In Depth

THE ILLUSION OF PROGRESS: KETAGIHAN KONTEN SELF IMPROVEMENT TAPI GAK NGARUH DI HIDUP LO

Sudah berapa banyak buku self improvement yang lo beli dan tuntaskan? Sudah berapa tayangan TEDX yang lo tonton? Sebenernya ngaruh gak sih sama perkembangan hidup lo? yuk baca sampai habis biar lebih jelas.

title

FROYONION.COM - Konten self improvement memang saat ini sangat gencar diminati oleh kalangan anak muda, khususnya yang sedang di fase quarter life crisis. Fase pendewasaan yang sedang mencari jati diri ini mendorong diri untuk lebih aktif mengumpulkan informasi yang bisa memotivasi hidup. Menurut Forbes, 94% generasi milenial sangat paham akan pentingnya self improvement bahkan rela menghabiskan uang atau menginvestasikan uang dalam jumlah yang besar untuk membeli produk self improvement

Produk self improvement pun sangat beragam, mulai dari buku, video, seminar, webinar dan lain sebagainya yang bisa dibilang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Tidak heran jika banyak buku self improvement yang terpajang sebagai buku best seller dan banyak video self improvement yang ditonton lebih dari jutaan orang. 

Self improvement merupakan suatu metode pengembangan diri yang dilakukan oleh diri sendiri. Kesadaran akan self improvement ini diharapkan menjadi metode yang mampu meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik dan mendapatkan solusi atas permasalahan yang dialami. Metode ini kerap kali dikaitkan dengan kesehatan mental yang akhir-akhir ini mendapat sorotan yang luar biasa.  

Melihat kesadaran akan self improvement semakin tinggi, tetapi kenapa masih banyak orang yang kesulitan menemukan jati diri?   

Hati-hati, bisa jadi banyak orang yang terjebak pada ilusi sukses sesaat atau disebut dengan The Illusion of progress. Perasaan ini terjadi ketika lo ngerasa seolah berprogres atau berkembang padahal hanya menikmati konten self improvement. Hal ini juga yang bikin lo ketagihan untuk menonton dan membaca produk self improvement, lo merasa bahagia, bangga, dan sukses padahal lo ga ngapa-ngapain. Hormon dopamin terpenuhi agar tidak stres atau depresi, tapi ternyata stuck di satu titik. Bahaya banget kan civs?

Berikut tips buat lo agar terhindar dari perasaan the illusion of progress:

PAHAMI LANGKAH-LANGKAH DALAM BERPROSES

Konsep ‘The stages of changes’ memberikan gambaran bahwa terdapat enam tahap dalam pengembangan diri, yaitu precontemplationcontemplationpreparationactionrelapse, dan maintenance.

Precontemplation adalah tahap saat seseorang belum mengakui adanya permasalahan. Contemplation adalah tahap saat seseorang sadar akan permasalahannya dan ingin melakukan suatu perubahan. Preparation adalah tahap saat seseorang mulai melakukan perubahan kecil. Action adalah tahap saat seseorang mulai mengambil tindakan kecil untuk meraih apa yang menjadi tujuannya. Relapse adalah tahap saat terkadang ada hal yang membuat kecewa, frustasi dan gagal, sehingga menimbulkan perilaku kambuh ke perilaku lama. Maintenance adalah tahap saat seseorang mencoba untuk mempertahankan perilaku baru yang lebih baik.

Proses membaca atau menikmati konten self improvement adalah tahap awal contemplation atau preparation saja. Dan ketika lo berhenti di tahap ini, ya jelas gak bakal merubah kualitas hidup lo. Masih ada tiga tahap lainnya, yaitu actionrelapse, dan maintenance. Sampai tahap akhir ini, perilaku berubah menjadi lebih baik, konsisten, serta perilaku buruk sebelumnya benar-benar hilang. 

Setelah mendapatkan informasi yang cukup melalui buku, video, konsultasi pada ahli dan lain sebagainya. Lanjutkan ke tahap aksi dengan hal-hal kecil terlebih dahulu. Fokus pada hal yang ingin digapai dan konsisten. 

Baca juga artikel berikut agar lo bisa konsisten menggapai tujuan:

FOKUS PADA DIRI SENDIRI

Kenali diri sendiri untuk mengetahui apa yang ingin dicapai. Setelah itu, dapat diketahui hal-hal yang harus dikembangkan pada diri sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. 

Diawali pada hal-hal yang ingin dilakukan, dicoba dan dipelajari serta mencari tahu kekurangan atau kelemahan diri. Dengan demikian, lo bisa paham mengenai hal yang ingin diberikan fokus lebih banyak agar bisa berkembang menjadi lebih baik. Sesuaikan konten self improvement dengan tujuan hidup. 

Tidak semua konten self improvement bisa diambil begitu saja. Riset terlebih dahulu. Apakah sumber yang dipakai telah valid? Apakah realistis untuk ditiru? Sesuai tujuan hidup lo atau enggak?

PELAJARI ILMU DAN SKILL LAIN

Self love emang penting buat kita lebih memahami diri sendiri. Tapi itu bukan satu-satunya hal yang bikin kualitas hidup semakin baik. Banyak ilmu dan skill lain yang perlu dipelajari. Misalnya belajar investasi, belajar bahasa baru, public speaking, komunikasi, atau mungkin bisa juga belajar menulis menjadi seorang content writer.

Dalam mendalami skill baru, tidak menutup kemungkinan untuk mengalami perasaan illusion of progress. Perasaan ini akan terjadi ketika lo mudah cukup puas dengan pencapaian semu sebelum ada aksi nyata yang dilakukan. 

Misalnya, seorang penulis ingin menulis suatu topik. Penulis memikirkan tema, research, banyak membaca dan banyak bertanya. Setelah itu merasa puas dengan pencapaiannya tersebut, padahal belum menulis apa-apa. Sadarlah, hal ini masih di tahap persiapan atau mengonsumsi tanpa adanya aksi. Coba tulis satu huruf, kata, paragraf, hingga utuh menjadi tulisan yang siap dipublikasikan. Agar perkembangan hidup kalian benar terjadi, bukan ilusi semata.                     

Bukan konten self improvement yang salah, tapi ilusi berprogres sampai merasa sukses adalah hal yang perlu dihindari. Konsumsi konten self improvement buat nambah wawasan, penyemangat, dan inspirasi itu gak papa banget. Tapi jangan sampai membatasi diri lo untuk melakukan improve diri yang sesungguhnya. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Oka Riyana Sari

Suka menulis, membaca, memasak, dan melakukan hal random lainnya