In Depth

‘SOFT SAVING’: MENABUNG DANA PENSIUN ALA GEN Z

Untuk banyak orang, hidup itu simpel, misalnya bekerja keras, memiliki tabungan banyak, dan pensiun. Tapi anak Generasi Z beda. Mereka bikin tren baru dengan yang namanya “soft saving”.

title

FROYONION.COMSoft saving itu istilah menabung ala Generasi Z. Intinya, mereka lebih memilih menabung sedikit untuk masa depan, sambil menikmati hidup sekarang.

Menurut laporan dari Intuit, Generasi Z ini lebih suka pengalaman daripada uang. Mereka mencari kenyamanan, rendah stres, dan mengutamakan kesehatan mental. Jadi, mereka lebih fokus pada kualitas hidup daripada mengumpulkan duit.

Menariknya, cara mereka mengelola uang juga berbeda. Mereka lebih santai dalam urusan investasi dan keuangan pribadi. Jadi, buat mereka, investasi itu lebih personal dan emosional.

KUALITAS HIDUP NOMOR 1

Generasi Z juga ingin lepas dari batasan-batasan keuangan. Menurut laporan Intuit, tiga dari empat generasi Z lebih memilih hidup yang lebih baik daripada menabung banyak. Jadi, buat mereka, kualitas hidup itu nomor satu.

Bahkan, data menunjukkan bahwa tren menabung di Amerika lagi lesu. Menurut Biro Analisis Ekonomi AS, orang Amerika nabung lebih sedikit di tahun 2023. Jadi, tingkat tabungan pribadi itu turun, cuma sekitar 3,9% pada Agustus. Padahal, dahulu rata-rata 8,51%.

BACA JUGA: GEN Z JADI GENERASI TERBANYAK INGIN PENSIUN DINI, KENAPA BURU-BURU BANGET SIH?

Salah satu alasan penurunan tabungan ini mungkin karena pandemi Covid-19. Generasi Z banyak yang ingin balas dendam dengan mengeluarkan uang setelah beberapa tahun terbatas di rumah. Jadi, mereka kebanyakan menghabiskan uang untuk mengganti waktu yang hilang selama pandemi.

Selain itu, inflasi juga bikin makin susah buat menutup pengeluaran atau nabung. Jadi, penurunan tabungan ini juga mencerminkan perubahan tujuan finansial Generasi Z.

Terus pertanyaannya, jika mereka menabung sedikit, uangnya ke mana? 

Menurut penelitian Intuit, Generasi Millennial dan Gen Z lebih rela mengeluarkan uang untuk hobi. Mereka lebih sering membeli barang yang sebenarnya tidak terlalu penting dibanding Generasi X dan Baby Boomers.

Sekitar 47% Generasi Milenial dan 40% Generasi Z bilang mereka butuh uang buat hobi atau minat mereka, sementara Generasi X dan Baby Boomers hanya 32% dan 20%. Mereka juga lebih suka buat jalan-jalan dan hiburan daripada generasi sebelumnya.

Andy Reed dari Vanguard bilang, pengeluaran Generasi Z buat hiburan naik jadi 4,4% di tahun 2022, padahal sebelumnya cuma 3,3% di tahun 2019.

INI KATA MEREKA

Untuk mendapat sudut pandang langsung dari Generasi Z, dua anak muda Indonesia Nugi (23 tahun) dan Anna (25 tahun) akan menyampaikan pandangan mereka. Mereka berdua adalah contoh nyata dari generasi muda yang terinspirasi oleh tren soft saving yang sedang marak.

"Gue mikirnya konsep soft saving ini cukup relevan sih buat generasi kita. Kita semua tahu bahwa masa depan penting, tapi buat gue, hidup sekarang juga penting. Gue selalu mencoba mengimbangi antara menabung untuk keperluan mendatang dan menikmati momen-momen saat ini. Jadi, mungkin gue gak nabung banyak, tapi gak stress juga karena bisa menikmati pengalaman,” kata Nugi saat ditemui di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Minggu (22/10/2023).

BACA JUGA: REWIREMENT, KONSEP HIDUP YANG BIKIN MASA PENSIUN TETAP SAT SET

Pandangan lainnya disampaikan oleh Anna soal soft saving yang belakang banyak diulas di media sosial. Tak jauh berbeda dengan Nugi, Anna lebih memilih menabung sedikit buat masa depan.

"Gue lebih banyak buat pengalaman-pengalaman sekarang. Saking inspiratifnya tren ini, gue bahkan bikin catatan khusus buat rencana-rencana pengalaman yang gue pengen. Tapi, gue tetep nggak asal ngeluarin duit. Gue coba bijak, dan nggak ngutang seenaknya. Gue rasa itu yang penting,” katanya.

Meski tak menyimpulkan secara menyeluruh, sebagian generasi muda di Indonesia juga mengadopsi gaya soft saving dengan cara mereka sendiri. Mereka menekan pentingnya keseimbangan antara menabung untuk masa depan dan mengejar pengalaman saat ini. 

Gaya hidup yang lebih santai dan fleksibel tampaknya menjadi prioritas, tetapi tetap dengan kebijaksanaan finansial yang bijak. (*/)

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Abdurrahman Rabbani

Cuma buruh tinta yang banyak cita-cita.