Banyak banget deh tantangan yang harus kita hadapi sebagai Millennials dan Gen-Z. Karena itu, gue ngerasa kita semua perlu buat mengembangkan self-awareness buat jadi salah satu skill di hidup kita.
Sekarang adalah masa di mana terjadi distraksi yang berkembang luas di masyarakat. Nah, di tengah banyaknya distraksi dan disrupsi ini, seberapa penting bagi anak muda untuk memiliki sebuah self-awareness?
FROYONION.COM – Buat kita-kita yang tergolong para Millennials dan juga Gen-Z seenggaknya pernah banget ngerasain suatu momen yang bimbang, kayak misalkan kita tuh susah buat nentuin mau berkarier di mana dan bidang apa, atau bahkan bingung sebenernya minat dan bakat kita tuh apa, bener nggak sih?
Banyak juga di antara kita yang punya pemikiran bahwa nggak semua hal di dunia ini bisa kita gapai, termasuk untuk karir, hubungan percintaan, dan goals-goals lainnya. Nah, semakin kita punya self-awareness, gue rasa kita bakal semakin sadar bahwa pemikiran kayak gini ada benernya juga. Kita nggak bakal punya “semua” kompetensi positif yang bisa dimiliki manusia, I mean, we’re not perfect at all.
Masing-masing individu punya kelebihan masing-masing untuk saling melengkapi kebutuhan kita bersama. Ada orang yang jago coding buat bikin website, ada yang jago marketing buat memasarkan konten di website itu, ada juga yang handal baca analisis performance dari web itu, semua saling melengkapi.
Secara pribadi, gue punya pandangan bahwa orang yang punya tingkat kepercayaan diri yang tinggi itu bagus banget buat kehidupannya. Tapi di sisi lain, overconfidence atau ke-PD-an juga nggak bagus buat kehidupan jangka panjang. Berangkat dari hal ini, gue penasaran banget tentang self-awareness dan manfaat positifnya buat kehidupan manusia, terutama untuk men-tackle overconfidence anak-anak muda yang semangatnya masih menggebu-gebu dan bergelora.
Setiap tahun pun semakin banyak sosmed-sosmed baru yang bermunculan dan segala fiturnya yang inovatif dan kreatif, juga teknologi lainnya yang tanpa sadar bisa ngebuat kita lupa daratan, Civs. Terkadang, kita bisa ngabisin waktu berjam-jam cuma buat scrolling Tik Tok atau nge-swipe Instagram Stories orang-orang, hal kayak gini tuh ngebuat kita lebih reaktif sama keadaan dan kehidupan orang lain tanpa ada waktu buat lebih buat mengenal diri sendiri.
Intinya, banyak banget deh tantangan yang harus kita hadapi sebagai Millennials dan Gen-Z. Karena itu, gue ngerasa kita semua perlu buat mengembangkan self-awareness buat jadi salah satu skill di hidup kita. Menurut sebuah artikel yang berjudul “Millennials Thriving: The Importance of Self Awareness in Personal Development.”, ada beberapa elemen self-awareness yang penting banget buat dipahami sebagai bentuk personal development, Civs.
Pertama, kita bisa coba untuk cari kekuatan kita apa, dan berusaha untuk mengembangkan kekuatan itu. Kalo lo nggak tau kekuatan lo apa, lo bisa mulai coba dari hal yang jadi kesukaan, hobi, atau bahkan hal-hal kecil yang lo anggap menarik meskipun orang lain liatnya sepele. Who knows, dari hal itu lo bisa coba kulik lebih dalem lagi dan eventually nemu momen “click!”. Sing penting coba kenal lebih dalem dulu tentang hal itu, dan jangan lupa, trust the process ye!
Kedua, jangan terlalu keras sama diri sendiri, apalagi sampe bikin pesimis dan berujung kesel sama diri lo sendiri. Balik lagi, Civs, nggak semua orang sempurna dalam segala hal. Ada kalanya lo merasa lagi ngerjain sesuatu dan in the flow banget sama prosesnya, berujung dengan hasil yang optimal dan memberi kepuasan batin buat lo. Ada kalanya juga lo merasa capek dan burnt-out sehingga hasil kerja lo jadi nggak bagus. Embrace those ups and downs, fokus ke hal yang positif tentang diri lo, dan pelan-pelan eliminasi distraksi negatif yang bikin lo ngerasa buruk terhadap diri lo.
