In Depth

SELF IMPROVEMENT YANG KATANYA JAWABAN SEMUA MASALAH, PADAHAL NGGAK

Lo pasti setuju kalo self-improvement jadi upaya yang membuat lo jadi lebih baik. Tapi dari berbagai tips-tips pengembangan diri, apa bakal cocok diterapkan semua orang?

title

FROYONION.COM - Apa itu self-improvement? Biar lo inget gampangnya upaya untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik. Sebagai manusia, kita tidak bisa menghindari tantangan hari esok. Singkatnya, kita tidak bisa selamanya berada di zona nyaman.

Makanya, sebagian orang seringkali berani menantang diri sendiri dengan tujuan yang positif. Mulai dari mencoba kegiatan yang belum pernah diikuti, atau sekadar mencari pengalaman untuk mengembangkan diri.

Tapi apakah kiat-kiat self-improvement itu cocok satu sama lain?

Psikolog Marla Gottschalk melalui tulisannya yang diunggah di LinkedIn beberapa bulan lalu, memberikan pandangan yang berbeda. Dan gue rasa ini akan menjawab pertanyaan di atas. 

Dari pengalaman Marla dan beberapa orang yang berkonsultasi padanya. Ia membuat kesimpulan dan membagikan dalam sebuah tulisan soal sisi lain self-improvement.

BACA JUGA: MENYIASATI DIRI BIAR NGGAK TERJEBAK BUDAYA ‘HUSTLE CULTURE’

SISI GELAP SELF-IMPROVEMENT

Sebagian dari lo mungkin udah pernah coba tips dan strategi yang bisa membantu menjadi lebih bahagia, produktif, dan mungkin lebih sukses. Tetapi pada kenyataannya itu hanya bekerja pada orang-orang tertentu.

Contoh ketika lo terbiasa memulai pekerjaan jam 9 pagi. Lantas, lo menemukan artikel yang mengatakan ‘orang sukses bangun jam 5’. Karena lo ingin sukses, lo mengubah jadwal rutin jadi jam 5 pagi. Tidak ada yang salah tapi lo butuh yang namanya ketahanan dan ketabahan.

Sebagai manusia, banyak dari kita cenderung untuk mengubah diri ketika jalan menjadi menantang. Tapi nyatanya, kita mungkin membuang-buang energi kita. Bahkan menyakiti, bukannya membantu.

Biasanya ketika mengalami kegagalan, seseorang akan cepat fokus pada kegagalan. Nggak jarang membuat pengakuan yang mereka butuhkan untuk ditingkatkan.

AMBIL WAKTU SEJENAK BUAT REFLEKSI

Namun, seringkali ini bukan solusi. Solusinya adalah ambil waktu lo sejenak, bukan untuk diperbaiki, tapi untuk direfleksikan.

Marla Gottschalk memberikan saran yang membantu lo mendapatkan fokus lo kembali dengan cara-cara di bawah ini:

1. PERTIMBANGKAN KEMBALI PERAN LO

Tentu dong peran yang sesuai dengan keterampilan kita. Ketika kita mendapat ketidakcocokan bukan berarti lo harus mengubah diri ‘luar dalam’ buat berhasil Civs.

Peran yang sama bisa banget nggak cocok untuk satu orang, namun cocok untuk orang lain (dengan pelatihan dan pengalaman yang sama). Lebih seringnya di tengah perjalanan, keraguan yang mendorong kita menuju solusi perbaikan diri, akan memudar.

BACA JUGA: ALASAN ENTRY LEVEL SEHARUSNYA DIBERIKAN UNTUK ORANG TANPA PENGALAMAN KERJA

2. DENGERIN SUARA HATI LO

Di era media sosial, kita begitu mudah untuk mencari dan mendapat tips dan strategi self-improvement. Tapi kita nggak sadar, kita gagal memperhatikan perasaan dan kemampuan kita sendiri.

Ketika kita merasa bahwa kita tidak dapat mempercayai naluri kita, kita cenderung mendengarkan strategi dan tips yang tentu belum cocok dengan kita.

3. SADARI HAL POSITIF YANG SUDAH ADA

Ketika mendengarkan atau membaca kiat-kiat sukses, saat itu lo akan fokus pada kualitas yang ingin lo tingkatkan, lantas lo melupakan hal-hal positif yang sudah ada.

Sadar atau nggak, lo menyembunyikan kemampuan lo di sana. Padahal kalo lo sadar lebih dulu, lo mungkin akan lebih unggul.

4. COBA UNTUK MELEPASKAN

Pada akhirnya membiarkan sedikit waktu berlalu adalah solusi, sehingga lo dapat melihat semua bekerja dengan sendirinya. Ambil bagian kesalahan yang mungkin menjadi milik lo. Lihat peningkatan diri sebagai satu-satunya metode untuk mengelola hasil negatif.

5. BIARKAN BERGERAK

Alih-alih mencoba mengembangkan diri, ada baiknya lo membatasi perhatian dan ketergantungan yang kita investasikan pada sumber daya batin kita. Cobalah untuk fokus apa yang biasa lo kerjakan, hiraukan soal self-improvement dan biarkan bergerak.

Nah kalo menurut lo gimana? Saran gue lakukan yang terbaik versi lo, karena yang mengerti cuma lo sendiri. Kalo ada tambahan boleh komentar di bawah ya Civs. (*/)

BACA JUGA: BEGINI CARA MENGAPRESIASI RASA SEDIH TANPA MEROMANTISASINYA MENURUT PAKAR MINDFULNESS

  • whatsapp
  • twitter
  • facebook
  • remix
Penulis

Abdurrahman Rabbani

Cuma buruh tinta yang banyak cita-cita.