan masalah lo sedikit terlampiaskan. Banyak dari mahasiswa baru memikirkan bagaimana seharusnya beradaptasi.
Selain itu, ketakutan seperti tidak memiliki teman, kesepian dan terasingkan kadang juga akan membuat lo merasa burn out dan ingin menyerah. Makanya di awal lo harus segera punya temen yang sefrekuensi, bisa di ajak berjuang bareng, lo bisa dengan ikut organisasi untuk mencarinya karena di perkuliahan emang waktu yang tepat banget buat lo nyari relasi sebanyak-banyaknya.
Kalau lo berfikir jadi anak kos itu enak, bisa bebas, nggak ada yang ngatur, bisa bangun siang kemudian nongkrong sampe malem, Lo hanya melihat satu sisi aja, nyatanya ketika lo jadi anak kos akan lebih memiliki persoalan hidup yang kompleks, lo bakal mikirin tiap hari mau makan apa? ada uang buat beli makan nggak? belum lagi kalau udah akhir bulan uang menipis karena banyak tugas dari dosen yang disuruh ngeprint dan uang bulanan orang tua belum dikasih.
Di sini skill individu serta keloyalan temen lo bakalan teruji banget sih, makanya di awal gue saranin nyari temen yang bisa di ajak berjuang bareng, setidaknya lo bisa mikir bareng tuh gimana caranya survive kehidupan jadi anak kos, lo juga bakalan sadar pentingnya kemandirian. Jangan manja kayak di rumah pas udah bangun udah ada makanan siap, lo harus bisa beradaptasi dengan lingkungan baru lo.
Mungkin bisa dengan kerja part time atau jualan, skill kreativitas dan kemandirian lo bakalan teruji, masak iya udah gede mau ngandelin uang orang tua terus Civs. Rafathar aja udah kerja kok, tuh ikutan syuting hahahaha.
Kalau lo ngebayangin dosen bakalan ngasih materi full 100% dengan teori-teori yang sudah dipelajarinya, trus kalau ada tugas ketika lo nggak ngumpulin bakalan kena marah atau hukuman, oh tidak.
Waktu di kampus lo akan menjumpai dosen yang mungkin juga gak pernah masuk, atau masuk cuma duduk doang trus absen dan nanya siapa yang presentasi hari ini lalu sesi tanya jawab dan perkuliahan selesai. Selebihnya lo disuruh belajar sendiri.
Jadi kalau lo kuliah kebanyakan akan melakukan kerja kelompok juga Civs, hampir setiap mata kuliah seperti itu dan jangan harap dosen akan negor lo kalau nggak ngumpulin tugas dsb. sedikit banget yang kayak gitu.
Karena prinsipnya lo di sini sudah jadi mahasiswa bukan waktunya lagi disuapin makanan, tapi lo bakalan dididik gimana caranya membuat makanan yang enak, mulai dari mengolah bahan makanannya sehingga bisa lo nikmatin, kurang lebih begitu kata dosen gue waktu itu. Jadi lo bisa belajar lebih luas dan membuka pikiran lo, jangan kolot dan menutup diri.
Sebenarnya ada banyak lagi Civs culture shock yang bakalan lo rasain ketika jadi mahasiswa baru, gue sendiri pernah menjumpai orang-orang yang menurut gue kurang cocok, misalkan sering nanyain tentang ketuhanan dan sok sok an jadi agnostik, padahal mah males ibadah aja sebenernya.
Jangan kaget juga kalau lo menjumpai cewek yang ngerokok, di kota besar udah hal biasa, padahal mungkin waktu lo di desa gak ada yang kayak gitu. Kuliah pada pakai barang yang branded supaya kelihatan kaya tapi utangnya di mana-mana.
Yang penting jangan sampai melupakan tujuan awal lo kuliah, selesaikan kuliahnya jangan terlena oleh orang-orang yang kebanyakan hahahihi aja, semangat jadi mahasiswa baru Civs. (*/)