Ketiga, lo bisa merefleksikan tindakan yang lo lakukan lewat perspektif orang lain, bagaimana orang lain memandang lo dan sebagainya. Overconfidence seperti yang gue udah jelasin sebelumnya juga bisa terpengaruh dari ego kita. Secara pribadi, gue pun terkadang merasa bahwa ego di diri gue bisa nutupin persepsi dan pendapat dari orang lain yang mungkin aja membangun dan ada nilai positifnya, Civs! Jadi, sebisa mungkin, kita teken ego kita dan ngeliat dunia dari cakupan yang lebih besar, karena analoginya tuh kita kayak remah-remah kecil di alam semesta yang super luas, dan gue yakin ini ada benernya.
Dari berbagai elemen self-awareness di atas, gue berharap anak muda kayak kita makin sadar pentingnya mengenal diri sendiri. Banyak hal yang bisa kita kembangkan kalo kita kenal sama diri kita, nggak melulu cuma merhatiin dan kenal sama orang lain aja, padahal diri sendiri pun masih perlu buat kita pelajari lebih dalam.
Mungkin sekarang lo mulai bertanya, “Terus, gue harus mulai dari mana?”. Tenang, Civs, dari artikel lain yang gue baca, yaitu “Why Self-Awareness is Critical for Millennial’s Success (and How to Get it)”, ada dua hal simpel yang bisa kita lakukan untuk meraih atau meningkatkan self-awareness.
Pertama, kita bisa minta pendapat orang lain soal kekuatan dan kelemahan di diri kita. Seringkali orang lain bisa ngeliat apa yang nggak bisa kita liat di diri kita. Bisa dimulai dari keluarga, sahabat, pacar, atau siapapun yang kenal kita dengan baik. Menurut gue, tips ini bisa berhasil kalo orang yang kita minta pendapat udah kenal banget sama kita, dan yang jelas kudu real dan nggak pake drama-dramaan orangnya.
Tips yang kedua, kita juga bisa pake external tools atau teknologi-teknologi yang ada di zaman sekarang untuk menilai strengths dan weakness kita. Ada salah satu website personality assessment, yaitu richardstep.com. Di web itu kita bisa ambil quiz atau test yang hasilnya bisa nampilin strength dan weakness kita. Kalo lo ada waktu senggang, lo bisa coba untuk ikutin salah satu tes yang ada disitu untuk bisa kenal sama diri lo lebih baik lagi.
Sebenernya, ada satu lagi tips tambahan dari gue pribadi nih, Civs. Kalo ada waktu luang, banyak-banyak dipake buat introspeksi diri atau kontemplasi. Ya, ini tuh ngebantu banget buat gue, karena setiap kali gue introspeksi, gue tuh kayak dapet energi buat ngejalanin hari lebih baik lagi dari sebelumnya. Selagi kontemplasi, gue tuh kayak ngerasain banyak banget ide-ide ataupun rencana yang muncul. Jadi, luangin lah sedikit waktu lo untuk sejenak introspeksi setiap harinya, lo bisa sambil duduk nyantai, bahkan tiduran, atau sambil nyemil juga nggak apa-apa.
Tapi sayangnya, seperti semua hal yang ada di dunia ini, self-awareness yang terlalu tinggi juga nggak baik, Civs. Personally, gue merasakan hal ini kayak semacam double-edge sword. Ibarat pedang bermata dua, sisi negatif yang bisa muncul dari over-aware ini terkadang bikin kita jadi insecure, anxious, dan hal-hal lain yang menyangkut kesehatan mental. Jadi, gue saranin lo untuk bisa me-maintain si self-awareness ini biar nggak over juga, hal yang terlalu berlebihan itu nggak baik, Civs!
Jadi, memang self-awareness tuh merupakan salah satu soft-skill yang penting banget dimiliki oleh anak-anak muda di zaman kayak sekarang. Di saat semua hal berjalan dengan cepat, dan banyak banget hal yang mungkin terlewat sama kita, setidaknya kita tau bahwa masing-masing dari kita punya keunikan tersendiri dan bisa saling melengkapi, tinggal gimana kita berusaha untuk memperkuat keunikan itu, be it di dunia kerja, hubungan asmara, pertemanan, dan banyak banget hal lainnya yang tanpa kita sadari membutuhkan sebuah tingkatan self-awareness di dalamnya.
So, setelah mendalami lebih jauh tentang self-awareness, menurut kalian hal ini termasuk penting nggak sih buat kita praktekin di keseharian kita? (*/ Garry)