Banyak sekali gangguan supaya kita tidak konsisten dalam melakukan suatu hal, mungkin beberapa ini yang menjadi penyebabnya.
FROYONION.COM - Civilions, mungkin terdapat beberapa hal yang menyebabkan kita sulit buat konsisten untuk mencapai tujuan kita ya? Misalnya saja kita ingin mempunyai tubuh ideal, maupun masa depan yang cerah. Itu semua sangat membutuhkan usaha yang keras supaya apa yang diharapkan tersebut bisa tercapai.
Kesuksesan juga tidak mungkin dapat tercapai dalam satu hari saja, pasti membutuhkan proses yang sangat panjang untuk mencapai itu semua. Sebagai gambaran, membuat mie instan saja yang namanya sudah “instan” saja masih membutuhkan proses untuk membuatnya.
Supaya semua hal yang diinginkan dapat tercapai, konsistensi merupakan salah satu kunci agar tujuan yang ingin kita capai bisa terwujud. Namun, melakukan hal-hal tersebut tidaklah mudah. Perlu adanya sebuah rencana yang tepat supaya dapat menguatkan motivasi kita.
Tetapi kadang-kadang ada saja hal-hal yang bisa menghambat kita, hal tersebut menjadikan kita malah tidak konsisten dalam menjalani suatu kegiatan maupun pekerjaan. Jadi sebisa mungkin kita menghindari semua ini ya, Civs.
Sebagai manusia, pastinya kita akan menghadapi berbagai masalah, apalagi saat kita masih berada di usia-usia muda, kegagalan merupakan suatu hal yang mungkin sudah biasa kita hadapi. Misalnya seperti gagal masuk ke sekolah yang diinginkan, gagal dalam mencari pekerjaan ataupun gagal dalam bentuk lainnya.
Kegagalan-kegagalan ini merupakan salah satu faktor utama yang menjadikan kita tidak bisa konsisten dalam melakukan suatu pekerjaan. Karena, pada saat kita sedang mengalami suatu kegagalan, seringkali kita malah selalu berprasangka buruk terhadap diri sendiri. Apalagi dengan adanya kegagalan, kadang membuat kita semakin tidak percaya diri untuk keluar dari tekanan tersebut.
Padahal dengan adanya kegagalan membuat kita belajar bahwa tidak semua hal dapat terlaksana sesuai dengan rencana kita, gagal juga mengajarkan kita supaya nantinya tidak masuk ke lubang yang sama.
Kegagalan membuat kita berkesempatan untuk mengembangkan diri kita, dengan mengembangkan diri, maka kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Selain itu, mental kita juga bisa semakin kuat saat kita menghadapi hal-hal yang serupa seperti ini.
Koreksi kembali, kira-kira hal apa saja yang bisa membuat kita gagal, dari situ kita bisa mengetahuinya serta memperbaikinya juga.
Jangan sampai menjadi orang yang selalu overthinking, misalnya kita belum melakukan apapun, belum ada usaha serta mencobanya. Namun, sudah banyak sekali memikirkan reka kegagalan kita, hal ini merupakan sebuah mindset yang harus kita hindari ya, Civs.
Sebagai anak muda, kita perlu memilih teman-teman yang tidak hanya sefrekuensi dengan kita, tetapi juga teman-teman yang dapat mengapresiasi usaha kita. Karena dengan memiliki circle pertemanan yang seperti ini, bisa membuat kita semakin termotivasi dan percaya diri, sehingga kita bisa mencapai apa yang sudah menjadi tujuan kita.
Circle pertemanan yang baik bisa memberikan dampak yang baik untuk masa depan kita. Namun, apabila kita menemui circle pertemanan yang toxic, sebaiknya kita hindari saja.
Jika kita berada di circle pertemanan yang baik, kita pasti selalu mendapatkan support dari teman-teman kita. Sebagai gambaran, kita sedang mempelajari suatu bahasa asing atau salah satu alat musik, pasti kita akan mendapatkan bantuan serta support yang baik dari teman-teman kita. Karena teman-teman kita yang mempunyai pemikiran positif serta memiliki tujuan yang sama.
Lain halnya jika kita bergaul dengan circle yang toxic, misalnya saja kita yang sedang berusaha untuk mencapai keinginan dan kewajiban kita, alih-alih mengapresiasi, mereka malah menganggap bahwa hal tersebut merupakan suatu kompetisi, biasanya mereka malah mengglorifikasikan pencapaian mereka terhadap diri kita.
Circle pertemanan tersebut perlu dihindari, karena dapat menghambat diri kita, sehingga diri kita tidak bisa konsisten dengan tujuan kita.
Salah satu penghalang yang cukup berat dalam urusan mencapai konsisten adalah distraksi. Misalnya saja kita yang sedang fokus melakukan suatu kegiatan/pekerjaan, tetapi malah kita terdistraksi oleh handphone ataupun video game.
Hal tersebut cukup menghambat diri kita dalam mencapai suatu tujuan, karena dengan begitu, membuat pekerjaan yang seharusnya bisa selesai lebih cepat, malah menjadi tertunda karena ulah kita sendiri.
Hal-hal seperti ini memang kerap terjadi, apalagi saat kita masih berada di usia-usia muda karena pada usia tersebut, kita masih lebih tertarik terhadap game ataupun yang lainnya. Bahkan lebih parahnya lagi, kita malah lebih memilih untuk rebahan aja, jangan sampai seperti ini, Civs.
Tetapi distraksi juga tidak hanya berasal dari hal-hal yang berada di sekitar kita ya Civs, dalam diri kita juga bisa saja memunculkan distraksi, seperti kurangnya motivasi diri, serta keseriusan pada saat mencapai sesuatu.
Sebagai kaum muda, kadang kita juga cepat merasa puas dalam hal apapun. Dengan begitu, maka hal-hal yang ingin kita capai pasti tidak akan pernah terealisasikan.
Dikutip dari yoursay.id, menceritakan mimpi kepada orang lain sebelum betul-betul terealisasi berpotensi membuat malas berproses, karena otak tanpa sadar telah membuat kita memiliki perasaan cepat puas serta hanya bisa termotivasi saat dilirik atau disukai orang lain saja.
Hal tersebut sangat disayangkan, karena dengan adanya perasaan yang cepat puas, membuat diri kita tidak bisa berkembang lebih baik lagi. Karena, hal-hal yang telah diceritakan tersebut merupakan hal kecil, bisa saja apa yang telah diceritakan malah sama sekali belum dilakukan dan masih berwujud gambaran saja.
Dengan perasaan yang cepat puas, menjadikan diri kita merasa paling hebat dan mungkin paling sukses, padahal hal tersebut baru saja dicapainya sekali atau dua kali saja. Hal tersebut membuat diri kita tidak bisa berkembang dan menatap masa depan yang lebih baik lagi.
Jangan sampai hal-hal tersebut menjadi budaya anak muda Indonesia ya. Karena sifat di atas merupakan sesuatu yang harus kita hindari. Tujuannya supaya kita sebagai anak muda bisa menjadi pribadi yang selalu konsisten terhadap sesuatu, sehingga bisa sukses dan mencapai tujuan yang kita idam-idamkan sejak dulu. (*/)